
Oleh. Rohmawati
Indah nan memesona
Megah tanpa jumawa
Kenyamanan selalu tercipta di dalamnya
Tenang akan selalu dirasa
Siapapun yang mendatanginya
Muda atau tua
Ia tidak memerdulikannya
Berlumuran dosa pun, ia jamu dengan terbuka
Suara azan menggema semesta di seluruh lentera dunia
Memanggil kita yang berdosa
Hambaku...Hambaku...
Telah lama Ku rindu
Segala keluh kesahmu pada-Ku
Di tempat-Kulah lukamu sembuh
Namun bagaikan telinga tertutup oleh bantera
Hingga kita mengabaikannya
Bercengkrama dengan media sosial
Yang menjanjikan kesenangan yang sementara
kita lagi-lagi tak berdaya
Tertipu oleh dunia yang cuma-cuma
Kita biarkan berlalu
Kita tak lagi rindu pada panggilan yang merdu
Dunia yang semanis empedu
mengilangkan rasa malu
Kala dahulu menangis tersedu-sedu.
Masjidku
Malang nian nasibmu
Kemegahan dan ketenanganmu mereka anggap benalu
Semua tersimpuh oleh nafsu
Hingga tak banyak yang mau mendatangimu
Duhai pemuda
Peradabannya dunia
Mengapa engkau enggan menginggalkannya
Padahal ia menjerumuskanmu pada lembah dusta
Media sosial
Kau gunakan untuk euforia
Hingga kau lupa akan dunia yang sementara
Andai semesta berbicara
Hancurlah semua
Jakarta, 27 November 2022

0 Comments: