Headlines
Loading...
Remaja Muslim: Produktif dan Kreatif

Remaja Muslim: Produktif dan Kreatif


Oleh. Rina Sumaryanti
(Guru dan Pemerhati Masalah Remaja)


SSCQMedia.Com—Menjadi remaja muslim yang kreatif dan inovatif merupakan tantangan sekaligus peluang besar. Terus memperbaiki diri dan mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat, belajar dan berdakwah bukan bermalas-malasan. Dalam era digital dan globalisasi ini, kemampuan untuk berpikir kreatif dan mengembangkan inovasi sangat penting. Islam sendiri mendorong umatnya untuk terus belajar dan berkreasi, seperti yang tercermin dalam berbagai ajaran dan teladan Rasulullah saw. 

Pandangan Islam terhadap Pemuda 

Sesuai fitrahnya, masa muda adalah saat fisik, akal dan mental dalam kondisi terbaik. Islam sangat mendorong pemuda untuk memanfaatkan potensinya secara maksimal dalam kebaikan. Masa muda penting untuk selalu diperhatikan, karena dalam suatu hadis Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, " Tidak akan bergeser kaki anak Adam sebelum ditanya 5 perkara, salah satunya masa mudanya ia habiskan untuk apa." Begitupun hadis yang menyatakan  bahwa salah satu golongan manusia yang mendapatkan naungan  di padang mahsyar kelak adalah para pemuda.

Sepanjang sejarah Islam tidak ada pemuda yg menghabiskan waktunya untuk kesia-siaan apalagi maksiat. Sebut saja Zaid bin Haritsah (menjadi panglima perang Rasul di usia 17 tahun), Zaid bin Tsabit (sekretaris Rasul, penulis Al-Quran di usia masih muda), bahkan keberhasilan dakwah Rasul juga karena ditopang peran pemuda. 

Jadi, sebagai muslim menjadi pemuda produktif itu harus. Produktif yang bermanfaat dunia akhirat bukan hanya duniawi seperti saat ini ketika semua diukur dengan materi, popularitas, dan jabatan. Full materi tapi minim dari keridaan dan berkah Allah, apa gunanya?

Definisi Produktif dan Kreatif

Produktif diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna dan bernilai. Sedangkan kreatif diartikan sebagai anugerah dari Alloh yang dapat dikembangkan. Salah satu penopang produktifitas itu adalah adanya kreativitas. Jadi, sangat sulit kita bisa produktif tanpa punya kreatifitas. 

Dalam Islam kreatifitas seorang muslim itu juga harus terikat dengan ajaran/aturan Islam. Buktinya, banyak ilmuwan muslim yang mampu mengembangkan keilmuannya, menciptakan berbagai teknologi semata untuk kemaslahatan umat. Rasulullah saw. bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain." (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni). 

Jika kita merujuk sabda Rasullullah saw. di atas maka ukuran produktif dan kreatif manusia secara Islami bisa diukur dari kemanfaatannya di tengah umat manusia. Hal ini tentu tidak terlepas dari tugas manusia sebagai khalifah fill ardhi (wakil Allah di muka bumi) utamanya dalam hal kasih sayang. Baik kasih sayang sesama manusia maupun kasih sayang sesama makhluk ciptaan Allah.

 Kemanfaatan  kreasi dan produksinya haruslah bisa dirasakan sebagai rasa kasih sayang antar manusia maupun antar makhluk sebagai bagian dari penghuni bumi. Allah Swt menyuruh umat-Nya untuk mau menjelajahi bumi ke segala penjurunya untuk mendapatkan rezeki dan keberkahan. 

Bumi Allah sangatlah luas. Nikmat Allah sangatlah banyak pula.  Allah memerintahkan agar manusia berusaha dan mengolah alam untuk kepentingan mereka guna memperoleh rezeki yang halal. Hal ini berarti bahwa tidak mau berusaha dan bersifat pemalas bertentangan dengan perintah Allah. Berusaha dan mencari rezeki termasuk melaksanakan perintah Allah. Maka orang yang berusaha dan mencari rezeki itu bukan mengurangi ibadah, tetapi memperkuat dan memperbanyak ibadah itu sendiri dengan mengupayakan semaksimal mungkin karunia dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. 

Dalam HR. Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda bahwa, "Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberikan rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki."

Menjadi muslim yang produktif dan berprestasi pasti menjadi sesuatu yang  sangat diinginkan apalagi di usia remaja. Remaja kreatif, produktif dan berprestasi  akan membanggakan kedua orang tua dan juga orang yang berada di sekitarnya. Terus mencoba berkomitmen mengubah diri menjadi  remaja yang kreatif, produktif dan berprestasi adalah sesuatu hal yang tidak mudah dilakukan. Dibutuhkan komitmen dan usaha yang lebih dari yang lain agar mampu mewujudkannya. Sebab tidak ada hasil terbaik tanpa ikhtiar maksimal. 

Faktor-faktor yang memengaruhi produktifitas dan kreativitas remaja agar menjadi sebaik-baik generasi Islam di antaranya:
1. Iman dan akidah yang menjadi fondasi, benteng dan arah tujuan hidup.
2. Terikat syariat sebagai konsekuensi dari keimanan.
3. Tsaqafah (pengetahuan) Islam ibarat lampu penunjuk menapaki jalan kehidupan yang benar.
4. Passion memudahkan remaja untuk berkonsentrasi, menekuni dan mewujudkan tujuan hidup.
5. Fokus diri.
6. Inisiatif.
7. Lingkungan yang mendukung tumbuh kembang kepribadian saleh dan muslih.

Semoga para remaja semakin paham diri, apa yang dibutuhkan agar menjadi generasi kreatif dan produktif. Sebab generasi muda adalah pemilik masa depan dan masa depan umat adalah kembali menjadi khayru ummah, umat terbaik, sebaik-baik generasi. [My]

Baca juga:

1 komentar