
OPINI
Cianjur Hancur, Pertanda Harus Lebih Bersyukur
Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa
Menjelang akhir tahun 2022 ini, Indonesia dalam keadaan berduka. Pasalnya banyak musibah yang dialami Indonesia. Mulai dari banjir, longsor sampai gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu yaitu Senin, 21 November 2022 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pusat gempa Darat, kedalaman 10 km. Kekuatan magnitudo 5,6. Koordinat 6,84 LS-107,05 BT. (viva.co.id/23/11/22)
Gempa yang mengguncang Cianjur, terasa kuat hingga Jakarta dan Bandung. Gempa ini menimbulkan kerusakan dan banyak korban jiwa. Tak hanya itu, banyak pula terjadi gempa susulan pada hari setelahnya. Tercatat ada 149 gempa susulan di Cianjur per 22 November 2022.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, korban meninggal dunia dilaporkan bertambah menjadi 271 orang, 2043 warga luka-luka dan 40 lainnya masih hilang.
(detiknews.com/23/11/22)
Sungguh luar biasa dahsyatnya guncangan yang dirasakan. Tak bisa lagi terelakkan. Semua orang sibuk berlari kesana-kemari untuk menyelamatkan diri. Tidak ada yang tahu dan tidak ada yang menyangka bahwa gempa akan terjadi. Gempa yang terjadi seyogyanya menjadi pengingat bagi semua. Ada apa dibalik musibah ini?
Terkait dengan gempa, adakalanya merupakan bentuk peringatan dari Allah Swt atas tindakan perbuatan manusia yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Allah sudah mengingatkan dalam Al-Qur'an Surah Ar-Rum ayat 41.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya : "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 78 juga disebutkan
فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ
Artinya : "Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka."
Memang semua peristiwa yang terjadi, adalah atas izin Allah, kuasanya Allah. Allah yang Maha Mengetahui apa yang akan terjadi dan kapan terjadi. Hal itu merupakan pertanda dari Allah agar manusia mau memperbaiki diri dan lebih bersyukur.
Bersyukur telah diberikan banyak nikmat yang tak bisa kita hitung dengan jari. Nikmat bernafas, sehat bahkan nikmat hidup di negeri yang kekayaan alamnya melimpah ruah, baik kekayaan alam yang ada di darat maupun di laut. Semua telah Allah sediakan untuk kita gunakan.
Allah juga telah mengingatkan dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim ayat 7
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya : "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
Begitu besar nikmat Allah yang telah diberikan , apakah semua nikmat itu sudah digunakan sesuai dengan aturan Allah ? Sudahkah kekayaan alam dikelola dengan baik dan benar ? Atau hanya jadi rebutan untuk diperjualbelikan.
Pohon ditebang dengan sembarang, hingga menyebabkan longsor dan banjir terus mengalir di negeri yang kita cintai.
Belum lagi, jika kita lihat kemaksiatan yang terus berperan dalam kehidupan. Pergaulan bebas para remaja, narkoba, miras yang dijual bebas, pembunuhan, pencabulan, korupsi yang melilit negeri, aborsi bahkan eljibiti dan masih banyak lagi kemaksiatan yang lainnya.
Semua itu merupakan akibat diterapkannya aturan yang berasal dari manusia yang memiliki sifat lemah, terbatas serba kurang. Maka aturan yang dihasilkan pun lemah, terbatas dan serba kurang.
Oleh karena itu, janganlah lagi kita hanya mengedepankan hawa nafsu. Sehingga membuat diri kita jauh dari Allah yang Maha Tahu. Ambillah pelajaran dan hikmah dari setiap musibah, sehingga membuat diri kita semakin bersyukur pada Allah yang Maha Mengatur.
Kembalilah pada aturan Allah yang Maha Sempurna, agar hidup kita penuh berkah dan bahagia. Saatnya kita hidup tidak lagi dengan aturan buatan manusia, tapi dengan aturan Allah yang Maha Indah, yaitu Islam Kaffah.
Karena Allah telah memerintahkan kepada kita, seperti di dalam QS. Al-Baqarah ayat 208
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
Baca juga:

0 Comments: