Headlines
Loading...
Kisahku Saat Mengikuti Aksi Bela Palestina di Bau Bau

Kisahku Saat Mengikuti Aksi Bela Palestina di Bau Bau


Oleh. Dzakiroh Aftani
(Siswi kelas 6 SD, anggota SSCQ Remaja)

SSCQMedia.ComAssalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Dzakiroh mau cerita tentang pengalaman Dzakiroh saat aksi bela Palestina. 

Pada tanggal 1 Februari, Dzakiroh dan keluarga pergi ke Bau Bau untuk mengikuti aksi bela Palestina bersama. Kami pergi ke pelabuhan untuk berangkat dari Wanci ke Bau Bau, di sana Dzakiroh naik kapal. Kapal berangkat dari Wanci ke Lasalimu. 

Saat pertama naik, kondisi baik-baik saja. Temannya Umi memberikan Dzakiroh daun kelor. Dzakiroh tidak tahu daun  kelor itu untuk  apa. Lalu temannya Umi berkata, "pegang saja daun kelornya supaya tidak mabuk, Nak."

Lama-kelamaan ..., karena ombak begitu kencangnya, kapal terasa seolah-olah mau melompat saja rasanya. Tiba tiba Dzakiroh merasa mabuk, dan mau muntah. Saat Dzakiroh mabuk dan mau muntah, Dzakiroh ingat untuk berdoa kepada Allah, karena Allah selalu dekat dan mengabulkan doa hamba-Nya.

Umi sudah bersiap dengan kantor plastik, bersiap kalau-kalau Dzakiroh muntah. Benar saja, akhirnya Dzakiroh pun muntah. 

Tak lama kemudian, kapal tiba di Lasalimu. Perjalanan dari Lasalimu ke Keraton kira-kira 100 kilometer. Umi dan adiknya Dzakiroh naik mobil, sedangkan Dzakiroh naik motor karena Dzakiroh suka muntah sampai keluar darah. Jadi, Dzakiroh naik motor bersama Abi.

Perjalanan terasa sangat lama, jelas, namanya saja 100 kilometer. Cuaca juga sangat panas. Kami pun singgah di kedai kecil untuk minum air kelapa di sana. Air kelapanya segar sekali, namanya juga panas banget, otomatis enak sekali rasanya minum air kelapa. Dzakiroh beristirahat sebentar sambil bermain HP. Setelah selesai minum air kelapa, kami melanjutkan perjalanan.

Setelah lumayan jauh perjalanan, Dzakiroh dan Abi singgah lagi di sebuah warung untuk membeli permen dan mengisi bensin. Dzakiroh langsung memakan permennya.

 Saat di perjalanan, Dzakiroh melihat pohon yang ditutup dengan gelas plastik. Dzakiroh bertanya pada abi, "Abi, itu pohon apa, kok ditutupi? 

"Itu pohon untuk membuat parfum," jawab Abi.

"Parfumnya ada yang mirip bau daun sakura, Bi?"

"Bau parfum tergantung bau daunnya."

"Oh, begitu, ya, Abi."

Sesampainya di Bau Bau, Abi berniat  untuk mengisi bensin lagi sedangkan Dzakiroh disuruh pergi untuk membeli 10 keripik singkong yang manis.

"Oke, Abi." 

Dzakiroh pun pergi membeli kerupuk. Setelah itu, barulah abi pergi untuk mengisi bensin, di mana antriannya sangat panjang.  Dzakiroh menunggu sambil memakan keripik singkong.

Setelah Abi mengisi bensin, Dzakiroh naik lagi ke motor untuk lanjut perjalanan. Dan ... akhirnya sampailah di Keraton, tempat tujuan kami. Dzakiroh lalu turun dari motor dan pergi masuk ke dalam rumah bibi Dzakiroh. 

***

Keesokan harinya, Dzakiroh bangun pagi untuk pergi ke aksi bela Palestina di pantai Kamali. Dzakiroh membawa bendera ar Roya. Dzakiroh melihat juga ada orang dari Tomia, Binongko, dan lain-lain. Kira-kira sampai seribu lebih orang yang datang. Dzakiroh lalu naik mobil pick-up untuk berkeliling kota Bau Bau. Setelah itu kami berhenti dan membuat barisan baru. 

"FREE, FREE, PALESTINE! UMAT ISLAM BERSATU, BEBASKAN PALESTINA, ALLAHU AKBAR!" Kami berseru sambil mengibarkan bendera al Liwa dan ar Roya. 

Setelah selesai aksi, kami melanjutkan lagi perjalanan dengan naik mobil pick-up ke pantai Kamali. Setelah itu, Dzakiroh pulang bersama adiknya Dzakiroh yang perempuan, naik motor bersama abi. Saat di perjalanan, kami mampir membeli pisang ijo lalu pulang. 

***

Esoknya kami pulang ke Wanci naik kapal PELNI. Kami pun datang ke pelabuhan. Kapal Pelni awalnya akan berangkat jam 1 malam, namun tiba-tiba berganti menjadi jam 3:30, barulah berangkat ke Wanci.

Di dalam kapal, Dzakiroh tidur. Setelah pagi, Dzakiroh sarapan, makan nasi, kerupuk, udang, telur, sosis goreng, dan susu. Saat makan siang, menunya nasi, kerupuk, udang, sosis goreng, ayam, dan sayur. Tak lupa Dzakiroh makan jajan wafer. Setelah itu, sore harinya Dzakiroh makan tolban yang diberi oleh bibi. 

Kami tiba di Wanci  jam 3 sore.  Dzakiroh dan adiknya Dzakiroh dijemput di pelabuhan dengan motor. Alhamdulillah, Dzakiroh di telah sampai di rumah kembali. 

Meskipun perjalanan aksi bela Palestina ini jauh dan melelahkan, Dzakiroh percaya setiap langkah yang diambil untuk membela Palestina ini adalah bagian dari kebaikan di jalan Allah, seperti sabda Nabi Muhammad saw., "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak menzaliminya dan tidak pula menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu kebutuhannya." (HR. Bukhari dan Muslim). [My]

Baca juga:

0 Comments: