Oleh. Ayin Zahira
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Penderitaan yang dialami warga Gaza tak kunjung usai. Pembantaian yang makin menjadi kini biasa dirasakan saudara kita di Palestina. Hidup yang penuh rasa was-was. Tak terbayangkan bagaimana rasanya hidup dalam kecemasan setiap saat. Melihat keluarga yang setiap hari kehilangan nyawa, kelaparan, dan tersiksa karena tidak mendapatkan pertolongan medis.
Rasa Lapar Tak Kunjung Reda
Stok makanan di Gaza habis karena perbatasan masih ditutup. Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di Kota Gaza pada 24 April 2025. Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/4) mengatakan bahwa pihaknya telah kehabisan stok makanan di Jalur Gaza karena perlintasan perbatasan masih ditutup. Menurut organisasi tersebut, dapur umum telah menjadi satu-satunya sumber bantuan makanan yang konsisten bagi orang-orang di Gaza selama berpekan-pekan. Meskipun hanya menjangkau separuh populasi dengan hanya 25 persen dari kebutuhan makanan sehari-hari, mereka telah memberikan harapan hidup yang sangat penting (n.antaranews.com, 26 April 2025).
Makan, Kebutuhan Pokok Manusia
Manusia pada umumnya memiliki kebutuhan pokok yang sama dan harus dipenuhi. Jika tidak dipenuhi akan mengakibatkan kematian. Maka tidak heran jika kebutuhan makan tidak terpenuhi akan banyak manusia yang menderita, sakit dan bahkan meninggal. Seperti halnya saudara-saudara kita di Gaza yang saat ini masih menderita kelaparan akibat tidak adanya makanan di sana. Dan kabar terbarunya ialah hanya pasta dan nasi yang jumlahnya sangat sedikit. Diperhitungkan jumlahnya tidak mencukupi meski hanya separuh penduduk. Ya Allah, miris sekali.
Jika dilihat di dalam peta, Palestina ini sebenarnya sangat dekat dengan negeri-negeri muslim lainnya, seperti Mesir, Kairo, dan Yordania. Akan tetapi mereka tidak berani memerangi tentara Israel dan pemerintahan Israel yang makin zalim, bahkan tidak membolehkan pendistribusian makanan untuk warga Gaza. Di manakah keadilan jika di dunia ini menggaungkan kata adil untuk setiap nyawa? Seakan nyawa warga Gaza dikecualikan dari keadilan di dunia ini.
Semua akses untuk membantu Palestina kini semakin sulit. Kenapa semua ini terjadi? Semua ini terjadi tidak lain karena Israel tidak berdiri sendiri untuk menjajah Palestina. Ada negara-negara sekutu seperti AS yang menjadi bookingan terkuat bagi Israel menjalankan misinya menghancurkan Palestina.
Nah, maka dari itu setiap kita ingin membantu entah dari jalur darat air atau udara akan mengalami kesulitan. Karena keterbatasan akses dan sempitnya kesempatan. Sehingga apa yang kita lakukan hari ini perihal memboikot brand-brand Israel. Kemudian donasi-donasi dan juga doa yang selalu kita panjatkan untuk Palestina supaya segera bebas dari penjajahan bukanlah hal yang sia-sia. Akan tetapi tidak menghasilkan kemenangan yang nyata.
Solusi Paripurna Hanyalah Jihad
Perihal kelaparan pada warga Gaza menjadi sorotan dunia. Terutama umat muslim yang sangat peduli akan hal itu. Tak heran jika kaum muslim merasa prihatin dan ingin mengulurkan tangannya untuk membantu saudara seimannya di Palestina. Karena memang kita adalah satu tubuh, dalam sabda Nabi Muhammad saw.,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)
Maka dari itu tidak heran jika kita memiliki rasa yang sama akan penderitaan saudara kita di Palestina yang tak kunjung reda.
Meski beribu-ribu donasi yang mengucur tapi permasalahan belum terselesaikan dengan tuntas. Hal ini wajar karena solusi tersebut bukanlah solusi yang tepat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَقَا تِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
Artinya, "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 190)
Kesempurnaan hanya milik Allah yang menetapkan solusi atas penjajahan Palestina ialah berjihad di jalan Allah. Akan tetapi apakah kita bisa berjihad secara langsung ketika penguasa-penguasa negeri kaum muslimin masih berkiblat kepada antek-antek Barat yang menguasai dunia dengan sistemnya yang merusak akidah kaum muslim? Tentu saja jawabannya tidak.
Untuk membela Palestina dengan upaya jihad ini hanya bisa dilaksanakan ketika kita berada pada naungan Khilafah dan negeri-negeri kaum muslim berhenti untuk mengkhianati kaum muslim itu sendiri. Sebagaimana Rasulullah dan kaum muslim menghadapi kaum Yahudi dan juga pada perang Hittin di mana Khalifah Shalahuddin Al Ayyubi beserta pasukan kaum muslim yang memenangkan perang sehingga menaklukan Yerusalem dan kota lain yang dikuasi tentara salib.
Oleh karena itu, Rasul sudah mencontohkan bahwasanya Palestina hanya bisa dimerdekakan dengan jalan jihad dan Khilafah.
Kita, umat muslim harus bersatu dan berjuang untuk mewujudkannya. Dan perjuangan ini membutuhkan kesadaran kita semua akan bergabung di dalam jemaah dakwah ideologis yang memiliki keistikamahan dalam menyerukan jihad dan Khilafah sebagai solusi hakiki untuk menyelamatkan Palestina. Wallahualam bisshowab. []
Baca juga:

0 Comments: