Headlines
Loading...
Oleh. Muflihah Leha 

Duhai anak-anakku yang kini akan menginjak masa remaja. Masa yang akan engkau hadapi amatlah sulit, karena kita saat ini sedang berada di fase ke-4. Kehidupan dunia yang penuh tipu daya. Banyak tipuan dan godaan dari berbagai arah yang membuat kita akan tenggelam dan terlena dengan keasyikannya.

Hidup di puncaknya kerusakan. Fase yang paling sulit untuk kita lewati. Jalan ini akan semakin sulit terasa, apa lagi untuk anak-anak remaja yang rapuh dari segala arah. Meski jiwa anak remaja selalu menggelora baik hati atau pun jiwanya. Penuh semangat dan penuh ambisi. Semangatnya akan terus menyala, karena memang masa remaja adalah masa yang paling istimewa.

Bahagianya jika kekuatan itu digunakan oleh anak-anak remaja untuk berjuang, yaitu memperjuangkan kebenaran dan hanya dalam perkara kebaikan saja. Tentu itu akan menuntun diri kepada jalan yang Allah ridai yang akan membawa ke arah yang penuh kebahagiaan. Namun, saat ini amatlah sulit untuk menumbuhkan jiwa-jiwa muda yang sudah terpapar dengan pemikiran liberalisme. Hidup yang serba bebas, seolah-olah mereka berpikir mumpung masih masa remaja. Maka, hati akan terdorong untuk selalu berkata, "Puas-puasin dulu deh mumpung masih remaja." 

Masa remaja adalah masa yang paling berharga, masa yang tidak bisa diputar kembali ketika sudah terlewati. Dan seharusnya kita selalu mengingatnya karena Rasulullah pun berpesan kenapa umatnya agar senantiasa mengingat lima perkara sebelum datang lima perkara.
Salah satunya adalah ingat masa muda sebelum datangnya masa tua. Itu artinya kita haruslah pandai memanfaatkan masa muda.

Wahai anak-anak yang kini masih remaja. Bersemangatlah dalam mengisi waktu agar tidak terbuang dengan sia-sia. Karena usia muda tidaklah lama.

Semangatlah... 
Tataplah ke depan, ke masa selanjutnya.
Persiapkanlah hidup dengan bekal yang cukup, agar kita tidak oleng ketika diterpa berbagai rintangan.

Ada banyak aral melintang yang akan dihadapi. Lika-liku Kehidupan akan menghadang. Tanpa adanya bekal kekuatan iman, engkau akan terdampar oleh derasnya arus kehidupan yang akan menerjang.

Sungguh, hidup ini penuh dengan perjuangan. Tidak mudah untuk melawan nafsu dalam hati yang senantiasa mengajak diri untuk mengikuti banyaknya godaan. Hanya orang-orang yang siap berjuanglah yang akan memperoleh kemenangan.

Hidup adalah perjuangan.
Berjuanglah untuk menghadapi ujian kehidupan.
Bekali diri dengan kekuatan iman.
Karena hanya dengan kekuatan iman, hidup akan selamat sampai pada tujuan.

Dengan iman dan akidah yang benar kita akan paham untuk apa kita diciptakan. Kita akan tahu tujuan hidup yang sebenarnya. Kalau engkau sudah mengerti dan paham itu semua, maka engkau akan senantiasa bersyukur, karena telah diberi kesempatan oleh Allah untuk hidup. Bukan seperti kebanyakan anak remaja yang bunuh diri, seolah hidup ini adalah sebuah penyesalan. Mereka pun justru mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Masa remaja adalah masa yang mudah sekali tersulut emosi. Hati seolah sulit untuk dikuasai, karena nafsu yang diikuti.  Jika sudah emosi tak terkendali masuklah ia ke dalam perangkap setan yang tersembunyi.

Al-Qur'an berkali-kali menegaskan, kalau kita tidak bisa kembali ke hadapan Allah dengan bekal yang cukup, pasti akan ada penyesalan. Menyesal di dunia akan lebih baik daripada penyesalan di akhirat kelak. Karena di akhirat nanti kebanyakan manusia akan menyesal. Manusia akan minta kepada Allah untuk dihidupkan kembali meski hanya sebentar saja.
Supaya bisa melakukan amal kebaikan.

Dari sini al-Qur'an dengan jelas menegaskan penyesalan orang-orang yang telah mati. Lantas bagaimana kalau matinya itu karena bunuh diri?

Seolah menyesal telah dilahirkan ke dunia ini. Menghadapi masalah yang seolah tidak ada solusi langsung bunuh diri.
Ataupun karena masalah dunia, banyak yang tega salin membunuh. Lemahnya iman dalam hati seolah nyawa tidak ada harganya.

Maka, disinilah pentingnya aqkdah dan kekuatan iman untuk membekali anak-anak remaja kita saat ini.
Mengokohkan akidah dan _qiyadah fikriyah_ yang benar pun butuh perjuangan, karena saat ini kebanyakan ¡-anak remajanya telah dirusak.
pemikirannya telah terkontaminasi oleh pengaruh-pengaruh budaya yang sangat mengerikan.

Inilah puncak kengerian zaman yang saat ini kita saksikan. Yang semuanya di akibatkan oleh musuh-musuh Islam yang terus menggempur generasi remaja kita hari ini.

Remaja saat ini sangatlah rapuh, malas untuk berpikir. Akidahnya rusak terkikis dan tidak memiliki kekuatan iman. Karena sistem yang diadopsi oleh dunia saat ini adalah sistem demokrasi. Sistem sekuler yang memisahkan agama dengan kehidupan. Menjadikan remaja rusak dan dihancurkan dari segi moralnya.

Era digitalisasi saat ini yang sengaja dibuat untuk merusak generasi bangsa menjadikan anak-anak remaja terbawa oleh kerusakan media. Banyaknya kasus remaja yang kita saksikan hari ini sungguh sangat  memprihatinkan. Berita yang dahulu kita berpikir hanya terjadi di sana-sana saja. Kini keadaan nyata pun ada di depan mata kita juga, bukan hanya di sana saja beritanya, tetapi juga di sini pun sama.

Remaja tawuran, bunuh diri, terjerat prostitusi, pembunuhan,  mabuk-mabukan. seks bebas, pacaran, hingga tiada batasan lagi dalam bergaul. Betapa banyak kasus kriminal yang dilakukan oleh remaja saat ini. Apalagi jika sudah kecanduan  game. Tiada waktu tanpa game. Jika remajanya saat ini seperti itu,
akan seperti apa generasi yang akan datang?  

Duhai anak-anak yang kini akan menginjak masa remaja.
Yuk, bukalah mata kita!
Persiapkan diri agar kita tidak terbawa oleh arus dunia.
Di tangan kalianlah penentu masa depan gemilang.
Jadilah generasi pemimpin umat yang membanggakan.
Songsong kegemilangan dengan generasi-generasi terbaik yang engkau torehkan.
Benahi diri agar engkau paham.
Apa yang sebenarnya kita cari dalam dunia ini.

Kenapa remaja saat ini bisa seperti ini?
Bahkan bukan hanya remaja saja. Anak-anak yang masih belia pun banyak yang terkontaminasi.

Mau dibawa kemana?
Jika remajanya rusak dan menjadi contoh kerusakan generasi-generasi selanjutnya yang tak berkesudahan.
Karena di tangan kalian lah tonggak estafet peradaban.

Duhai para remaja, generasi penerus bangsa!

Jadilah manusia yang cerdas.
Jangan lelah untuk berpikir dan berjuang.
Ubahlah emosi yang menggelora dan suka berfoya-foya, menjadi perilaku kebaikan.
Jadilah contoh yang akan diikuti oleh kawan-kawan dan menjadi panutan generasi-generasi yang akan datang.

Yuk! berperan.
Jadilah pejuang Islam yang berprinsip dengan tujuan yang benar.
Pejuang Islam yang tangguh untuk menegakkan syariat Islam.
Jadikanlah Al-Qur'an sebagai teman.
Jangan terpengaruh dengan godaan-godaan yang akan membuat penyesalan. 
Bekali hidup dengan kekuatan iman, karena itu yang akan membuat kita tersenyum ketika kita pulang.

Wallahualam bissawab.

Purwokerto, 3 Oktober 2024 [An]

Baca juga:

0 Comments: