Headlines
Loading...
Oleh. Muflihah Leha 

Dakwah adalah kewajiban umat Islam. Dakwah ideologis penting untuk memberikan pemahaman kepada umat Islam yang saat ini sedang kebingungan. Bagaimana tidak bingung, tokoh yang menjadi panutan banyak yang berpihak pada musuh-musuh Islam. Di tengah fitnah akhir zaman, siapa pun tidak lepas dari fitnah.

Cabang-cabang dari fitnah dajal telah merajalela, sebelum muncul ke bumi dengan wujud aslinya. Fitnahnya sudah bertebaran di mana-mana. Media telah dikuasainya. Siapa yang melawan, dia akan terkena akibatnya. Kaum kafir terus menggempur kaum muslim dengan berbagai cara, justru umat Islam yang masih belum menyadarinya. Astagfirullah hal ‘adziim. “Sadarlah, Saudariku!”

Keadaan umat Islam saat ini laksana ayam yang kehilangan induknya. Umat Islam tidak memiliki haluan, mau dibawa ke mana hanya mengikuti arus. Tanpa tujuan, karena memiliki pemimpin yang haus kekuasaan. Rakyat kecil diabaikan, seolah-olah hanya menjadi beban. Semestinya, rakyat itu menjadi tanggung jawabnya, yang seharusnya diurusi, dilindungi, dan dijaga dalam segala hal.

Maka yang dibutuhkan saat ini adalah dakwah, menyampaikan kebenaran kepada penguasa dan mengajak umat untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Mendakwahkan ajaran Islam secara sempurna, memahamkan umat agar kembali kepada aturan Allah. Memiliki kepribadian dan pendirian yang kuat, untuk selalu berpegang pada ajaran Islam yang lurus, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadis sebagai rujukan.

Banyaknya ulama yang sesat menyesatkan. Ulama yang berfatwa tanpa pengetahuan, bahkan sampai bisa berbahasa binatang, mencegah hujan, dan berbicara dengan malaikat. Walau begitu, banyak yang tersesat, membelanya mati-matian. Dakwahnya demi hidup, bukan hidup untuk dakwah seperti yang Rasulullah contohkan. Sungguh, sejak lahirnya Nabi Muhammad telah menandakan bahwa itu adalah akhir zaman. Berapa jarak antara kita dan Nabi Muhammad saw.?

Seruan dakwah untuk semua orang. Untuk mereka yang mengaku dirinya beriman, akan senantiasa menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Saling nasihat-menasihati di dalam kebaikan. Perbedaan adalah rahmat, bukan untuk saling menjatuhkan dan saling menghinakan. Apalagi merasa diri paling benar. Jika melihat kondisi umat yang semakin hari semakin rusak, tidak bisa membedakan yang batil dengan yang hak. Beragama Islam, tetapi tidak tahu apa itu Islam. Maka kita perlu belajar Islam lagi. Agar kita tahu apa saja peraturan hidup di dalam Islam.

Kalau kita sudah paham tentang Islam, sudah mengkaji Islam secara kafah. Tinggal memahamkan yang belum paham. Karena mulianya mendakwahkan Islam secara kafah, pasti banyak sekali tantangan dan rintangan, sebagaimana Rasulullah yang mengalami berbagai hinaan, siksaan, dan bahkan tak sedikit yang mengatakan "gila".

Betapa beratnya menyebarkan agama Islam, Rasulullah membawa agama ini dengan penuh perjuangan. Kini agama Islam kembali asing di tengah umat. Yang menyampaikan kebenaran, menyampaikan Islam kafah mengalami kesulitan, fitnahan, dan berbagai tudingan. Banyaknya perlawanan justru datangnya dari sesama umat Islam dan tidak sedikit yang dinistakan dan dipenjarakan.

Dakwah itu ada banyak uslubnya, yang tidak berkemampuan dengan lisan, maka salah satu cara yang bisa membangkitkan pemikiran adalah dakwah lewat tulisan. Kalau satu peluru hanya bisa menembus satu kepala, maka satu tulisan bisa menembus ribuan kepala. Gencarkan dakwah lewat tulisan, sebarkan Islam secara kafah agar umat paham dan terbangun dari nyenyaknya tidur siang.

Fiksi Yes, Opini Oke

Dalam komunitas tulis-menulis, SSCQ selalu memberikan ilmu pengetahuan bagaimana dakwah lewat peropinian atau pun perfiksian. Jalan dakwah lewat opini sangat dibutuhkan, karena opini ideologis akan mengonter opini sesat yang membingungkan dan menjerumuskan umat Islam.

Dakwah lewat fiksi Ideologis pun sangat membantu, mencerdaskan umat Islam yang rata-rata enggan menerima nasihat. Melalui fiksi yang terkesan tidak menggurui akan mudah masuk di hati, novel-novel ideologis sangat dibutuhkan untuk melawan novel berbau pornografi yang merusak generasi umat.

Ingin rasanya diri ini ikut serta menorehkan karya. Fiksi yes, opini oke. Ya Allah, mudahkan hamba menimba ilmu dan tambahkanlah tsaqofah Islam untukku agar aku bisa ikut berpartisipasi menderaskan opini di tengah masyarakat dan terus menulis untuk membangkitkan umat dan membuktikan kebenaran agama Islam, menyambut kemenangan dan kejayaan Islam hingga bisyaroh Rasulullah itu datang. Islam akan kembali menguasai dunia. [Ni]

Purwokerto, 9 September 2024

Baca juga:

0 Comments: