
Cerbung
Suasana Di Asrama
Oleh. Ratty S Leman
Begitu masuk kota Surabaya, sang sopir bus bingung. Berusaha bertanya ke petugas jalan tol, tanya orang sana sini karena belum paham jalan. Tiba-tiba bunyi sirine polisi "nguing-nguing-nguing" polisi memberi isyarat kepada para sopir rombongan bus untuk mengikutinya. Alhamdulillah, plong rasanya. Kedatangan rombongan jamaah calon haji disambut dengan baik. Beberapa mobil dan motor polisi mengiring rombongan 20 bus dan menutup jalan-jalan yang dilalui bus agar lancar.
Sesampai di asrama, jamaah yang baru turun dari bus dipersilakan masuk ruangam untuk diperiksa SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama), kartu kesehatan dan paspor. Koper-koper besar yang akan diangkut pesawat khusus barang ditimbang oleh petugas, diberi tanda dan diperiksa. Ada petugas yang percaya begitu saja sehingga tidak perlu membongkar isi koper. Tapi banyak juga koper yang dibongkar. Melihat demikian Rara langsung bilang sama petugasnya, "Pak, saya mengurus 3 koper lho. Punya saya, Abi dan Umi. Kalau diperiksa pokoknya harus dibantu membereskan". Petugasnya tertawa, "He..he... mana Bapak dan Ibunya?" Jawab Rara, "Istirahat Pak, kecapekan". Petugas meloloskan tas dan tak membongkarnya sambil berucap, "Ya sudah sana, cepat istirahat".
Hari Jumat itu Rara bermalam di Asrama Haji Sukolilo. Tidur tidak bisa nyenyak karena kecapekan perjalanan Semarang ke Surabaya. Juga pengeras suara yang tak henti-hentinya memanggil nama jamaah yang kedatangan tamu atau pengumuman-pengumuman macam-macam yang ditujukan kepada para jamaah. Praktis Rara cuma bisa 'kethap kethip' saja.
Waktu Subuh sholat berjamaah dilakukan di dalam masjid lingkungan asrama. Seusai sholat para ketua rombongan dan ketua regu sibuk mengurus dokumen ini dan itu serta beberapa permasalahan lainnya. Selanjutnya jamaah diperkenankan untuk istirahat kembali.
*****
Diinformasikan jika akan diberangkatkan dengan pesawat pukul 20.00 WIB. Para jamaah santai-santai saja, dipikirnya paling tidak bada maghrib berkemas-kemas. Ternyata pukul 15.00 WIB sudah diumumkan kalau harus berkemas setelah sholat ashar. Pukul 16.00 WIB jamaah berkumpul di aula untuk dibagikan lagi paspor dan uang saku selama di tanah suci. Prosesnya cepat dan jamaah dipersilakan masuk ke bus yang akan membawa ke bandara Juanda. Tas-tas tentengan mulai dideteksi. Setelah semua duduk dibagikan kardus nasi.
Menunggu hampir 1 jam di dalam bus sambil sholat di dalam bus sampai akhirnya diberangkatkan. Sesampai di bandara bus langsung menuju tangga pesawat. Petugas terlihat sopan dan berpesan agar berhati-hati.
Begitu masuk pesawat sang pramugari menyuruh jamaah cepat-cepat duduk, "Ayo-ayo Pak, ayo-ayo Bu cepat duduk. Ini sudah terlambat kan? Pesawat sudah menunggu dari tadi. Ayo mau cepat 'take off' ini". Penumpang dipersilakan mengenakan sabuk pengaman dan beberapa menit kemudian pesawat 'take off'.
*****
Selama penerbangan jamaah sibuk berdoa, tidur dan makan. Rara bersebelahan dengan seorang ibu yang menangis terharu. Beliau merasa seolah-olah menjadi ratu, makan dilayani.
Penerbangan selama 10 sampai 12 jam dinikmati jamaah dengan sabar. Penerbangan malam itu praktis dilalui dengan banyak istirahat dan tidur.
Alhamdulillah, akhirnya pesawat mendarat di Jeddah. Para jamaah dipersilakan turun melalui pintu depan pesawat.
#Day6Oktober2022
#FiksiRemaja30Hari
#RosulullahTeladanku
Baca juga:

0 Comments: