Headlines
Loading...

Oleh: Rida N. Jannah
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Bumi terisak dalam senyap
Air mata banjir mengalir tanpa henti
Akibat tangan manusia yang lalai
Tak peduli pada amanah Ilahi

Hutan meranggas, akar tercerabut
Tanah tergerus, rapuh tak berdaya
Longsor datang tanpa peringatan
Menjadi teguran yang terasa nyata

Sungai meluap menelan desa
Rumah runtuh bersama asa
Manusia terlunta tanpa pelabuhan
Bencana hadir sebagai buah kelalaian

Gunung yang hijau kini merana
Tandus oleh kerakusan manusia
Sumber daya terkuras habis
Tanpa sisa, tanpa empati

Laut biru menghitam pekat
Keindahan sirna, tak sempat dirawat
Alam yang dahulu memikat
Kini tinggal luka yang melekat

Ya Allah, ampunilah kami
Atas dosa terhadap bumi ciptaan-Mu
Kami rusak apa yang Engkau titipkan
Dengan kesombongan dan kealpaan

Tapi sudahkah kita benar-benar sadar
Bahwa bumi ini hanyalah titipan
Sudahkah nurani kita terusik
Melihat kerusakan akibat perbuatan sendiri

Bumi takkan pernah kembali sama
Jika terus kita lukai tanpa jeda
Hewan tak mampu bersuara
Namun bumi menangis menanggung derita

Mari bergerak sebelum terlambat
Merawat bumi demi masa depan umat
Jangan wariskan kehancuran
Sebagai peninggalan generasi sekarang

Kita adalah khalifah di muka bumi
Penjaga amanah, bukan perusak negeri
Jangan biarkan ego berkuasa
Hingga nurani kehilangan cahaya

Insya Allah, keberkahan akan menyapa
Saat bumi kita jaga bersama
Dengan iman dan takwa sebagai bekal
Kita rawat bumi demi akhirat yang kekal

Bumi menangis, dan kita sering abai
Hingga penyesalan datang di kemudian hari
Jika bumi tak lagi menopang kehidupan
Maka jagalah ia, sebelum benar-benar kehilangan

Baca juga:

0 Comments: