Headlines
Loading...

Oleh. Erna Kartika Dewi 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Masih berbicara tentang jalan menuju surga. Sebuah tema menarik yang dipilih oleh sang muassis SSCQ untuk challenge kali ini. 

Setelah sebelumnya aku bercerita tentang tahapan pertama yang aku pilih dalam meraih rida Allah dalam menapaki jalan menuju surga yaitu memohon ampun kepada Allah, bertobat untuk semua dosa dan kesalahan yang telah diperbuat di sepanjang hidup ini. Karena aku berpikir ketika Allah memberikan ampunan-Nya kepada kita, maka insyaallah semua urusan apapun yang ada dalam hidup kita pasti akan selalu dipermudah. Meskipun, sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan pastinya kita tak pernah luput dari yang namanya dosa dan khilaf tetapi semoga selalu cepat menyadari, segera memohon ampun dan tidak mengulanginya lagi. 

Menurutku, jalan menuju surga berikutnya yang ingin kuupayakan adalah membahagiakan surgaku, yaitu Mamah tercinta. Entahlah, rasanya begitu banyak yang ingin diungkapkan ketika membahas tentang sosok tercinta ini. Sosok mulia yang selalu membersamaiku sejak aku kecil hingga saat ini. Meskipun terkadang ada kesalahpahaman yang muncul di antara kami, meskipun terkadang apa yang dihadapi benar-benar menguji kesabaran karena usia Mamah yang memang telah memasuki usia senja sehingga lebih mudah sensitif tapi bagiku semua itu tidak masalah. 

Bagiku, Mamah tetaplah segalanya. 
Di balik setiap langkahku yang penuh rasa percaya diri, ada doa yang tak pernah putus dari seorang wanita tangguh yaitu mamahku. Mamah tak pernah meminta banyak, hanya ingin melihat anak-anaknya tersenyum bahagia. Dalam diamnya, Mamah menahan lelah. Dalam tawanya, Mamah menyembunyikan luka, dan dalam pelukannya, selalu ada kehangatan surga yang tak tergantikan. Masyaallah… muliakanlah mamahku, ya Rabb.

Ketika dunia terasa sempit, Mamah menjadi ruang paling lapang untukku bersandar. Ketika semua orang pergi, Mamah tetap berdiri, mengulurkan tangan, dan berkata, “Irna, kamu tidak sendiri, tenang saja ada Mamah disini.”

Aku ingin suatu hari nanti bisa membalas semua cinta itu meski aku tahu, cinta yang Mamah miliki takkan pernah bisa terbalas sepenuhnya. Doa dan keinginan yang selalu kupanjatkan kepada Allah adalah semoga Allah senantiasa memberikan aku kesempatan dan kemampuan untuk membahagiakan Mamah dan mengukir senyum di wajah Mamah. Rasanya apapun ingin aku lakukan dan semua demi Mamah. Karena bagiku, Mamah adalah segalanya, Mamah adalah sosok luar biasa yang sudah berjuang dengan sangat keras demi aku dan juga tetehku jadi mana mungkin aku bisa mengabaikan Mamah atau hidup tanpa Mamah?

Aku sempat heran dan terkejut ketika melihat berita, ada anak perempuan yang dengan sukarela dan tega menyerahkan ibunya ke sebuah tempat yang disebut Griya Lansia. Berita itu membuatku terus berpikir, bagaimana mungkin semudah itu menyerahkan malaikat tanpa sayap yang sudah berjuang demi kita di saat usianya sudah tak muda lagi hanya karena tidak menemukan solusi bagaimana harus mengurus sosok mulia tersebut.

Ya Allah ya Rabb …
Bukankah ibu itu adalah surga kita?
Bukankah melayani ibu dengan cinta adalah ibadah yang mengalirkan pahala tanpa jeda?

Ya Rabb ...
Jauhkan aku dari hal-hal yang seperti itu. 
Bagiku, Mamah adalah surgaku.
Betapa bersyukurnya aku ketika ternyata Allah masih memberikan aku untuk bisa terus membersamai Mamah hingga saat ini. Terkadang, keinginan Mamah itu sederhana, ditemani bercerita tentang hobi memasaknya, atau tentang kuliner ataupun cerita masa mudanya saja itu sudah bisa membuat Mamah tersenyum bahagia. Masya Allah, berapa beruntungnya aku karena masih memiliki surga itu disampingku. Melihat senyum Mamah seakan membuat pintu surga terbuka dengan lebarnya. Dan mengusap lelahnya dengan penuh kasih sayang sama artinya dengan menapaki jalan menuju surga. Bagiku, doa Mamah adalah suara langit yang menuntun setiap jejak langkahku untuk menuju rida-Nya.

Ya Allah, 
Aku tidak punya apa-apa, tapi izinkan aku membahagiakan Mamah dengan cinta, kesabaran, dan bakti yang tulus.
Bahagiakan Mamahku, seperti dulu ia rela menahan sakit dan letih hanya untuk melihatku tersenyum.

Ya Rabb, 
Izinkan aku menjadi anak yang mampu membalas walau setitik dari lautan cinta Mamah padaku.
Jangan biarkan hidupku berlalu tanpa sempat membahagiakan mamahku sepenuh hati.
Panjangkan usia mamahku dalam rida dan kasih sayang-Mu. Izinkan aku membuatnya tersenyum setiap hari,
bahagiakanlah mamahku, dunia dan akhirat. Jadikan aku jalan kebahagiaannya, bukan beban hatinya.
Bahagia selalu mamahku sayang, sampai kapanpun cinta ini selalu ada untuk Mamah.

Kututup cerita indah tentang surgaku kali ini dengan doa:

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Artinya: 
"Ya Allah. ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku (ibu dan bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecilku."

Aamiin aamiin yaa rabbal alaamiin. [An]

Baca juga:

0 Comments: