Oleh. Erna Kartika Dewi
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Alhamdulillah, di akhir bulan kemarin kita baru saja menyambut pergantian tahun di dalam Islam yaitu Tahun Baru Islam 1447 H. Ketika menyambut tahun baru, pastinya ada jutaan doa, harapan dan juga keinginan yang ingin kita ungkapkan. Dan semua itu itu tidak hanya bagi kita sendiri tapi berlaku juga bagi keluarga, umat, dan juga pemerintah.
Tahun Baru Hijriah bukan sekadar pergantian kalender dalam penanggalan Islam, melainkan momen penuh makna yang mengingatkan kita pada peristiwa agung hijrahnya Rasulullah saw. dari Makkah ke Madinah. Hijrah bukan hanya perpindahan tempat, melainkan juga simbol perubahan, perjuangan dalam diri kita untuk mencapai rida Allah dan menegakkan peradaban Islam.
Kini, saat kita memasuki tahun baru Hijriah, sudah seharusnya kita merenung dan menetapkan resolusi, bukan hanya untuk kebaikan pribadi, tetapi juga untuk mengembalikan kejayaan Islam di muka bumi.
Dalam sejarah, Islam pernah berjaya. Islam memimpin dunia dalam ilmu pengetahuan, keadilan sosial, ekonomi yang seimbang, serta kehidupan masyarakat yang harmonis. Namun, kejayaan itu perlahan meredup dan ditumbangkan oleh orang-orang yang memang tidak menginginkan Islam berjaya di tengah-tengah umat.
Hari ini, umat Islam menghadapi berbagai tantangan dari krisis moral hingga perpecahan umat. Bisa kita saksikan, bahwa saat ini pemikiran-pemikiran tentang Islam seakan dijauhkan dari umat dan generasi muda kita. Kita seperti dijajah secara pemikiran, hanya saja banyak umat muslim yang tidak menyadarinya.
Maka, apa resolusi kita di tahun baru Hijriah ini untuk membawa Islam kembali berjaya? Inilah saatnya kita mengambil peran. Bukan hanya mengeluh atas keadaan, tapi bergerak, berbenah, dan berkontribusi nyata. Hal-hal yang bisa kita lakukan di antaranya adalah sebagai berikut:
Hijrah Pribadi Menuju Ketaatan Total
Langkah awal yang paling mendasar adalah hijrah dalam diri. Setiap muslim harus menetapkan tekad untuk menjadi pribadi yang taat secara menyeluruh kepada Allah dan Rasul-Nya. Kejayaan Islam bermula dari kejayaan individu-individu muslim dalam menjalani hidup sebagai hamba yang tunduk pada aturan Islam. Resolusi kita bisa dimulai dari hal-hal sederhana namun bermakna seperti memperbaiki salat, memperbanyak membaca Al-Qur'an, meninggalkan maksiat, memperkuat adab, dan menjadikan sunah Rasul sebagai teladan dalam kehidupan.
Ketika setiap muslim menginginkan perubahan menjadi pribadi yang baik dan bertakwa, maka lahirlah masyarakat Islami yang tangguh dan berakhlak. Perubahan besar selalu dimulai dari perubahan kecil, yaitu perubahan pada diri sendiri.
Selain itu, ini juga merupakan pengingat bagi diri sendiri bahwa jangan pernah lelah untuk terus belajar tentang ilmu Islam, bahwa Islam itu sangatlah luas dan sempurna. Jadi, kita harus mempelajari dan memahaminya secara menyeluruh jangan hanya separuh-separuh.
Membangun Keluarga yang Islami dan Kuat
Dalam Islam, keluarga adalah madrasah pertama bagi anak-anak, tempat ditanamkannya akidah, akhlak, dan adab. Maka, resolusi kita harus mencakup pembentukan dan pembinaan keluarga yang kokoh dalam iman, ibadah, dan cinta kepada Islam.
Kita sebagai orang tua harus menjadi teladan. Suami istri harus saling menguatkan dalam ketaatan. Anak-anak harus dididik bukan hanya untuk menjadi sukses secara duniawi, tapi juga memiliki semangat dakwah dan kecintaan pada Islam.
Kita perkuat anak-anak kita dengan keimanan yang kokoh dan tak tergoyahkan di tengah gempuran sistem kapitalisme ini. Bayangkanlah, jika jutaan keluarga Muslim di seluruh dunia bangkit menjadi keluarga teladan, maka kekuatan umat akan muncul secara alami dari rumah-rumah yang berkah.
Menghidupkan Ukhuwah dan Persatuan Umat
Salah satu penyebab kemunduran umat Islam adalah perpecahan. Perbedaan pandangan dan mazhab sering dijadikan alasan untuk saling melemahkan, bukan memperkaya. Padahal, Islam mengajarkan ukhuwah Islamiah persaudaraan yang kokoh meski berbeda pendapat.
Resolusi kita setelah Tahun Baru Hijriah ini adalah memperkuat ukhuwah, berlemah lembut dalam menyikapi perbedaan antar sesama muslim, dan memperbanyak titik temu dalam keberagaman. Kita perlu belajar menerima perbedaan dalam batas yang dibenarkan syariat.
Perlu ditanamkan dalam diri kita bahwa Islam yang benar adalah Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dan berpedoman kepada sebuah buku petunjuk yaitu Al-Qur'an.
Suka atau tidak suka, semua yang kita lakukan itu harus berdasarkan pada Al-Qur'an dan juga As-Sunah.
Bila umat Islam bersatu, tak ada kekuatan mana pun yang mampu mengalahkannya.
Menuntut Ilmu dan Menjadi Umat yang Cerdas
Islam adalah agama yang memuliakan ilmu. Sejarah mencatat, kejayaan Islam masa lalu ditopang oleh umat yang mencintai ilmu dan riset. Maka, resolusi kita berikutnya adalah membudayakan kembali semangat menuntut ilmu —baik ilmu agama maupun ilmu dunia–– yang bermanfaat.
Kita perlu membangun generasi muslim yang mencintai belajar, rajin membaca, kritis, dan inovatif. Bukan menjadi generasi yang mageran di tengah kemajuan teknologi saat ini. Sekolah-sekolah, pesantren, dan kampus harus didorong untuk tidak hanya mencetak lulusan, tapi mencetak pemimpin umat.
Aktif dalam Dakwah dan Amar Makruf Nahi Mungkar
Dakwah adalah tugas utama umat Islam. Islam akan terus berjaya selama umatnya aktif menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Maka, resolusi tahun ini adalah menjadikan setiap muslim untuk terus menyuarakan kebenaran dan indahnya Islam tanpa mengenal lelah dalam kondisi apapun.
Dakwah itu bisa kita lakukan melalui lisan dan tulisan, apalagi dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan serta teknologi yang ada saat ini sebenarnya bisa kita gunakan sebagai media untuk menunjang dakwah kita. Jangan menggunakan semua kecanggihan itu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Kita harus hadir di tengah masyarakat dan membawa perubahan yang menebarkan nilai-nilai Islam. Bila dakwah terus berjalan dan mengakar,vmaka masyarakat pun akan berubah dengan sendirinya.
Mengokohkan Ekonomi Umat
Kejayaan Islam juga ditopang oleh kestabilan ekonomi.
Jadi, kita harus mulai membangun ekonomi yang kuat dan berlandaskan syariah Islam. Resolusi kita bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti menghindari riba, mendukung produk muslim, membangun usaha mandiri yang dibangun oleh para pengusaha muslim, dan membentuk koperasi atau komunitas ekonomi Islam yang benar-benar tidak ada unsur riba di dalamnya dan bertujuan untuk kesejahteraan umat.
Kaum muslimin perlu sadar bahwa selama kita tergantung pada ekonomi sistem kapitalis dan asing, maka kita akan terus dilemahkan. Kini saatnya membangun ekonomi dari umat, oleh umat, dan untuk umat.
Meningkatkan Kepedulian Sosial dan Keadilan
Islam tidak akan berjaya tanpa keadilan dan kasih sayang dalam masyarakat. Maka, resolusi berikutnya adalah menjadi pribadi yang peduli pada sesama. Menolong yang lemah, membela yang tertindas, dan berperan aktif dalam kegiatan sosial.
Umat Islam harus menjadi pelopor dalam pelayanan sosial, pendidikan gratis, pengobatan, dan pemberdayaan masyarakat miskin.
Inilah yang dikatakan, mengapa Umat Islam itu harus kaya. Agar bisa membantu sesama muslim yang membutuhkan dan ikut berpartisipasi dalam memajukan perekonomian Islam.
Semangat gotong royong, zakat, infak, dan wakaf harus dihidupkan kembali. Kejayaan Islam bukan hanya dilihat dari masjid yang megah, tetapi juga dari masyarakatnya yang saling membantu dan menebarkan rahmat.
Menghidupkan Perjuangan Politik yang Islami
Meskipun sebagian umat Islam alergi dan terkesan menghindar terhadap politik, faktanya Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk urusan kepemimpinan. Maka resolusi tahun ini adalah mendukung terbentuknya kepemimpinan Islam yang adil, amanah, dan takut kepada Allah.
Kita tidak boleh menyerahkan kepemimpinan kepada orang-orang yang tidak peduli pada agama. Umat Islam harus berani tampil menjadi pemimpin yang membawa nilai-nilai Islam dalam pemerintahan, pendidikan, hukum, dan kebijakan publik. Politik dalam Islam bukan perebutan kekuasaan, tapi alat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.
Oleh karena itu, di tahun baru ini, saatnya kita bangkit dan berkontribusi agar kejayaan Islam bukan mimpi, tapi keniscayaan bagi umat yang mau bergerak. Resolusi tahun baru Hijriah bukan hanya sebatas niat, tapi harus diwujudkan dalam aksi nyata. Kita tidak bisa hanya berharap perubahan dari luar, tapi harus memulainya dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.
Kita adalah bagian dari umat terbaik yang Allah sebut dalam Al-Qur’an:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110).
Mari jadikan tahun baru ini sebagai titik balik, awal dari hijrah besar menuju kebangkitan Islam. Mari bersatu, belajar, berdakwah, dan membangun kembali kejayaan peradaban Islam, bukan demi nama atau gengsi, tapi demi rida Allah dan masa depan generasi umat.
Wallahualam bissawab.
Sidoarjo, 21 Juli 2025 [An]
Baca juga:
0 Comments: