Oleh. Ratty S.
Menurut pelajaran sejarah, syarat berdirinya suatu negara ada 3, yakni ada wilayah, ada pemerintah yang berdaulat, dan ada negara lain yang mengakuinya. Indonesia, saat memproklamasikan dirinya sebagai negara yang terlepas dari penjajahan secara fisik mendapat pengakuan pertama kali dari negara Palestina.
Palestina memang istimewa di hati rakyat Indonesia. Negara inilah negara yang pertama kali mendukung kemerdekaan Indonesia, meski setelah mengakui kemerdekaannya negara ini kembali dijajah secara fisik lagi sejak tahun 1947 hingga sekarang 2023. Indonesia sebagai sahabat setia Palestina menyatakan pembelaannya sejak dahulu sampai sekarang. Sesuai dengan amanah pembukaan Undang-Undang Dasar, bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Maka penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Sebagai sahabat lama yang berhubungan erat dari dahulu hingga kini. Maka ketika mendengar pecah perang besar lagi pada tanggal 7 Oktober 2023, maka tanpa berpikir panjang pasti Indonesia memilih berpihak kepada Palestina. Alhamdulillah pemerintah Indonesia dengan diwakili menteri luar negerinya menyatakan sikap tegas bahwa Palestina berhak untuk merdeka secara fisik seperti negara-negara lainnya di muka bumi ini dari penjajahan zion*s.
Palestina adalah negeri yang terjajah secara fisik, namun sesungguhnya pada faktanya Palestina adalah negeri yang merdeka karena merupakan satu-satunya negara di dunia ini yang tidak mau kompromi dengan penjajah. Sedang negeri-negeri muslim yang lainnya, seolah-olah merdeka. Mereka hanya merdeka secara fisik tidak diperangi dengan senjata, bom, dan nuklir. Tetapi pemikiran mereka telah dijajah hingga tersandera sampai saat ini. Negeri-negeri muslim tak bisa berbuat banyak karena mulut mereka tertutup rapat oleh banyak kepentingan duniawi dan tersandera utang. Jika mereka keras terhadap musuh, tidak mustahil akan dibuat kacau urusan dalam negerinya.
Itulah fakta yang terjadi, hingga kita melihat Palestina sekarang berjuang sendiri. Hanya Allah yang akan menolongnya. Mengapa negeri-negeri muslim diam? Lakukanlah sesuatu agar kekuatan itu tergalang kembali. Hanya persatuan dan kesatuan umat di bawah kepemimpinan Islam yang bisa meluluh lantakkan penjajah. Mengapa sampai saat ini belum mau bersatu lagi untuk menggalang kekuatan besar yang akan memukul musuh? Ternyata penguasa-penguasa di negeri-negeri kaum muslimin saat ini hanyalah boneka-boneka musuh.
Rakyat di mana-mana sudah bergerak menyatakan dukungannya terhadap Palestina merdeka. Bahkan di dalam negerinya sendiri Netanyahu didemo habis-habisan oleh rakyatnya untuk menghentikan perang yang menyebabkan mereka bangkrut. Namun bukan zion*s namanya jika tak membangkang seruan dunia. Bangsa ini adalah bangsa yang sombong yang tak mau bersahabat dengan yang lainnya. Setiap keinginannya untuk menguasai dunia harus diwujudkan dengan cara licik apapun yang penting berhasil. Maka Allah murka kepada bangsa yang sombong dan songong ini.
Allah berjanji bahwa di akhir zaman nanti, ketika dalam peperangan mereka kalah maka batu dan tumbuhan akan menunjukkan di mana mereka bersembunyi kecuali pohon gharqad. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hari kiamat belum akan terjadi sampai kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Mereka diserang oleh kaum muslimin hingga bersembunyi d balik batu dan pohon. Namun, batu maupun tumbuhan akan berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, di belakangku ada orang Yahudi. Kemari dan bunuhlah dia!’ kecuali pohon gharqad. Sebab, pohon gharqad adalah pohon orang Yahudi.” (HR Muslim)
[Ni]
Baca juga:

0 Comments: