
Cerbung
Suasana Sesampai Di Maktab
Oleh. Ratty S Leman
Sesampai di Makkah, bus langsung menuju ke pondokan yang disebut maktab. Wah, terjadi sedikit keributan di sini karena berebut memilih kamar yang dinilai nyaman.
Koper-koper dan bungkusan-bungkusan ampun deh, berantakan. Petugas maktab tidak memperbolehkan mereka mencari sendiri kopernya. Bisa dibayangkan jika orang 1 kloter (kelompok terbang) bersama-sama sibuk mencari kopernya masing-masing. Pasti ribut dan memusingkan. Itulah yang terjadi. Petugas maktab memerintah sambil jengkel, "Ayo-ayo semua naik ke atas istirahat dulu. Koper diurus nanti". Ibu-ibu kompak menjawab, "Bagaimana bisa istirahat Mas kalau koper belum ketemu. Kalau semuanya sudah beres, baru bisa istirahat dan tidur".
Cukup lama memcari koper masing-masing. Banyak jamaah yang bingung karena kopernya belum ditemukan. Rupanya koper dinaikkan ke lift secara asal-asalan dan diletakkan di lantai berapa tidak menentu. Petugas maktab tentu juga tidak paham siapa saja yang menghuni lantai 1, 2, 3 dan seterusnya. Jamaah kecapekan naik turun tangga mencari koper.
Wah pokoknya, hari itu Rara menyaksikan kehebohan yang agak ramai. Sebagian besar di antara kami belum pernah berhaji, tentu saja belum berpengalaman dalam hal ini. Sebaiknya semua tenang sehingga tidak perlu bercapek-capek ria berebut kamar dan mencari koper besar. Setelah semuanya beres, artinya koper-koper, tas-tas dan bungkusan-bungkusan sudah didapat. Semua jamaah siap-siap untuk istirahat dan tidur. Namun karena kecapekan, ya nggak bisa tidur. Termasuk Rara dan Umi Abinya.
Bagi yang muda dan sehat saja seperti Rara merasa sangat capek. Bagaimana dengan yang sudah sepuh, bagaimana dengan yang dari tanah air sudah sakit. Perjalanan panjang harus kami tempuh. Semarang ke Surabaya naik bus 6 jam. Surabaya ke Jeddah naik pesawat antara 10-12 jam. Jeddah ke Makkah1,5 jam. Ditambah urusan administrasi dan angkat-angkat koper. Wah, bisa dibayangkan capeknya. Ibadah haji memang memerlukan fisik yang sehat dan prima. Namun jika terpaksa sakit Insya Allah dikuatkan Allah dengan berbagai cara pertolongan-Nya.
Pada hari pertama di Makkah, makanan disediakan oleh maktab. Jamaah banyak yang belum bisa makan karena badan capek menjadikan nafsu makan menurun. Tapi harus memaksakan diri minimal minum jus buah agar badan segar. Lelah memang, waktu masih panjang dan banyak aktifitas yang harus mulai dikerjakan. Setelah cukup beristirahat, malam harinya semua siap-siap untuk berumroh bagi yang berniat haji tamattu. Bagi yang berniat haji ifrad sesuai contoh Nabi hanya thawaf qudum (penghormatan).
#Day9Oktober2022
#FiksiRemaja
#RosulullahTeladanku
Baca juga:

0 Comments: