Headlines
Loading...

Oleh: Umi Hafizha
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com — Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 214, Allah berfirman yang artinya:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang sebelum kamu? Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datang pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.”

Ayat di atas begitu menyentuh hati karena menggambarkan secara nyata perjalanan hidup seorang mukmin. Hidup ini bukan sekadar rangkaian kebahagiaan, tetapi juga ujian yang menguji kesabaran dan keyakinan kita terhadap janji Allah.

Dalam ayat tersebut, digambarkan bagaimana para rasul dan pengikut mereka yang merupakan manusia terbaik pernah merasakan beratnya ujian hingga mereka pun sempat bertanya, “Kapan datang pertolongan Allah?” Namun, pada penutup ayat, Allah menegaskan dengan lembut dan penuh kasih bahwa pertolongan-Nya sesungguhnya sangat dekat.

Alasan memilih ayat ini adalah karena ia berbicara langsung kepada hati yang sedang berjuang. Terkadang dalam menjalani kehidupan, kita merasa sudah bekerja keras, berdoa setiap hari, dan beramal sebaik mungkin, tetapi hasil yang kita harapkan tak kunjung datang.

Pada momen seperti itu, rasa lelah dan putus asa terkadang muncul. Namun, ketika membaca ayat ini, hati kembali diingatkan bahwa proses perjuangan adalah bagian dari keimanan itu sendiri. Rasa lelah dan hampir menyerah bukan berarti kurang iman. Para rasul pun pernah merasakan hal serupa. Akan tetapi, mereka tidak pernah berhenti berharap dan tetap yakin bahwa pertolongan Allah pasti datang, meski waktunya tidak kita ketahui.

Ayat ini menjelaskan bahwa pertolongan Allah tidak pernah jauh. Hanya saja, manusia sering kali tidak sabar menanti. Ketika hati sedang sempit dan langkah terasa berat, janji Allah di akhir ayat menjadi pelipur lara: “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” Kalimat yang begitu menenangkan jiwa.

Apa pun yang kita hadapi, jangan pernah lelah untuk berdoa dan memohon pertolongan Allah. Meskipun sering kali pertolongan itu tidak datang dalam bentuk yang kita inginkan, tetapi selalu hadir dalam bentuk yang kita butuhkan. Terkadang kita meminta agar Allah segera mengangkat kesulitan, tetapi Allah menunda agar hati kita lebih kuat, iman lebih tegar, dan syukur semakin dalam.

Dari tadabbur ayat ini, kita memahami bahwa pertolongan Allah adalah janji pasti, bukan harapan kosong. Janji itu hanya akan dirasakan oleh mereka yang sabar dan teguh menghadapi ujian. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya; hanya waktunya saja yang tidak selalu sesuai dengan kehendak kita.

Pertolongan Allah pun bisa hadir melalui berbagai cara. Bisa melalui seseorang yang bahkan tidak kita kenal, bisa melalui ketenangan hati di tengah kegelisahan, atau melalui kekuatan untuk tetap tegak menghadapi masalah.

Kita harus yakin bahwa sesulit apa pun ujian yang datang, jika kita terus berdoa dan bersabar, insyaallah pertolongan Allah akan menghampiri. Sesungguhnya, pertolongan Allah itu dekat.

Ada dua keuntungan besar yang dapat dipetik ketika kita tetap tegar, sabar, dan istikamah menghadapi ujian keimanan.

Pertama, kesempatan untuk masuk surga. Artinya, jika kita mampu bersabar dalam kondisi apa pun, kita boleh berharap masuk surga. Dengan harapan dan keyakinan tersebut, semangat untuk terus bersabar dapat tumbuh, meski penderitaan terasa berat. Surga adalah sebaik-baik tempat kembali, penuh kenikmatan yang tiada tara. Semua yang diinginkan hati dan menyenangkan mata ada di sana.

Dalam Al-Qur’an banyak kisah kaum yang berhasil melewati cobaan karena keyakinan kuat terhadap janji Allah. Para sahabat Nabi saw. juga mampu bersabar menghadapi berbagai tindakan kezaliman kaum musyrik.

Kedua, mendapatkan pertolongan Allah Swt. dalam waktu dekat. Ayat ini memberikan kabar gembira kepada Rasul dan kaum mukmin yang tengah berada pada puncak penderitaan, bahwa pertolongan Allah sangat dekat.

Keyakinan inilah yang menjadikan seseorang tegar dan tabah menghadapi berbagai ujian. Pertolongan hanya milik Allah Swt. dan tidak akan datang kecuali dari-Nya. Siapa yang ditolong Allah, tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkannya. Sebaliknya, siapa yang tidak Allah tolong, tidak ada seorang pun yang dapat menolongnya.

Dengan demikian, pertolongan Allah Swt. merupakan anugerah yang tak ternilai. Betapa bahagianya jika pertolongan itu segera tiba. Kita harus sabar dan yakin bahwa Allah Maha Melihat setiap air mata, usaha, dan doa yang kita panjatkan. Tidak ada perjuangan yang sia-sia di sisi Allah.

Ketika kita sudah sampai pada titik terendah dan hanya mampu berkata, “Kapankah pertolongan Allah datang?” — saat itulah biasanya pertolongan Allah sedang mendekat.

Wallahu a‘lam bish-shawab. []

Baca juga:

0 Comments: