Headlines
Loading...
Jangan Merasa Puas dengan Ilmu yang Sedikit

Jangan Merasa Puas dengan Ilmu yang Sedikit

Oleh: Ummu Dzakiroh
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com - Ilmu Allah sangatlah luas sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi ayat 109 yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu pula.”

Ayat ini menjelaskan betapa luasnya ilmu Allah Swt. yang tidak terhingga, melebihi kapasitas lautan dan seluruh makhluk yang ada di bumi. Ayat tersebut merupakan perumpamaan bahwa ilmu Allah sangatlah luas dan tidak akan pernah bisa dihitung atau dituliskan seluruhnya. Bahkan jika seluruh lautan di muka bumi dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah hingga kering, lalu ditambah lagi dengan lautan sebanyak itu, ilmu Allah tetap tidak akan pernah habis.

Allah Swt. mengingatkan kita melalui ayat ini tentang keterbatasan ilmu dan kemampuan manusia. Sampai kapan pun manusia tidak akan mampu menyaingi kebesaran dan keluasan ilmu Allah swt. Meskipun seseorang bersekolah hingga setinggi apa pun atau menghabiskan seluruh hidupnya untuk menuntut ilmu, yang dapat ia ambil dari ilmu Allah hanyalah secuil saja. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menolak ajakan menuntut ilmu, khususnya ilmu Islam. Kita harus bersungguh-sungguh mendatangi majelis ilmu, bersikap rendah hati, dan terus belajar hingga ajal menjemput, tanpa merasa sombong atau puas dengan ilmu yang bagaikan setetes dari lautan.

Menuntut ilmu Islam adalah kewajiban. Namun pada kenyataannya, sangat sedikit umat muslim yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama. Ketika diajak menghadiri majelis ilmu, kajian, atau diskusi seputar Islam, sering muncul berbagai alasan, seperti ada kegiatan lain, ingin pergi ke suatu tempat, atau merasa bahwa ibadah yang dilakukan sudah cukup. Ada yang berkata, “Yang penting saya sudah rajin salat, duha, tahajud, tilawah, puasa, dan sedekah.” Mereka merasa cukup dengan amalan ibadah mahdah. Padahal bisa jadi dalam ibadah tersebut pun masih banyak kekeliruan. Merasa puas dengan ilmu yang sedikit menjadikan seseorang terhenti dari proses belajar.

Padahal ilmu Allah mencakup seluruh aspek kehidupan, tidak hanya ilmu tentang hubungan kita dengan Allah (ibadah mahdah), tetapi juga ilmu mengenai hubungan kita dengan sesama manusia, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, pergaulan, pemerintahan, politik, dan sebagainya. Selain itu, ada pula ilmu yang berkaitan dengan diri kita sendiri, seperti makanan, minuman, pakaian, dan akhlak. Semua ini memiliki aturan dalam Islam sehingga kita tidak boleh merasa cukup dengan ilmu yang hanya setetes.

Ketika saya melihat lautan saat menyeberang atau memandang pepohonan yang begitu banyak di muka bumi, saya teringat pesan cinta Allah dalam surah Al-Kahfi ayat 109 dan surah Luqman ayat 27, bahwa ilmu Allah tidak akan pernah habis meskipun semua pohon dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, kemudian ditambah lagi sebanyak itu. Saat itu saya merasa malu dan kerdil di hadapan-Nya, karena selama ini begitu mudahnya kita merasa bangga dan puas dengan sedikit ilmu. Astaghfirullah.

Ya Allah, sehatkanlah, ridailah, dan mudahkanlah hati serta langkah kami untuk selalu bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Jadikanlah kami hamba yang rendah hati, sabar, ikhlas, dan istikamah di jalan Islam hingga akhir hayat kami. Aamiin. Wallahualam bissawab. [ry]

Wakatobi, 15 November 2025

Baca juga:

0 Comments: