Headlines
Loading...

Oleh: Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)

SSCQMedia.Com — Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga Allah Swt. senantiasa melindungimu dan keluarga kecilmu. Semoga Dia melimpahkan karunia, keberkahan, rahmat, serta rida-Nya. Amin.

Anakku, engkau adalah harapanku. Penerus generasi Happy Family. Harapan sepenuh hati agar engkau menjadi generasi salih, generasi yang penuh semangat dan bertanggung jawab terhadap agama, keluarga, dan bangsa. Generasi yang selalu bersandar pada akidah Islam, sebagai landasan untuk mencetak penerus yang taat syariah dan taat terhadap aturan Allah Swt. secara sempurna.

Anakku, gapailah cita-citamu. Landasilah dengan keimanan dan ketakwaan agar engkau tidak menyalahi aturan-Nya. Engkaulah harapan keluarga. Belajarlah untuk mandiri dengan iman yang selalu terpatri di hati. Carilah kehidupan yang menenangkan dan menyamankan hati.

Anakku, besar harapanku agar engkau menjadi pencetak generasi salih. Generasi tangguh, cerdas, cemerlang, dan berjiwa pemimpin. Kerjakan seluruh kewajiban yang datangnya dari Allah Swt. Jauhilah segala larangan-Nya agar engkau sukses dunia dan akhirat.

Alhamdulillah, engkau kini telah menjadi sosok dewasa. Engkau pun telah berkeluarga, memiliki keluarga kecil yang menyejukkan hati dan dikaruniai anak-anak penerus generasi yang menjadi cucu-cucu kami. Didiklah keluargamu agar senantiasa taat terhadap syariat-Nya. Jadilah pemimpin keluarga yang salih, yang mengetahui tanggung jawab serta mampu mengayomi keluarga.

Anakku, berilah anak istrimu rasa kasih sayang, perhatian, serta cukupilah kebutuhan mereka. Berikan nafkah yang halal dan baik (halalan toyyiban). Jadikan istrimu sebagai istri salihah yang memahami tanggung jawabnya, yang menyamankan keluarga, serta mampu meriah anak-anaknya, mendidik dan mengasuh mereka menjadi anak-anak salih salihah. Menjadi penyejuk hati keluarga serta menambah keimanan dan ketakwaan.

Anakku, tetaplah semangat dan bersyukur atas segala karunia Allah Swt. Jadikan salat sebagai benteng dalam mengarungi kehidupan. Jadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidupmu.

Alhamdulillah, engkau kini pun telah mampu menafkahi orang tuamu. Engkau mampu memberikan nafkah untuk kelangsungan hidup kami di usia senja. Teruslah berjuang untuk keluarga kecilmu dan keluarga besarmu. Semua tentu karena rahmat-Nya yang tercurah untukmu.

Anakku, jangan pernah lepaskan tali agama Islam dalam menjalani kehidupan. Wajib menggenggam erat tali agama Allah sebagai kunci sukses meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Jangan sedetik pun menyalahi aturan-Nya.

Dekatkan diri kepada Allah Swt. Teruslah menambah wawasan dengan pemahaman Islam. Jalankan kewajiban terhadap-Nya dengan kesungguhan. Pasrahkan semua hanya kepada Allah Swt. Yakinlah bahwa Dia akan memberikan yang terbaik. Teruslah berdoa dan memohon pertolongan serta ampunan-Nya.

Doa ayah dan ibu selalu mengiringi setiap langkahmu. Jadilah generasi penerus yang senantiasa bertanggung jawab. Ajak anak-anak dan istrimu untuk selalu taat terhadap seluruh aturan-Nya. Teruslah berjuang demi kesuksesan keluargamu. Raih karunia-Nya, raih rida-Nya, dengan selalu berjalan dalam aturan-Nya.

Anakku, anak dan istrimu adalah tanggung jawabmu. Ayah dan ibumu pun demikian. Mohonlah pertolongan kepada-Nya agar Dia selalu membimbingmu ke jalan yang lurus dan penuh limpahan rahmat-Nya sehingga engkau mampu memberikan kenyamanan, kesejahteraan, dan kebahagiaan kepada keluarga kecilmu dan juga keluarga besar kita.

Kunci sukses hidup adalah tetap berbakti kepada ayah dan ibu. Bahagiakan keduanya, sayangi, dan hormati mereka. Jadikan sabar dan syukur sebagai cara menyikapi segala permasalahan kehidupan. Tetaplah istikamah di jalan-Nya agar kelak kita dikumpulkan di Jannah-Nya.

Ingatlah firman Allah Swt. dalam QS Ar-Rahman. Dalam surat ini, ayat tersebut diulang hingga 31 kali. Artinya, kita harus tetap bersyukur atas limpahan nikmat yang Allah Swt. berikan, dengan terus berdoa dan memohon pertolongan-Nya agar menjadi hamba yang lebih baik lagi.

“Fabiayyi ala i rabbikuma tukadzdziban.”
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Tetap istikamah, tetap semangat, dan penuhilah tanggung jawab dengan selalu taat kepada-Nya.

Anakku...
Engkaulah anak pertama kami. Eratkan hubungan kekeluargaan, sayangi dan bimbing adikmu dengan sepenuh hati. Ajarilah untuk saling mengasihi, menyayangi, dan mencintai dengan tulus ikhlas karena Allah Swt. Tetaplah rukun dan saling menggandeng tangan menjalani kehidupan di bawah aturan-Nya. Saling mendukung dan saling mengayomi hingga Jannah-Nya menyatukan kita di akhirat kelak.

Peluk sayang penuh cinta. Ibumu yang senantiasa mendoakanmu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Serang, Banten, 10 November 2025

Ibumu yang senantiasa mendoakanmu.

Baca juga:

0 Comments: