Headlines
Loading...
Suara Palestina Nyaris Tak Terdengar Dunia

Suara Palestina Nyaris Tak Terdengar Dunia

Oleh. Yeni Sartika
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com — Masih soal Gaza, cerita lama dengan kondisi yang masih sama. Hampir dua tahun kisah duka menyelimuti mereka, tetapi dunia masih saja abai, seolah penderitaan Palestina tak berarti apa-apa.

Tanah Palestina penuh berkah. Di sanalah Nabi Ibrahim berhijrah, Nabi Muhammad saw. singgah saat Isra dan Mi’raj, para nabi berdakwah, dan Masjidil Aqsha berdiri. Semua itu menjadi alasan kuat mengapa umat Islam harus memperjuangkannya.

Allah Swt. berfirman:

سُبْØ­َانَ الَّذِÙŠ Ø£َسْرَÙ‰ٰ بِعَبْدِÙ‡ِ Ù„َÙŠْÙ„ًا Ù…ِÙ†َ الْÙ…َسْجِدِ الْØ­َرَامِ Ø¥ِÙ„َÙ‰ الْÙ…َسْجِدِ الْØ£َÙ‚ْصَÙ‰ الَّذِÙŠ بَارَÙƒْÙ†َا Ø­َÙˆْÙ„َÙ‡ُ Ù„ِÙ†ُرِÙŠَÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ آيَاتِÙ†َا ۚ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Ù‡ُÙˆَ السَّÙ…ِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Isra: 1)

Palestina adalah tanah kelahiran para nabi. Di sana pula umat Islam kelak akan dibangkitkan kembali. Kini yang tersisa hanyalah puing-puing reruntuhan. Tak ada lagi rumah untuk berteduh, bangunan megah, tempat ibadah, rumah sakit, apalagi sekolah. 

Namun, di bawah tenda darurat mereka tetap belajar untuk membekali diri. Tangan mereka tak lepas dari Al-Qur’an. Lisan mereka tak henti berzikir dan berdoa.

Tanah Palestina adalah milik kaum muslimin. Kitalah yang berutang budi pada saudara kita di sana. Harga diri kaum muslimin ada di tangan Palestina.

Jangan sampai kita merasa aman padahal sesungguhnya kita sedang diuji melalui Palestina. Kapan umat Islam akan sadar?

Saudara muslim di Gaza banyak yang syahid, tetapi jiwa mereka tetap hidup. Mereka terluka, tetapi iman mereka tidak goyah. Mereka kehilangan keluarga dan harta benda, tetapi tidak kufur. Dalam pandangan manusia, mereka menderita. Namun sesungguhnya mereka kuat, karena ada iman di dada.

Sementara itu, kita di belahan bumi lain mengaku saudara. Namun, apa yang telah kita lakukan untuk menolong mereka?

Para penguasa negeri-negeri kaum muslimin hanya bisa mengecam, mengutuk, dan menyatakan prihatin tanpa aksi nyata. Apa yang akan kita katakan di hadapan Rasulullah saw. nanti? Di mana umat Rasulullah yang katanya satu tubuh itu?

Suara Palestina nyaris tak terdengar. Karena itu, jangan diam. Jangan hanya jadi penonton. Jangan tunggu semuanya terlambat. Tunjukkan peduli dan empati sebisa kita. Misalnya dengan berdonasi. Mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya bisa menyelamatkan hidup mereka.

Jangan lelah menyuarakan Palestina. Mungkin mereka tidak butuh doa kita, karena amal mereka jauh lebih banyak dibanding kita. Iman mereka pun jauh lebih kuat dan kokoh.

Namun, doa dan suara kita kelak akan jadi hujjah di hadapan Allah Yang Mahakuasa. Kita berada di pihak yang mana?

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Tak kuasa hati ini melihat bayi Palestina yang mengisap jempol kaki sesama bayi karena kelaparan. Mereka butuh ASI, tetapi ibunya telah tiada. Susu formula pun tak ada.

Kasihanilah bayi-bayi yang tak berdosa itu, ya Rabb. Mereka sangat membutuhkan pertolongan-Mu. Hancur hati seorang ibu melihat kondisi anak-anak Gaza. Mereka bukan sekadar kelaparan, tetapi sengaja dibuat lapar oleh zionis.

Kezaliman yang menimpa saudara kita di Palestina sudah kelewatan batas. Hanya pertolongan Allah yang membuat mereka tetap bertahan. Meski zionis bertekad membumihanguskan Palestina, mereka akan tetap ada dan terjaga.

Janji Allah tentang kemenangan umat Islam pasti akan terjadi. Kapan waktunya hanya Allah yang tahu. Tugas kita adalah memperjuangkan tegaknya hukum Allah di muka bumi agar permasalahan Palestina teratasi.

Bangkitlah wahai umat Islam. Semoga persatuan umat Islam di seluruh dunia terwujud di bawah satu kepemimpinan, yakni Daulah Islamiah.

Aamiin, aamiin, ya Rabbal ‘alamiin. [My]


Baca juga:

0 Comments: