Headlines
Loading...
Resolusi: Dari Perbaikan Diri hingga Membangun Lembaga Keuangan Syariah

Resolusi: Dari Perbaikan Diri hingga Membangun Lembaga Keuangan Syariah

Oleh: Rita Mutiara
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Kebangkitan umat tidak boleh hanya berhenti pada tataran pikiran. Ia memerlukan langkah konkret, dimulai dari ruang yang paling kecil, yaitu diri sendiri. Terlalu sering kita menunggu perubahan besar dari orang lain atau pemerintah. Namun, dalam sistem demokrasi hal itu tidak akan pernah terwujud. Maka, kita harus bergerak dengan kunci yang ada pada diri kita masing-masing.

Bagi saya, resolusi kebangkitan umat dimulai dari keputusan untuk menjadi muslim yang lebih taat dan bermanfaat. Hal ini diawali dengan perbaikan hubungan dengan Allah melalui ibadah wajib yang dijaga serta ibadah sunah yang istiqamah dikerjakan.

Disiplin membaca Al-Qur’an setiap hari, melakukan tadabbur, menambah zikir, serta menjaga lisan dari perkataan sia-sia dapat dilakukan oleh setiap muslim jika ada kemauan. Selain itu, menimba ilmu agama menjadi kewajiban agar pengetahuan semakin bertambah.

Buah dari iman adalah akhlak dan tindakan yang baik. Karena itu, saya berusaha membimbing anak-anak agar menjadi muslim yang amanah, disiplin, jujur, dan kontributif positif bagi lingkungannya. Semua itu diawali dengan contoh nyata dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

Membangun fondasi keluarga yang kokoh juga saya usahakan. Keluarga adalah madrasah utama. Apa yang ditanamkan di rumah akan membentuk kepribadian yang terbawa seumur hidup. Maka, resolusi kebangkitan bagi saya ialah membina keluarga yang kuat dalam iman, ilmu, dan ekonomi.

Dalam keluarga, setiap anggota perlu saling menasihati dalam kebaikan. Nilai kejujuran, kerja keras, serta empati ditanamkan kepada anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berguna bagi orang lain.

Semua anggota keluarga pun harus terus belajar, baik ilmu dunia maupun ilmu agama. Pendidikan yang seimbang antara akidah yang kuat dan keterampilan hidup akan melahirkan generasi penerus yang siap memimpin.

Di bidang ekonomi, keluarga harus mandiri, tidak bergantung pada utang berbunga, dan mampu mengelola keuangan secara tepat. Kemandirian ekonomi keluarga menjadi benteng agar tidak tergoda oleh hal-hal haram atau kompromi terhadap prinsip demi keuntungan sesaat.

Selain itu, usaha keluarga juga dapat menjadi sarana melatih anak untuk bermental wirausaha. Mereka belajar mengelola keuangan, melayani konsumen, menjaga kualitas produk, dan menghadapi dinamika pasar. Dengan demikian, bisnis dapat terpelihara secara berkelanjutan dari generasi ke generasi.

Qadarullah, saya bertemu dengan seseorang yang memiliki visi dan misi sama, yakni ingin mendirikan lembaga keuangan. Meskipun baru sebatas wacana, saya menjadikannya sebagai program jangka panjang. Setidaknya sudah ada pembicaraan serius dan upaya mencari jalan untuk mengembangkan lembaga keuangan syariah. Lembaga ini diharapkan dapat menjadi wadah pengelolaan dana umat secara amanah, mencegah praktik riba, dan mendukung pembiayaan usaha kecil serta menengah.

Idealnya, lembaga keuangan syariah bukan hanya sebatas tempat menabung atau meminjam uang, tetapi juga pusat edukasi keuangan Islam. Umat perlu dididik agar memahami pentingnya mengelola harta sesuai prinsip syariah sehingga keberkahan senantiasa mengalir.

Selain itu, lembaga keuangan syariah dapat menjadi sarana untuk menggalang dana zakat, infak, dan sedekah yang terarah. Dana tersebut dapat diputar untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui pembiayaan mikro tanpa bunga, pelatihan keterampilan, dan pendampingan usaha.

Wacana yang idealistis ini tentu harus dimulai dengan langkah nyata, yakni memperbaiki kualitas pribadi: disiplin ibadah, menuntut ilmu, dan memperbaiki akhlak.

Kemudian, menguatkan keluarga: membangun komunikasi harmonis, membiasakan budaya belajar, dan mengatur keuangan keluarga dengan prinsip syariah.

Alhamdulillah, saya dan keluarga sudah memulai bisnis keluarga: memilih usaha yang halal, mengelolanya secara profesional, serta melibatkan anggota keluarga dalam prosesnya.

Kami juga berusaha mengembangkan jaringan usaha dengan bekerja sama bersama pengusaha muslim lain guna memperluas pasar dan memperkuat rantai pasok.

Kebangkitan umat bukanlah proyek semalam, melainkan proses panjang yang memerlukan kesabaran, ketabahan, dan kerja sama. Dengan membangun diri, keluarga, perusahaan, dan lembaga keuangan secara bertahap, kita sedang menanam benih yang kelak akan tumbuh menjadi pohon besar yang memberi naungan bagi banyak orang.

Visi ini mungkin terdengar besar, tetapi sesungguhnya bermula dari hal sederhana: memperbaiki diri sendiri. Ketika setiap individu muslim berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik, keluarga akan ikut baik, lingkungan akan terdampak positif, dan pada akhirnya umat akan bangkit.

Sejarah mencatat bahwa peradaban Islam yang jaya di masa lalu lahir dari perpaduan kekuatan iman, ilmu, dan ekonomi.

Demi ridha Allah, langkah kecil ini akan menjadi gelombang besar yang mengangkat martabat umat di dunia dan memuliakan di akhirat. [My]

Baca juga:

0 Comments: