Oleh. Ummu Arrosyidah
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Abraham Accord lahir di atas meja perjanjian para pemuja dunia
Para bandit dan penjarah tanah yang diberkahi
Dan pentolan Amerika beserta marionette-marionettenya
Para pemilik singgasana dengan benang-benang di tangan dan kaki
Abraham Accord, butir-butirnya adalah
drone yang meraung-raung dari Beit Lahiya hingga Rafah
Mengusik lelap anak-anak yang tak lagi berayah
Dan para wanita lelah dengan wajah-wajah tertengadah
Abraham Accord, lembar-lembarnya adalah amukan mortir, Merkava dan rudal-rudal brutal
Menyisakan puing-puing dan genangan darah
Dan jutaan perut lapar yang berjalan perlahan menuju ajal
Abraham Accord adalah lembaran pembelotan kepada Abdul Hamid II
Huruf-hurufnya laksana lembing yang menembus dada Shalahuddin Al-Ayyubi
Atau belati yang menusuk kehormatan syuhada Badar
Dan tinta merah yang dituang di atas wasiat nubuwwah
Abraham Accord bak dendang biduan
Mendayu dan bergoyang di sela-sela air mata Gaza
Hingga rengek dan jerit pilu tak lagi terdengar lantang
Di balik gerbang yang tergembok sekat kebangsaan
Wahai umat!
Masa lalu kita adalah fanous yang bergelantungan
Berkelap-kelip di jalanan Istanbul hingga Baghdad
Serta kitab-kitab tebal di rak-rak Cordoba
Dan barisan Janisari yang berderap tegap
Marwah kita adalah Khaibar dan komplotannya yang tersungkur
Dan pasukan Mu'tashim yang berbaris hingga Amuria
Marwah kita adalah tanah berkah yang terjaga nan subur
Berhias tawa riang anak-anak di sudut-sudutnya
Wahai umat!
Mari bangunkan marwah kita yang terlelap
Tersihir buhul-buhul sekularisme durjana
Saatnya menyalakan mesiu kebangkitan
Wujudkan junnah pembawa berkah bagi semesta?
Bumi Allah, 17 Agustus 2025 [An]
Baca juga:

0 Comments: