Headlines
Loading...

Oleh: Rya
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Melihat kondisi Gaza saat ini sungguh sangat menyedihkan. Warga meninggalkan rumah bukan karena sakit, tetapi kelaparan. Setidaknya dua juta warga Gaza terjebak dalam blokade dan kini merasakan kelaparan yang lebih brutal daripada dentuman rudal. Israel melakukan blokade penuh sejak 2 Maret 2025 dan hanya memperbolehkan masuknya truk bantuan dalam jumlah simbolik (CNBC, 23/7/2025).

Lebih parah lagi, militer Israel menghancurkan puluhan ribu paket bantuan berupa makanan dan obat-obatan, serta merusak 1.000 truk bantuan kemanusiaan. Warga Gaza bertahan hidup dengan rumput, pakan ternak, dan bahkan tanpa makanan (Sindonews, 28/7/2025).

Kelaparan yang Disengaja

Blokade total Gaza oleh Israel sejak 2 Maret 2025 membuat warga hidup sangat terbatas. Blokade ini diklaim bertujuan mempersempit pergerakan Hamas yang dituduh menyalahgunakan bantuan untuk perang. Israel memberikan bantuan melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang bertugas menyalurkan bantuan di empat titik di Gaza Tengah dan Selatan. Namun, kenyataannya, dari gambar dan video yang beredar di media sosial, warga Gaza tetap kelaparan—memakan rumput, pakan ternak, dan minum air limbah.

Kita berhak curiga bahwa GHF adalah strategi Israel dan AS untuk mempercepat genosida dengan tujuan mengosongkan Gaza. Warga dilaparkan hingga tewas atau didesak ke titik bantuan di tengah atau selatan, kemudian dibunuh atau diminta dievakuasi. Buktinya, sekitar 900.000 anak di Gaza menderita kelaparan, dan 70.000 di antaranya mengalami malnutrisi (BBC Indonesia, 23/7/2025).

Warga Gaza Saudara Seagama

Kepedulian terhadap Gaza dan Palestina tidak hanya datang dari kaum Muslim, tetapi juga dari seluruh dunia. Ada aksi March to Gaza yang fenomenal, serta berbagai aksi bantuan berupa boikot, dana, dan logistik yang terus berlangsung hingga saat ini. Ini membuktikan bahwa warga dunia peduli terhadap Gaza. Namun, sayangnya, sebagian pemimpin Muslim tampak pura-pura buta dan tuli terhadap penderitaan saudara seagama mereka di Gaza-Palestina.

Masalah pokok Gaza-Palestina adalah perampasan tanah milik kaum Muslim oleh Zionis, yang didukung oleh negara-negara adidaya seperti Inggris dan Amerika. Oleh karena itu, solusi yang nyata hanyalah mengusir penjajah Zionis dari tanah Gaza-Palestina, bukan solusi dua negara yang justru memberi peluang Zionis untuk bertindak semakin brutal.

Pengusiran Zionis hanya bisa dilakukan melalui kekuatan militer yang didukung negara yang berani menantang Amerika dan sekutunya. Negara semacam itu hanyalah Khilafah, yang siap menyatukan seluruh umat Islam di dunia dan memobilisasi tentara untuk memimpin jihad fi sabilillah. Sebagaimana perintah Allah Ta’ala:

"Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah: 191)

Untuk itu, kita harus selalu semangat memperjuangkan tegaknya Khilafah. Khilafah tidak hanya akan membebaskan Muslim Gaza-Palestina, tetapi juga menjadi pelindung umat Islam dari segala penderitaan. [US]

Baca juga:

0 Comments: