Headlines
Loading...
Kekerasan Tak Akan Usai Tanpa Solusi Islam

Kekerasan Tak Akan Usai Tanpa Solusi Islam

Oleh: Wawa
(Aktivis muslimah Kalbar)

SSCQMedia.Com — Pada 1 Agustus 2025, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Kalbar menggelar dialog interaktif di Pontianak untuk mendorong mahasiswa menjadi garda terdepan dalam mencegah perundungan, diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan di lingkungan kampus. Kegiatan ini diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Barat dan menghadirkan narasumber dari KPPAD Kalbar, UPT Pelayanan Konseling, serta perwakilan Polda Kalbar.

Dalam dialog tersebut, para narasumber menyampaikan perspektif, strategi pencegahan, dan langkah penanganan kasus yang dapat diterapkan di kampus dengan harapan mahasiswa memiliki peran aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan (pontianakpost.com, 01/08/2025).

Mirisnya, sejatinya kasus kekerasan dan pelecehan bukanlah hal baru. Kasus ini bahkan telah merambah ke dalam dunia pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Maka, sangat disayangkan jika kasus ini terus berlanjut hingga ke masa depan.

Namun, tak dapat dimungkiri, upaya yang dilakukan pemerintah sebenarnya sudah ada. Hanya saja, kasus serupa terus berulang sehingga angka kekerasan dan pelecehan semakin bertambah. Hal ini seharusnya menjadi evaluasi bagi negara agar segera memperbaiki solusi yang ada.

Pasalnya, upaya yang dilakukan tidak akan cukup apabila solusi yang ditawarkan tidak menyentuh akar persoalan. Inilah penyebab mengapa kasus terus berulang dan bercabang karena akar masalah belum terselesaikan.

Kasus ini muncul sebagai akibat dari penerapan sistem kapitalis sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Orientasi hidup hanya diarahkan pada materi semata, sehingga memunculkan berbagai permasalahan, termasuk kekerasan dan pelecehan.

Mengapa demikian? Hal ini bermula dari orientasi materialistis yang membuat pola asuh orang tua sering kali terabaikan karena disibukkan dengan pekerjaan. Selain itu, lingkungan masyarakat yang liberal turut mengagungkan kebebasan tanpa batas. Padahal, peran negara sangat penting dalam mencegah kasus ini, terutama di dunia pendidikan yang kini lebih berfokus pada orientasi materi semata.

Karena itu, penting untuk menghadirkan solusi yang menyentuh akar permasalahan agar kasus serupa tidak berulang. Jika menilik sejarah secara holistik, maka Islam adalah solusi yang paling tepat, sebagaimana terbukti mampu memimpin dunia selama 14 abad dengan menghadirkan kesejahteraan.

Wallahualam bissawab. [My]

Baca juga:

0 Comments: