Headlines
Loading...
Jurnalis Gaza Menjadi Target Zionis, Kebenaran Terbungkam

Jurnalis Gaza Menjadi Target Zionis, Kebenaran Terbungkam

Oleh. Bunda Erma E.
(Aktivis Bela Palestina)

SSCQMedia.Com—Kondisi Gaza makin memilukan. Seorang reporter Al Jazeera, Anas Al Sharif, syahid pada Ahad, 10 Agustus 2025 akibat bom Zion*s yang menyasar tendanya. Tak hanya itu, ada empat jurnalis lain yang ikut syahid, yakni koresponden Mohammed Qreiqeh dan juru kamera Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, serta Moamen Aliwa. Esoknya, disusul dengan syahidnya seorang reporter, Mohammed Al-Khaldi, pada Senin (11/8) akibat serangan Zions ke tenda jurnalis (Republika, 11/8/2025).

Dalam aturan perang internasional, jurnalis merupakan pihak yang seharusnya mendapat perlindungan. Namun, sudah menjadi watak Zions melanggar aturan. Mereka sengaja menargetkan pembunuhan kepada para jurnalis yang meliput berita di Gaza, termasuk Al Sharif. Sebutan “teroris” yang berafiliasi dengan Hamas akan disematkan oleh Zions kepada para jurnalis militan yang senantiasa menyuarakan kondisi terkini di Gaza. Sejak 7 Oktober 2023, sudah lebih dari 300 jurnalis syahid akibat serangan Zion*s (Tiradar.id, 15/8/2025).

Mirisnya, lagi-lagi situasi mencekam ini hanya dibalas dengan kecaman oleh dunia internasional dan umat Islam. Para penguasa di negeri-negeri Islam tidak ada satu pun dari mereka yang berupaya menghentikan kebiadaban Zion*s. Mereka hanya sekadar mengecam, memberi dukungan terhadap solusi Barat berupa two state solution, hingga melakukan normalisasi hubungan dengan Zions. Sungguh, penguasa negeri-negeri Islam telah berkhianat dan melupakan Gaza. Padahal, kondisi Gaza makin menyedihkan, perempuan dan anak-anak kian banyak yang menjadi korban.

Banyak pihak dari lembaga internasional dan nasional, mulai dari PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), hingga Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Indonesia hanya mampu mengutuk pembunuhan para jurnalis di Gaza. Namun, kutukan ini tidak memberikan efek apa pun terhadap kebiadaban Zion*s. Sebaliknya, Zion*s justru makin bengis dan sadis.

Pembunuhan para jurnalis menunjukkan kebiadaban Zion*s yang tak bisa ditoleransi. Zion*s tidak hanya membunuh manusia, tetapi juga ingin membungkam kebenaran yang disampaikan para jurnalis. Mereka dijadikan target militer agar media tidak menyiarkan kejahatan genosida di Gaza. Pembunuhan jurnalis tak hanya menghilangkan nyawa seorang manusia, tetapi juga memadamkan suara perjuangan rakyat Gaza agar kejahatan Zion*s tak diberitakan.

Kebrutalan Zions yang tak peduli pada hukum apa pun menunjukkan ketidakmampuan mereka mengalahkan rakyat Gaza. Sekalipun penguasa negeri-negeri muslim telah mengkhianati umat Islam di Gaza dan dunia internasional hanya beretorika, kebiadaban Zion*s membunuh para jurnalis tidak akan memadamkan perjuangan rakyat Gaza. Justru keteguhan iman rakyat Gaza menjaga tanah yang diberkahi telah membelalakkan mata dunia, betapa biadabnya penjajah Zion*s.

Sebagai umat beriman yang taat kepada Allah Taala, sudah menjadi kewajiban kaum muslim untuk menolong dan mengobarkan perjuangan membebaskan umat Islam di Gaza, yakni dengan mengusir penjajah Zion*s dari tanah Palestina. Pengusiran itu tidak akan mungkin terjadi tanpa jihad, karena jihad adalah solusi syar’i yang diperintahkan Allah Swt.

Dalam kitab Asy-Syaksiyah Al-Islamiyyah Jilid II karya Syaikh Taqiyyudin An-Nabhani disebutkan bahwa jihad adalah fardu ‘ain saat kaum muslim diserang musuh. Dalam konteks Palestina, fardu ‘ain ini bukan hanya berlaku untuk muslim di sana, tetapi juga untuk kaum muslim di sekitar wilayah Palestina ketika agresi musuh tidak bisa dihadang oleh warga setempat.

Namun, jihad yang menyatukan seluruh kekuatan kaum muslimin untuk mengusir Zion*s tidak akan bisa dilakukan kecuali dengan hadirnya negara yang mengomando hal itu. Negara demikian mustahil lahir dari penguasa-penguasa negeri muslim yang masih terbelenggu sistem kapitalisme hari ini. Negara yang mampu mengemban amanah jihad demi membebaskan umat Islam di Gaza hanyalah negara Kh1l4f4h, yang menjadi perisai bagi kaum muslimin.

Solusi syar’i inilah yang harus senantiasa disuarakan oleh umat Islam untuk meneruskan perjuangan para jurnalis yang telah syahid. Sebab, Kh1l4f4h hingga hari ini belum tegak sejak eksistensinya dihancurkan oleh musuh Allah pada 1924. Oleh karena itu, umat Islam juga wajib melakukan perjuangan politik, membangun kesadaran umat agar solusi jih4d dan Kh1l4f4h segera terwujud, yakni melalui dakwah bersama jamaah dakwah ideologis yang istikamah memperjuangkan tegaknya perisai umat.

[An]


Baca juga:

0 Comments: