Headlines
Loading...
Bersyukurlah, Pasti Allah Tambah Nikmatnya

Bersyukurlah, Pasti Allah Tambah Nikmatnya


Oleh. Rina Herlina 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah Swt. berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."

Bersyukur adalah sebuah hal yang harus senantiasa dilakukan oleh kita sebagai manusia yang notabene makhluk ciptaan-Nya. Terlalu banyak nikmat hidup yang sudah sepatutnya kita syukuri. Jangan sampai kita menjadi manusia yang kufur nikmat sehingga mendatangkan murka Allah. 

Apa pun yang terjadi dan hadir dalam kehidupan kita, entah itu materi berlimpah atau kekurangan, sehat atau sakit, dikaruniai anak atau tidak, rumah tangga harmonis atau tidak, dan lainnya, itu semua harus disyukuri. Bersyukur itu bukan hanya saat diberi kenikmatan yang enak dan indah saja, akan tetapi kesulitan dan kesempitan hidup pun sepatutnya tetap disyukuri. Ini karena bisa jadi saat kita diberi kenikmatan hidup yang berupa kesenangan, justru malah menjadikan kita lalai dari mengingat Allah Swt.

Jangan hanya menggunakan logika atau akal kita semata untuk menafsirkan sesuatu yang terjadi dalam kehidupan. Karena yang tahu yang terbaik untuk kita bukan diri kita, melainkan Allah Sang Khalik.

"...Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(TQS. Al-Baqarah 2:216).

Oleh karena itu, meski sesulit apa pun kehidupan yang saat ini sedang dijalani, maka bersyukurlah. Karena justru saat berada pada titik terendah dalam kehidupanlah, kita jadi lebih ingin mendekat kepada Allah. Kita lebih yakin bahwa Allah itu dekat. Kita jadi lebih yakin bahwa roda kehidupan itu benar-benar berputar. Mudah bagi Allah merubah keadaan suatu makhluk.

Begitulah saat ini diriku menyikapi hidup. Bersyukur meski harus berpisah dengan sahabat-sahabat taat di Payakumbuh. Kini aku menjadi lebih dekat dengan kedua surgaku (bapak dan mamah), jadi lebih dekat dengan anak bujangku, jadi lebih bisa bercengkrama dengan kedua buah hatiku, dan segala hal lainnya yang berhubungan dengan kedua orang tuaku. Meski perjuangan menapaki jalan dakwah di sini jauh lebih sulit dan berat, tapi aku tetap bersyukur karena insyaallah Allah menyediakan pahala yang berlipat tentunya. Apalagi aku bisa langsung meminta doa kepada kedua surgaku agar jalanku untuk menapaki medan dakwah selalu dimudahkan.

Selalu ada nikmat di balik semua peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita harus pandai-pandai mensyukurinya. Kita harus peka dengan maksud Allah menempatkan kita pada sebuah kondisi. Karena di dalam ajaran Islam semuanya tidak ada yang kebetulan. Semua terjadi atas kehendak-Nya.

Maka aku sangat bersyukur untuk segala hal yang terjadi dalam hidupku. Entah itu hal baik ataupun kurang baik. Semua itu adalah pemberian-Nya. Jika dirasa kurang baik, maka itu adalah ujian cinta dari-Nya. Ingat, Allah tidak akan menguji melebihi batas kemampuan kita. Semuanya sudah tertakar, tidak akan tertukar.

Begitu pun halnya dengan rezeki yang berupa materi. Rezeki yang sudah ditakar untuk kita tidak akan pernah menjadi milik orang lain sekalipun orang lain tersebut berusaha menghalangi rezeki kita. Kita hanya harus yakin bahwa Allah sudah mengatur semuanya dengan sangat sempurna.

Serahkan saja semua urusan kepada Allah. Baik buruknya sesuatu hanya Allah yang tahu. Kita hanya harus selalu berprasangka baik kepada apa pun ketetapan-Nya. Berdoa saja agar kita mampu menjalankan apa pun skenario yang Allah tetapkan untuk kehidupan kita.

Ini karena skenario yang Allah tetapkan tidak selalu endingnya bahagia tetapi adakalanya sad ending. Namun meski sad ending pasti akan ada hikmah yang bisa kita petik menjadi sebuah pelajaran.

Seperti halnya dalam sebuah rumah tangga. Akan selalu ada ujiannya. Karena rumah tangga terdiri dari dua kepala yang adakalanya harus selaras, dan itu bukanlah hal yang mudah, pasti terjadi gesekan. Rumah tangga itu sesekali pasti menghadapi masalah, dan hal itu wajar adanya. Justru jika sebuah rumah tangga tidak pernah ada konflik/masalah, itu dipertanyakan. Analisa saya adalah rumah tangga tersebut kemungkinannya tidak sehat. Mohon maaf jika saya memiliki analisa seperti ini. Tetapi ini karena setiap rumah tangga adakalanya pasti dihadapkan pada sebuah ujian yang bisa jadi itu menimbulkan konflik antara kedua belah pihak sehingga butuh penyelesaian.

Intinya adalah, setiap manusia pasti akan diuji dengan apa pun dan dengan cara apa pun. Hanya Allah yang tahu seperti apa ujian yang akan dihadirkan untuk hambanya. Karena hanya Allah juga yang tahu pundak siapa yang sanggup memikulnya. Wallahualam. [ry].

Tasikmalaya, 25 Juli 2025

Baca juga:

0 Comments: