Zionis Kian Brutal, Dunia Bungkam, Solusi Islam Makin Mendesak
Oleh. Wulan Syahidah
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Kejahatan rezim zion*s Yahudi di Palestina terus meningkat secara brutal dan terang-terangan melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Setiap hari, dunia disuguhkan pemandangan memilukan: pembantaian warga sipil, penghancuran rumah-rumah, penyerbuan rumah sakit, bahkan anak-anak dan perempuan menjadi sasaran kekerasan. Meski rakyat dunia, termasuk umat Islam, tak henti-hentinya turun ke jalan, menggalang dukungan dan solidaritas, ironisnya para penguasa dunia justru memilih diam. Bahkan lebih menyakitkan, sebagian penguasa negeri-negeri muslim tetap menjalin hubungan mesra dengan penjajah zion*s, tanpa rasa malu atau takut kepada Allah Swt..
Melihat Palestina hari ini sangat menyakitkan dan menyesakkan dada. Hampir dua tahun lamanya dibombardir secara brutal, namun dunia masih tetap bungkam tanpa pembelaan dan bantuan militer. Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) menyampaikan sedikitnya 875 warga Palestina syahid dan ribuan lainnya terluka dalam enam pekan terakhir saat mencoba mendapatkan bantuan makanan di Jalur Gaza. “Per 13 Juli, kami mencatat 875 orang tewas di Gaza saat mencoba mendapatkan makanan, 674 di antaranya tewas di sekitar situs GHF,” kata juru bicara OHCHR, Thameen Al-Kheetan, dikutip dari UN News. Adapun menurut laporan Middle East Eye, 201 korban lainnya tewas di sepanjang rute konvoi bantuan yang dijalankan oleh PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya (tempo.co, 16/7/2025).
Fakta ini menunjukkan bahwa masalah Palestina bukan sekadar soal penjajahan wilayah, tapi juga persoalan pengkhianatan kepemimpinan di negeri-negeri muslim. Ketidakpahaman terhadap akar ideologis konflik Palestina dan cinta dunia yang merasuk dalam hati para penguasa membuat mereka buta terhadap penderitaan saudara seiman. Mereka tidak takut pada murka Allah, mereka rela menukar loyalitas kepada umat dengan loyalitas kepada penjajah demi kelangsungan kekuasaan mereka yang rapuh.
Atau dasar ini penting sekali peran kaum muslimin yang telah sadar. Kaum muslim, khususnya para pengemban dakwah, tak boleh lelah dan tak boleh berhenti dalam menyuarakan kebenaran. Mereka harus memperkuat penyadaran umat bahwa Palestina hanya bisa merdeka dengan jalan yang digariskan oleh Islam—bukan diplomasi palsu atau perjanjian sepihak yang menguntungkan penjajah, melainkan melalui jihad fi sabilillah yang dipimpin oleh institusi Khilafah Islamiah.
Solusi Islam bukan sekadar wacana utopis, melainkan solusi strategis yang lahir dari wahyu dan sejarah. Ketika Rasulullah saw. membangun Daulah Islam di Madinah, beliau tak hanya menyatukan umat dalam iman, tapi juga menciptakan kekuatan politik dan militer untuk membela kaum tertindas. Maka, langkah serupa harus diikuti oleh umat hari ini. Pengemban dakwah wajib berpegang teguh pada manhaj kenabian, terus meningkatkan kapasitas dakwah, membina umat dengan tsaqafah Islam, dan mengarahkan energi umat menuju satu tujuan besar penegakan kembali Khilafah ala minhaj an-nubuwwah.
Tanpa institusi Khilafah, umat Islam akan terus tercerai-berai, dan pembelaan terhadap Palestina hanya akan menjadi seruan emosional tanpa kekuatan nyata. Namun dengan Khilafah, umat akan kembali memiliki pelindung sejati, pasukan jihad yang siap membebaskan tanah suci dari penjajah, dan pemimpin yang memimpin atas dasar iman, bukan kompromi dengan musuh Allah. Inilah saatnya umat Islam bangkit bukan hanya dengan air mata dan doa, tapi dengan visi dan perjuangan politik Islam. Karena Palestina bukan hanya milik warga Gaza Palestina, akan tetapi milik seluruh umat Muhammad. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: