Oleh. Ermawati
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Pada tahun baru Islam saat ini, umat masih dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Bahkan, nasib mereka makin suram. Genosida di Palestina masih terjadi di antara pengkhianatan para penguasa negeri muslim. Mereka tidak bergerak sama sekali untuk membebaskan Palestina dari penjajahan Israel. (Antaranews, 19/3/2025).
Momen Tahun Baru Islam yang diperingati sebagai simbolis semata, justru harus menjadi bahan introspeksi bagi umat Islam. Di mana peristiwa hijrah nabi, menjadi titik awal terwujudnya sebuah kemuliaan bagi umat Islam. Saat ini, warga Palestina dibuat mati kelaparan oleh zionis Israel. Mereka sulit mendapat bantuan makanan, sebab zionis menghalangi masuknya bantuan.
Sejatinya, Allah memberi gelar pada umat Islam dengan sebutan umat terbaik. Namun, predikat sebagai umat terbaik tidak tampak. Sebab, tidak adanya naungan dari sebuah negara yang mampu melindungi dan mengurus umat Islam. Genosida dan penjajahan di Palestina menggambarkan bahwa kaum muslim terhina dan terpuruk.
Kehidupan umat juga tidak baik-baik saja, ajaran Islam kini jauh dari para generasi Islam, kehidupan masyarakat dan negara rusak, semua ini disebabkan tidak bersatunya umat Islam.
Umat saat ini mengambil sistem kapitalisme sekularisme dalam mengatur setiap urusan kehidupan. Di mana faham ini memisahkan agama dengan kehidupan, materi menjadi tujuan, dan lahir dari Barat yang membenci Islam, sehingga umat Islam menjadi budak. Inilah mengapa umat Islam terhinakan.
Maka, sejatinya umat Islam harus bersatu. Jika umat Islam bersatu di bawah naungan Daulah Islam, tentu akan hidup sejahtera di bawah aturan Allah. Daulah akan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Itu sebabnya, satu-satunya cara untuk meraih kembali kemuliaan umat Islam adalah dengan kembali kepada aturan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan secara kafah. Umat harus disadarkan akan kebutuhannya pada khilafah sebagai institusi yang akan menjadi junah bagi umat.
Umat juga harus disadarkan hakikatnya sebagai muslim dan didorong untuk ikut memperjuangkannya. Seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah, saat hijrah dari Mekkah ke Madinah. Sebab, perjuangan mengembalikan kehidupan Islam butuh peran umat sebagaimana Rasul dan sahabat dulu berjuang dengan dakwah. Perjuangan ini pula membutuhkan bimbingan dari jamaah dakwah yang tulus dan istikamah berjuang di jalan Allah.
Jemaah dakwah yang memiliki metode sebagaimana metode dakwah Rasulullah, akan mengantarkan umat pada kemuliaan sebagai umat terbaik. Kebangkitan ini merupakan kebangkitan yang hakiki. Wallahu a’lam bish showab.[US]
Baca juga:

0 Comments: