Headlines
Loading...
Refleksi Muharram: Saatnya Umat Islam Bangkit secara Hakiki

Refleksi Muharram: Saatnya Umat Islam Bangkit secara Hakiki

Oleh. Ummu Fahhala, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)

SSCQMedia.Com—Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, kembali datang. Namun, umat Islam masih menyambutnya dalam kesedihan. Genosida terhadap rakyat Palestina terus terjadi. Ribuan nyawa melayang, ribuan lainnya hidup dalam ketakutan. Ironisnya, tragedi ini terus berlangsung di tengah pengkhianatan para penguasa negeri muslim yang diam atau justru menjalin hubungan dengan penjajah.


Situasi ini menggambarkan betapa lemahnya posisi umat Islam. Mereka tercerai-berai dan kehilangan kekuatan kolektifnya, (Antara News, 21 Juni 2025). Bahkan, dalam khutbah Jumat menjelang Tahun Baru Islam, umat diingatkan untuk introspeksi dan merenungkan kondisi umat secara keseluruhan, (Liputan6, 20 Juni 2025).


Kebangkitan Umat, Mungkinkah?

Tulisan ini hendak mengajak kita merenung. Tahun Baru Islam bukan sekadar penanggalan. Ia adalah simbol perjalanan panjang umat Islam. Peristiwa hijrahnya Rasulullah Saw. menjadi awal kebangkitan umat ini. Namun, hari ini umat justru berada dalam titik terlemahnya.


Menurut Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Dr. Adian Husaini, bahwa hilangnya kesadaran umat Islam atas identitas keislamannya, merupakan penyebab kemunduran saat ini. Dalam wawancara bersama TVRI (April 2024), ia menegaskan bahwa “Kebangkitan umat Islam hanya akan terjadi jika umat kembali menjadikan Islam sebagai jalan hidup, bukan sekadar simbol.”


Introspeksi dari Semangat Hijrah


Hijrah bukan hanya perpindahan tempat. Hijrah adalah langkah perubahan total. Rasulullah Saw. dan para sahabat memulai kehidupan baru di Madinah. Mereka membangun peradaban Islam yang agung. Masyarakat hidup dalam keadilan dan keberkahan.


Umat Islam saat itu bersatu dalam satu sistem. Mereka tidak terpecah-pecah seperti sekarang. Islam mengatur seluruh kehidupan mereka. Dari pemerintahan, ekonomi, hingga pendidikan. Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana tujuan diturunkannya wahyu.


Mengapa Kemuliaan Umat Hilang?

Saat ini, gelar “umat terbaik” tidak terlihat dalam realitas. Umat terjerat masalah sosial, politik, hingga moral. Mereka tidak lagi menjadi teladan bagi dunia.

Allah Swt. sudah memberi peringatan dalam QS. Thaha: 124, “Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, baginya kehidupan yang sempit...” ayat ini menjelaskan, bahwa hidup yang jauh dari aturan Allah Swt. membawa kehinaan. Umat ini terpuruk karena memilih sistem selain Islam untuk mengatur hidupnya.


Solusi Islam untuk Kebangkitan


Islam bukan sekadar agama ritual. Islam adalah sistem hidup. Rasulullah Saw. menerapkan seluruh ajaran Islam dalam bentuk negara. Para sahabat melanjutkan perjuangan itu. Di bawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelahnya, Islam menjadi kekuatan dunia selama berabad-abad.


Khil4f4h menjadi institusi pelindung umat. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya imam (khalifah) itu laksana perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.” (HR. Muslim)


Khil4f4h bukan mimpi. Ia adalah kebutuhan. Tanpanya, umat akan terus lemah dan terpecah. Karena itu, umat perlu disadarkan tentang pentingnya kembali kepada aturan Allah Swt. secara menyeluruh.


Peran Jemaah Dakwah dalam Membangkitkan Umat


Perubahan besar tidak datang begitu saja. Ia perlu perjuangan dan bimbingan. Jemaah dakwah harus hadir di tengah umat. Mereka harus konsisten menyampaikan kebenaran. Mereka harus tulus dan sabar dalam membina kesadaran umat.


Penyadaran ini bukan tugas satu-dua orang. Ia tugas bersama. Setiap muslim punya tanggung jawab untuk menegakkan kebenaran dan melawan kebatilan. Hanya dengan perjuangan bersama, kebangkitan umat bisa benar-benar terwujud.


Penutup

Tahun Baru Islam bukan sekadar tradisi. Ia adalah panggilan untuk bangkit. Umat harus melihat hijrah sebagai inspirasi. Sebuah lompatan besar menuju perubahan.


Umat Islam tidak kekurangan sumber daya. Mereka hanya perlu arah dan pemimpin yang membimbing. Saatnya kembali kepada Islam dalam segala bidang kehidupan, bukan hanya di masjid.


Kebangkitan hakiki bukan angan. Ia akan terwujud jika umat siap berhijrah, dari kelalaian menuju ketaatan, dari keterpecahan menuju persatuan, dan dari sistem buatan manusia menuju aturan Allah yang sempurna.[US]

Baca juga:

0 Comments: