Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Hadis ini menegaskan bahwa siapa pun yang menempuh jalan dalam menuntut ilmu dan tidak berhenti mencarinya, maka ia akan dihantarkan kepada Allah dan dimudahkan masuk surga. Menuntut ilmu adalah jalan termudah untuk masuk surga. Ilmu akan menuntun kita pada berbagai jalan di dunia dan di akhirat untuk bisa masuk surga.
Ingatlah, tidak ada jalan untuk mengenal Allah, menggapai rida-Nya, dan makin dekat dengan-Nya, melainkan melalui ilmu bermanfaat. Ilmu inilah yang menjadi sebab para rasul diutus oleh Allah dan kitab diturunkan. Ilmu adalah penuntun dan pemberi petunjuk ketika seseorang berada dalam gelap kebodohan, pemikiran yang sesat, dan keragu-raguan. Oleh karena itu, Al-Qur'an disebut cahaya karena dapat menerangi jalan di saat gelap.
Menuntut ilmu bisa menjadi cara untuk mendapatkan hidayah dan mensyukuri nikmat Allah. Ini adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara yang hak dan yang batil, yang makruf dan yang munkar, serta antara yang bermanfaat dan yang membahayakan, sehingga bisa membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami dan mengamalkannya. Hal ini harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Karena itulah, menuntut ilmu merupakan jalan menuju kebahagiaan yang abadi.
Ilmu adalah kunci dan pusat segala kebaikan. Ilmu adalah sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan atas kita. Keimanan dan amal seseorang dianggap tidak sempurna kecuali jika dia memiliki ilmu. Apabila manusia memiliki ilmu, maka Allah akan disembah, hak Allah pasti ditunaikan, dan dengannya pula agama Islam tersebar.
Tantangan dan Syarat dalam Menuntut Ilmu
Jalan para pencari ilmu tidaklah mudah. Godaan untuk terus belajar akan selalu datang menghampiri. Kadang kita merasa malas untuk hadir dalam majelis ilmu, dibuat sibuk hingga tak memiliki waktu luang, belum lagi rasa kantuk yang selalu datang, dan lebih parahnya lagi ketika rasa malas menguasai diri sehingga tidak ada keinginan untuk belajar. Astaghfirullah, janganlah diri ini seperti itu.
Sesungguhnya, bisa hadir di sebuah kajian ilmu adalah nikmat yang tak terkira. Di saat yang lain bingung waktu luangnya akan dipakai untuk apa, kita sudah memiliki jadwal kajian tetap setiap hari dan pekannya. Kita bisa hadir di sebuah majelis dalam keadaan sehat walafiat, sementara di luar sana banyak yang sedang diuji sakit sehingga tidak bisa ikut hadir. Untuk itu, gunakan kesempatan waktu yang dimiliki, nikmati lelahnya belajar, dan yakinlah bahwa Allah melihat ikhtiar kita.
Ali bin Abi Thalib berkata, “Ingatlah! Engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat, yaitu: kecerdasan, kemauan, sabar, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.”
Kecerdasan bisa didapat dengan ikhtiar mengikat ilmu, yaitu dengan mencatat. Kesungguhan adalah salah satu modal untuk menguasai ilmu yang sedang kita pelajari. Pepatah mengatakan, Man Jadda wa Jadda (siapa bersungguh-sungguh pasti dapat).
Kesabaran sangat diperlukan dalam menuntut ilmu. Sabar dalam belajar, sabar dalam diuji, sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu.
Dalam menuntut ilmu, dibutuhkan biaya atau bekal. Tidak mungkin menuntut ilmu tanpa biaya atau bekal. Seorang imam, Imam Malik, bahkan menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya sebagai bentuk kesungguhannya dalam menuntut ilmu.
Dan hal penting lainnya adalah keberadaan seorang guru. Untuk itu, hormatilah para guru, muliakan mereka, dan jemput keberkahan ilmu dari para guru kita.
Menuntut ilmu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sulit rasanya jika menuntut ilmu bisa kita pahami dalam waktu yang sangat singkat. Karena ilmu tidak mungkin didapat ketika kita tidak meluangkan waktu secara khusus. Ingatlah bahwa belajar menuntut ilmu dilakukan hingga napas tak lagi berembus.
Ya Rahman ya Rahim, mudahkanlah hamba dalam mempelajari, memahami, dan mengamalkan ilmu yang didapat. Jangan biarkan semangat menuntut ilmu lepas dari jiwaku. Masih banyak yang harus dipelajari di dunia ini, sementara waktu yang diberikan sangatlah terbatas. Bimbing aku untuk terus istikamah berjuang dalam mencari ilmu, hilangkan rasa malas, jadikan ilmu yang dimiliki menjadi amal kebaikan agar bisa melakukan perubahan.
Jadikanlah ikhtiar menuntut ilmu ini sebagai wasilah untuk berada di surga-Mu. Kumpulkanlah aku bersama orang-orang yang Engkau cintai. []
Baca juga:

0 Comments: