Krisis Palestina: Jalan Kemenangan Hanya dengan Khilafah

Oleh. Aqila Fahru
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Pada 2 Juli 2025, dunia dikejutkan oleh kabar duka dari Gaza: Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam langsung kamar pribadinya. Tragedi tersebut juga merenggut nyawa istri dan anak-anaknya. Menurut putrinya, Lubna, serangan itu tampak sangat terarah hanya kamar sang ayah yang porak-poranda, sementara ruang lainnya tetap utuh.

Dr. Marwan dikenal sebagai dokter kardiologi intervensional yang tak pernah meninggalkan posnya, bahkan dalam situasi konflik paling genting. Ia memimpin rumah sakit dengan penuh dedikasi di tengah keterbatasan sumber daya dan ancaman serangan. Namun kini, Rumah Sakit Indonesia di Gaza tak lagi berfungsi karena kerusakan struktural berat akibat gempuran bertubi-tubi.

Militer Israel menuduh rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas, tapi tudingan itu dibantah oleh PBB dan otoritas kesehatan Gaza. Mereka menegaskan bahwa Dr. Marwan hanya menjalankan tugas kemanusiaannya, tanpa keterlibatan dalam konflik bersenjata.

Pemerintah Indonesia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian sang dokter, serta mengutuk keras serangan yang disebut tidak berperikemanusiaan. Kemlu RI juga menyerukan gencatan senjata segera dan mengapresiasi perjuangan Dr. Marwan sebagai simbol kemanusiaan dan keberanian (bbc.com, 3/7/2025).

Tindakan agresi yang dilakukan oleh rezim Zionis semakin memperlihatkan pelanggaran serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan menunjukkan tingkat kekerasan yang mengkhawatirkan. Meskipun masyarakat dunia terus menunjukkan solidaritas dan pembelaan terhadap Palestina, para pemimpin global, termasuk sejumlah negara Muslim, masih menjalin hubungan erat dengan pihak penjajah.

Kurangnya pemahaman mendalam terhadap akar konflik Palestina serta dominasi kepentingan politik dan kekuasaan telah membuat sebagian pemimpin di dunia Islam terabaikan dari nilai-nilai persaudaraan yang berdasarkan iman. Hal ini menjadi salah satu tantangan besar dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan tersebut.

Oleh karena itu, edukasi dan penyadaran publik perlu terus disuarakan secara konsisten dan intensif. Kaum Muslim yang telah memiliki kesadaran, terutama para aktivis dakwah, memegang peran penting untuk memperkuat gerakan ini. Dukungan umat yang bersumber dari pemahaman yang benar akan memunculkan dorongan kolektif yang kuat agar para pemimpin kembali menegakkan nilai-nilai Islam sebagai jalan penyelesaian konflik Palestina—melalui pembebasan dan penerapan sistem politik Islam.

Para da’i perlu terus berupaya membentuk opini publik yang berpijak pada solusi mendasar terhadap persoalan Palestina. Mereka diharapkan memimpin masyarakat menuju jalan yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, dengan menjadikan penerapan hukum Allah sebagai fondasi dalam membangun kembali tatanan kehidupan Islami melalui tegaknya institusi Khilafah. [Pr]