Oleh. Ratty S. Leman
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Siapa yang tak mengharapkan surga? Setiap hari aku berdoa "Allahumma inna nas'alukal jannah wa naudzubika min sakhatika wannar," Ya Allah masukkanlah kami ke dalam surga. Jauhkan kami dari siksa api neraka.
Ada banyak surga yang diberitakan di dalam kitab suci Al-Qur'an. Surga yang tertinggi adalah Surga Firdaus. Kita pun dituntun oleh Nabi agar senantiasa berdoa meminta surga yang tertinggi, yakni Surga Firdaus. Beli mengajarkan umatnya untuk meminta Surga Firdaus.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَسَلُوهُ الفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الجَنَّةِ، وَأَعْلَى الجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الجَنَّةِ
"Apabila kalian meminta kepada Allah, maka minta kepada-Nya (Surga) Firdaus. Karena sesungguhnya Surga Firdaus itu adalah Surga yang paling tengah, dan juga yang paling tinggi. Di atasnya ada 'Arsy Ar-Rahman, dan darinya mengalir sungai-sungai Surga." (HR Bukhari no. 7423, hadis dari Abu Hurairah r.a.)
Betapa beruntung dan bahagianya kaum muslimin yang diizinkan Allah mendiami Surga Firdaus ini. Allah Maha Besar. Allah Maha Kaya. Jangan meminta yang rendah dan sedikit. Mintalah yang tertinggi dan banyak. Allah Maha Mengabulkan doa bagi hamba-Nya yang meminta.
Rasanya memang tak pantas diri yang penuh dosa dan berlumuran kelalaian ini meminta surga, apalagi Surga Firdaus. Namun Rasulullah mengajarkan demikian. Ya sudahlah, aku menurut saja.
Berikut doa meminta surga Firdaus:
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ الْفِرْدَوْسَ الْأَعْلَى بِغَيْرِ حِسَاب وَلاَ عَذَاب
”Allahumma innii as-alukal jannatal firdausal a'laa bighoiri hisaab wa laa 'adzaab.”
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Surga Firdaus yang paling tinggi dengan tanpa dihisab dan diazab."
Di dunia ini kita meminta kepada Allah juga rumah yang besar dan luas. Ada taman di halaman, ada kebun di belakang rumah atau samping kiri dan kanan rumah. Kita meminta yang terbaik, meskipun pada faktanya kita diizinkan menempati rumah kecil yang sederhana. Yang penting sudah meminta dan sudah berusaha.
Jika untuk mendapatkan rumah di dunia saja kita merencanakan dengan baik, seperti ingin rumah seperti apa, dibangun kapan, harganya berapa, di daerah mana, keamanan lingkungan bagaimana, bebas banjir dan tanah longsorkah, dekat dengan fasilitas umumkah? Kita sesuaikan rumah idaman kita di dunia dengan dana yang kita punya.
Bagaimana dengan upaya untuk mendapatkan Surga Firdaus yang indahnya tak pernah dilihat oleh mata dan tak pernah seindah yang didengar telinga. Doa sudah setiap hari kita deraskan. Lalu apa upaya kita untuk mendapatkan Surga Firdaus?
Jalan untuk meraih surga itu susah dan mendaki, penuh onak dan duri, sulit, dan menyesakkan dada. Apakah aku sanggup? Amalan apa yang harus aku lakukan? Alhamdulillah Allah telah menjelaskan beberapa amalan yang dapat mengantarkan kita menuju Surga Firdaus. Surah Al-Mu’minun ayat 1 sampai 11 memberikan panduan praktis bagi kita untuk meraih Surga Firdaus, yaitu:
1. Khusyuk dalam salat
Allah Swt. berfirman: "Sungguh, beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam salatnya." (QS Al-Mu’minun: 1-2)
Orang yang salat dengan khusyuk senantiasa menghadirkan hatinya dalam ibadah, fokus, dan berusaha memahami makna bacaan. Rasulullah saw. bersabda: "Jika seseorang mendirikan salat, maka ia sedang bermunajat kepada Tuhannya." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Menjauhi perbuatan dan perkataan yang tidak berfaedah.
Allah Swt. berfirman: "Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna." (QS Al-Mu'minun: 3)
Orang beriman menghindari hal-hal yang tidak berguna, seperti bergunjing dan berkata latah. Rasulullah saw. bersabda: "Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya." (HR Tirmidzi)
3. Menunaikan zakat
Allah Swt. berfirman: "Dan orang-orang yang menunaikan zakat." (QS Al-Mu'minun: 4)
Zakat merupakan kewajiban setiap muslim sebagai wujud kepedulian kepada sesama dan bentuk penyucian diri. Bagi yang belum bisa berzakat karena keterbatasan harta, bisa bersedekah dalam bentuk lain.
4. Menjaga kemaluan (menjaga diri dari perbuatan zina)
Allah Swt. berfirman: "Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya." (QS Al-Mu'minun: 5)
Menjaga diri dari zina adalah tanda orang beriman. Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua bibirnya dan dua kakinya, maka aku akan menjamin surga untuknya." (HR Bukhari)
5. Menjaga amanah dan menepati janji
Allah Swt. berfirman: "Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS Al-Mu'minun: 8)
Memegang amanah dan menepati janji adalah tanda kesalehan seorang muslim. Rasulullah saw. bersabda: "Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." (HR Ahmad)
6. Memelihara salat
Allah Swt. berfirman: "Dan orang-orang yang memelihara shalatnya." (QS Al-Mu’minun: 9)
Konsistensi dalam salat dan mengerjakannya tepat waktu adalah bagian dari ciri orang beriman. Rasulullah saw. bersabda: "Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat tepat pada waktunya." (HR Bukhari dan Muslim)
Allah Swt. berjanji bagi mereka yang memenuhi sifat-sifat di atas: "Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yaitu) yang akan mewarisi Surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al-Mu’minun: 10-11)
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, semoga kita memenuhi syarat untuk memperoleh rahmat Allah dan mendapatkan Surga Firdaus. Aamiin ya mujibassailin.
Sepertinya amalan untuk mendapatkan Surga Firdaus itu mudah, ‘ya? Namun jika dijalani di dalam kehidupan ini, membutuhkan perjuangan yang besar. Contohnya khusyuk di dalam salat. Mudah atau sulit? Bisa atau tidak? Insya Allah bisa meskipun sulit.
Konsisten dalam salat pun demikian. Ada yang diberi kemudahan, namun ada saja yang kesulitan. Ada yang sibuk sehingga tak bisa salat di awal waktu. Ada yang kerepotan jika harus berjemaah di masjid. Ada yang merasa keberatan jika menambahnya dengan salat-salat sunah rawatib, qabliyah, ba'diyah, duha, tahajud, hajat, tobat, istikharah, tarawih, witir, dan lainnya. Allah menyediakan salat yang banyak itu bukan karena 'gila' disembah. Salat itu untuk keperluan diri kita sendiri. Allah tak membutuhkan kita, tetapi justru kita yang membutuhkan Allah dalam segala urusan.
Untuk mendapatkan Surga Firdaus, kita juga diperintahkan untuk menjauhi perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Namun di dalam kehidupan nyata, berapa banyak orang yang suka dengan perbuatan dan perkataan yang tidak berguna? Kebiasaan mengobrol dan bergunjing lebih disukai daripada aktivitas berzikir, membaca Al-Qur'an, dan kesibukan yang bermanfaat lainnya. Banyak orang yang belum bisa memilih mana yang wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Kegiatan sehari-harinya dituntun oleh perasaan atau hawa nafsunya saja. Tak memperhatikan bagaimana Allah mengaturnya. Contohnya, banyak wanita yang bekerja mencari nafkah. Padahal bekerja itu hal yang mubah (boleh), tidak ada pahala di sana. Kewajiban seorang wanita adalah mengurus rumah tangganya. Namun berapa banyak kita lihat para wanita sibuk dengan karirnya dan melupakan kewajibannya di rumah? Tanyakan pada rumput yang bergoyang he..he..he..
Menunaikan zakat bagi seorang muslim yang mampu itu wajib. Tak hanya zakat fitrah, zakat mal (harta), zakat pertanian, zakat perdagangan, itu ada hitungannya. Sudahkah kita berzakat sesuai dengan aturan yang ada? Kewajiban berzakat tak dikelola dengan baik oleh sistem pemerintahan sekuler. Pemerintah justru mewajibkan pajak. Semua kena pajak, kewajiban zakat diserahkan kepada kesadaran individu. Padahal Rasulullah memerintahkan mengambil zakat dan memerangi orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.
Apalagi persoalan menjaga kemaluan di zaman sekarang ini. Perzinaan dilegalkan, dibiarkan, dan ditumbuhsuburkan. Anak-anak didorong untuk berpacaran sebelum menikah. Yang sudah menikah berselingkuh. Ada yang menikah sesama jenis, pelacuran dilegalkan, prostitusi marak. Jika perzinaan diabaikan, tunggu saja kerusakan akan terjadi di mana-mana. Padahal negara seharusnya ikut menjaga kesucian nasab (garis keturunan) rakyatnya.
Menjaga amanah dan menepati janji ini pun sungguh berat. Kita dapati para pejabat negara disumpah dengan Al-Qur'an, tetapi mereka tidak menjaga amanah dan menepati janji. Banyak yang menyelewengkan kekuasaan dan jabatan. Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah berita sehari-hari. Bagaimana kita mau bahagia dan sejahtera jika amanah dan janji diabaikan begini?
Nah, setelah kita teliti, sungguh tak mudah menjalani kehidupan ini untuk mendapatkan Surga Firdaus. Beruntunglah orang-orang yang diberi pertolongan Allah dan kemudahan untuk menjalankan amal-amal menuju Surga Firdaus. Celakalah orang-orang yang tak diizinkan Allah untuk menapaki jalan menuju Surga Firdaus ini, padahal rahmat Allah besar sekali, meliputi langit dan bumi. Wallahualam bissawab. [Ni]
Bogor, 16 Juli 2025
Baca juga:

0 Comments: