Oleh. Erna Kartika Dewi
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Usiaku kini telah melewati kepala empat, tepatnya empat puluh tiga tahun. Ini bukanlah waktu yang sebentar untuk hidup di dunia ini. Angka ini bukan sekadar bilangan, tetapi cermin perjalanan panjang. Tentang jejak kaki yang telah menapaki banyak persimpangan.
Di usia ini, aku berdiri, terdiam sejenak, menatap ke belakang dengan mata yang mulai basah. Menghela napas panjang dan bertanya lirih dalam hati:
"Apa yang telah aku perbuat selama ini?"
Aku ingat masa mudaku. Aku pernah begitu bersemangat mengejar dunia. Aku pernah merasa waktu masih panjang dan menjadi orang yang panjang angan, hidup masih luas, dan kematian masih jauh. Aku berlari cepat mengejar ambisi, reputasi, dan kesenangan. Tapi kini, di usia empat puluh tiga tahun ini, langkahku mulai melambat. Bukan hanya karena fisik yang melemah, tapi karena kesadaran mulai tumbuh. Hatiku kini berkata:
"Irna …, sampai kapan kau akan berpaling dari Tuhanmu?"
Di usia Ini, Aku mulai takut.
Aku mulai takut bukan karena uban yang muncul satu persatu.
Bukan karena mata yang mulai membutuhkan kacamata sebagai alat bantu membaca.
Bukan pula karena tenaga yang tak lagi sekuat dulu dan kondisi tubuh yang mudah lelah.
Tapi, aku takut karena waktu yang terasa makin sempit. Karena kubur yang seolah makin dekat. Dan karena amal yang kutahu masih terlalu sedikit.
Ya Allah ya Rabb…
Aku mulai sadar, terlalu sering aku mengecewakan Tuhanku.
Salatku, seringkali hanya sebagai rutinitas.
Tangisku, lebih banyak untuk dunia daripada karena takut pada-Nya.
Sedekahku, terlalu berhitung. Dan kalbuku, lebih sering penuh urusan dunia ketimbang rindu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Astaghfirullah...
Berapa banyak dosa yang kulakukan dalam 40 bahkan 43 tahun ini? Atau bisa dikatakan usia yang memasuki fase lonceng pertama.
Lisan yang menyakiti, mata yang melihat yang haram, hati yang iri, waktu yang terbuang sia-sia.
Betapa banyak amanah yang belum kutunaikan.
Betapa banyak hak orang lain yang belum kupenuhi.
Betapa banyak ... malam-malam yang berlalu tanpa sujud dan tangis kepada-Nya.
Tapi ya Allah ... Aku masih Ingin ke surga-Mu
Walau aku penuh dosa, aku tak ingin berputus asa.
Ya Allah,
Aku tahu, Engkau Maha Pengampun.
Di usiaku ini, aku datang padamu bukan membawa banyak pahala.
Tapi aku datang membawa penyesalan yang dalam.
Aku membawa air mata yang jatuh diam-diam di malam hari. Aku membawa hati yang ingin kembali.
Aku masih ingin ke surga-Mu, ya Allah.
Bukan karena aku layak,
tapi karena aku tahu hanya di surga-lah aku bisa bertemu Engkau tanpa hijab.
Aku ingin masuk ke surga-Mu, agar bisa bertemu dan memeluk Rasul-Mu yang selalu kusebut dalam selawat, tapi belum kuteladani dengan benar.
Di surga nanti, aku juga ingin bertemu dan berkumpul bersama semua orang yang aku cintai. Suamiku, orang tuaku, anak-anakku, saudara-saudaraku dan semua orang yang aku sayangi. Aku ingin berkata kepada orangtuaku:
"Lihat Pa, Mah … Irna sedang berjuang untuk menjadi hamba yang lebih baik."
Aku ingin melihat suami dan anak-anakku tersenyum karena kami bisa berkumpul kembali di taman abadi.
Ya Allah, bimbing aku di sisa usia ini.
Cukuplah hatiku kaya dengan syukur.
Cukuplah lidahku basah dengan zikir.
Cukuplah kakiku ringan untuk ke masjid dan menunaikan semua amanah dakwah.
Cukuplah tanganku ringan untuk memberi.
Cukuplah waktuku sibuk untuk taat dan beribadah hanya kepada-Mu.
Aku tahu hidup ini tak akan lama lagi. Bisa jadi usiaku tinggal beberapa tahun, bulan, minggu, atau bahkan hari. Aku tidak tahu.
Tapi aku ingin sisa umurku penuh makna. Bukan untuk dunia, tapi untuk akhirat.
Aku ingin berpulang dalam keadaan Allah rida padaku.
Ya Allah,
Tuntunlah aku.
Agar salatku menjadi sebenar-benar perjumpaan dengan-Mu, bukan sekadar gerakan kosong tanpa jiwa.
Buatlah aku terus mencintai kalam-kalam indah-Mu.
Agar Al-Qur’an kembali hidup dalam dadaku, menjadi cahaya di hatiku yang selama ini kusibukkan dengan hal yang sia-sia.
Wahai Rabb-ku,
Tuntunlah aku juga.
Agar aku bisa menjadi orang tua yang bisa menanamkan iman Islam di hati anak-anakku.
Buatlah mata hati mereka hanya tertuju kepada-Mu.
Ya Rabb,
Jadikan aku istri yang saleha dan meneduhkan serta penuh kasih sayang untuk suamiku.
Agar aku menjadi pasangan hidup yang menuntun, bukan menuntut, yang mencintai karena ingin bersama di surga, bukan hanya di dunia.
Jadikan aku pula hamba yang selalu sabar dan pandai bersyukur dalam setiap keadaan, yang rida terhadap takdir-Mu, dan terus berprasangka baik kepada-Mu.
Ya Rabb,
Wafatkanlah aku dalam keadaan husnul khatimah, berikan aku ujung umur yang indah.
Jika boleh aku meminta,
Jangan biarkan aku pergi dalam keadaan lalai.
Jangan biarkan aku pergi dalam dosa yang belum kupinta ampunannya dari-Mu.
Jangan biarkan aku pergi dalam hati yang belum bersih karena banyaknya dosa yang kuperbuat.
Jangan biarkan aku pergi sebelum menyelesaikan semua urusanku,
Dan jangan biarkan aku pergi sebelum keimanan anak-anakku benar-benar teguh kepada-Mu.
Ampunilah aku ya Rabb …
Jangan biarkan dosa-dosa ini menjadi penghalang terkabulnya doa-doaku.
Mungkin aku terlambat untuk berubah, tapi aku sungguh ingin kembali berada di jalan-Mu yang lurus.
Mungkin dulu aku pernah lalai, tapi kini aku ingin serius.
Dan mungkin dulu aku pernah jauh, tapi kini aku rindu pada-Mu.
Bagiku, usia 40 bukan akhir segalanya. Justru inilah awal untuk benar-benar hidup bukan sebagai makhluk dunia, tapi sebagai hamba yang sedang menuju rumah abadi.
Aku tak tahu berapa lama lagi langkahku tersisa.
Tapi hari ini, aku ingin melangkah dengan niat yang lurus.
Meluruskan hati, membersihkan jiwa, memperbaiki amal.
Bersiap untuk pulang.
Karena aku tahu, dunia ini hanya tempat singgah.
Dan aku ingin pulang dengan membawa rida-Mu, menuju surga yang telah Engkau janjikan.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
“Dan orang-orang yang berkata: ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.’ Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (di surga) karena kesabaran mereka...”
(QS. Al-Furqan: 74-75).
Ya Allah ...
Bimbing aku ...
Sampai langkah terakhirku …
Menuju surga-Mu.
Aamiin ... aamiin yaa mujibassailin. [An]
Baca juga:
0 Comments: