Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Kematian menjadi sesuatu yang pasti terjadi. Tak ada satu pun makhluk yang bisa menghentikannya, walaupun sedetik. Semuanya pasti. Bekal apakah yang sudah kumiliki untuk menuju tempat keabadian?
Walau aku menyadari, sebagai manusia beriman, seharusnya yang kita pikirkan adalah bekal kepulangan menuju Rabb-Nya, bukan memikirkan waktu tibanya hari itu. Sebagai manusia biasa yang lemah dan tak berdaya, terkadang merasa takut jika hari itu tiba. Berbagai pertanyaan merasuk dalam relung jiwaku. Bagaimanakah ujung hidupku?
Ya Allah, layakkah diri ini untuk masuk surga? Terkadang pertanyaan itu hadir dalam diriku. Walau surga adalah salah satu doa yang selalu kupanjatkan dan menjadi harapan rumah terakhirku, tapi sejujurnya aku malu meminta semua itu.
Ya Allah, aku tahu betapa diri ini bergelimang dosa. Aku tahu aku masih belum menjadi hamba yang Engkau cintai. Tapi salahkah diri ini, ya Rabb, ketika hamba-Mu ini berharap surga dari-Mu?
Engkau yang Maha pemurah, Maha Pengasih dan Maha Memaafkan. Izinkan hamba-Mu ini untuk menjadi bagian penghuni dari tempat indah yang sudah Engkau kabarkan lewat kalam-kalam-Mu.
Surga adalah rahmat dan karunia Allah Swt., dan manusia hanyalah melakukan ikhtiar untuk meraihnya. Dengan menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan beramal saleh, kita dapat berharap untuk mendapatkan rahmat dan karunia-Nya berupa surga.
Surga adalah tempat yang telah Allah Swt. siapkan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman. Setiap orang beriman pasti menginginkan agar dapat menuju surga-Nya kelak di hari kiamat. Kenikmatan yang Allah Swt. siapkan di surga sungguh tiada terkira.
Surga yang di dalamnya terdapat sungai-sungai yang mengalirkan air susu, madu, dan arak yang tidak memabukkan. Air yang tidak berubah rasa dan bau, berbagai macam buah-buahan yang lezat beragam dan tak pernah habis.
Terdapat pula pakaian dari sutra yang halus dan mewah, serta dihiasi dengan perhiasan seperti emas dan mutiara serta istana-istana yang indah dan mewah, yang dibangun dari perak, emas, dan bahan-bahan terbaik lainnya.
Masyaallah, itulah gambaran surga kelak yang akan menjadi tempat abadi bagi orang-orang yang beriman. Izinkan aku berada di sana, ya Rabb.
Tentu saja gambaran indahnya surga sangat didambakan oleh hamba-hamba-Mu. Untuk itu, kunci surga akan terus dicari oleh semua makhluk Allah Swt.. Setiap manusia berlomba-lomba untuk mengerjakan amal salih sebanyak-banyaknya, karena dengan amalan itulah yang kelak akan mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga-Nya.
Kita pun juga harus percaya dan taat mengikuti seluruh ajaran yang telah dibawa oleh Rasulullah saw. untuk dapat menuju surga.
Allah Swt. berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 25:
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah; 25)
Di dalam ayat tersebut dikabarkan berita gembira kepada dua golongan, yaitu semua orang beriman dan orang yang beramal saleh. Jadi, jika kita ingin masuk ke dalam surga Allah Swt., jadilah kita manusia yang beriman dan mengerjakan amal saleh, baik fardu maupun jg sunnah. Dan itu semua adalah bagian dari ikhtiar kita.
Dalam ajaran Islam, setiap amal baik, sekecil apa pun, memiliki nilai yang besar di sisi Allah.
Tidak ada kesia-siaan dalam beramal saleh. Untuk itu, terus lakukan upaya terbaik. Beramal dengan amalan yang dicintai.
Maha baiknya Engkau yang banyak sekali memberikan jalan untuk menuju surga-Mu. Tholabul ilmi, berbakti kepada orang tua, bersedekah, mengerjakan salat, berpuasa, patuh kepada suami, dan begitu banyak amalan lainnya yang Engkau peruntukkan untuk hamba-Mu, manusia, agar dapat menjemput surga yang begitu indah.
Jadi teringat keberadaan diri dalam menjalani proses berhijrah. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan begitu banyak waktu yang telah menjadikanku banyak belajar. Dan di hari ini, begitu banyak waktu dan proses diri untuk berubah. Sampai terkadang mengalir air mata ini, yang senantiasa menjadi saksi perubahan akan diri. Tangisan sesal akan waktu yang dulu aku sia-siakan, insyaallah semua itu telah berubah. Kini, tangisan itu menjadi sebagai bentuk syukur karena telah diberi kesempatan untuk belajar mengenal Islam. Andai Islam tidak mewarnai hidupku, mungkin aku akan senantiasa disibukkan dengan urusan dunia yang bersifat materi.
Semoga wasilah-ku dalam menuntut ilmu, menolong agama-Mu, berbakti kepada kedua orang tua, ber-tilawah dan amalan-amalan lainnya, menjadi sesuatu yang Engkau ridai. Aku tahu ini kecil, tapi aku memohon pada-Mu ya Rabb, jadikanlah itu besar di mata-Mu dan menjadi bekal masuk surga.
Ya Allah, aku tahu jalan menuju surga-Mu penuh liku. Tetapi, sejatinya setiap liku perjalanan adalah sebuah pelajaran. Akan banyak hikmah yang tersirat dan terukir, ikhlas hati menjadi puncak kebahagiaan untuk menuju perjalanan hati kepada keabadian.
Ya Allah, jadikanlah aku menjadi hamba-hamba-Mu yang mendapatkan syafaat dan rahmat-Mu. Ampunilah atas kesalahan diri yang tak terhitung di mata-Mu. Ya Rahman, ya Rahim, sesungguhnya aku memohon ampun pada-Mu. Kuserahkan hidupku hanya pada-Mu.[US]
Baca juga:

0 Comments: