Oleh. Annisa Yuliasih
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Literasi, kata ini merupakan kosakata baru bagiku. Tepatnya setahun yang lalu, saat aku baru pertama kali bergabung di komunitas SSCQ. Awalnya aku hanya ingin ikut program tilawah plus terjemahnya, namun ternyata di dalam komunitas ini ada kelas-kelas lain. Ada kurikulum yang harus dikerjakan dan banyak tugas menulis di sana. Mau tak mau aku pun harus mengerjakan tugas tersebut. Pada mulanya aku sangat bingung bagaimana cara menulis, apa yang akan ditulis, dan sebagainya. Lalu, ada saran dari teman sesama komunitas untuk membaca terlebih dahulu tulisan teman-teman, agar mendapat gambaran apa yang akan ditulis. Itulah yang kemudian aku lakukan. Membaca tulisan yang sudah ada dan mencoba menulis.
Ternyata, ada hal lain yang menjadi nilai plus dari komunitas SSCQ ini. Kita para anggota tidak sekedar disuruh untuk menulis. Tapi, oleh muassis SSCQ, Bunda Lilik, kami pun difasilitasi dengan berbagai kelas literasi. Mulai dari ilmu bagaimana cara menulis, hingga ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan dalam rangka dakwah dan upgrade kualitas diri. Kelas-kelas literasi ini juga sangat memotivasi agar bisa mempunyai karya tulis. Luar biasa motivasi dari seorang Bunda Lilik. Terkadang terasa seperti memaksa, tapi memang kebaikan itu haruslah dipaksa agar kemudian terbiasa. Hal inilah yang aku rasakan, dari yang tak bisa menulis, mulai berani menulis. Berawal dari satu tulisan, berlanjut ke tulisan-tulisan berikutnya. Ternyata, ini bukanlah masalah punya bakat menulis atau tidak, melainkan pada kemauan untuk mencoba, berusaha dan terus belajar. Sampai saat ini pun, tulisan-tulisanku masih jauh dari kata sempurna. Tapi tak mengapa, akan aku perbaiki sedikit demi sedikit sejalan dengan ilmu literasi yang kupelajari.
Tak hanya masalah menulis. Kelas literasi di SSCQ ini juga bagaikan set paket lengkap. Materi-materi yang disampaikan di kelas adalah materi-materi yang sungguh berhubungan dengan amalan kami (anggota SSCQ) sebagai hamba Allah yang juga sebagai wanita, baik sebagai ibu, istri atau pun seorang pengemban dakwah. Berbagai hal diajarkan lewat kelas literasi, yang pada intinya agar kami semakin memperbaiki diri dalam ketaatan kepada Allah. Materi-materi yang disampaikan memotivasi kami agar bisa menggunakan waktu dengan sebaik mungkin dengan banyak melakukan amal saleh, namun tak boleh abai dengan kewajiban seorang wanita sebagai “al umm wa rabbatul bait,” yakni ibu dan pengatur rumah tangga.
Sungguh, tak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua peristiwa terjadi atas perencanaan Allah. Keberadaanku di Komunitas SSCQ ini juga bukanlah suatu kebetulan. Inilah bagian dari skenario hidupku yang telah ditentukan oleh Allah. Ketika sekarang aku berada di fase ini, maka yang aku pikirkan adalah aku harus menjalani ini, bagaimanapun kondisi yang ada. Apa yang telah Allah tentukan adalah sebuah rencana kebaikan bagiku, akan ada suatu hikmah di sana. Maka aku pun memutuskan untuk memaksimalkan ikhtiar yang bisa dilakukan, belajar dan terus belajar untuk melayakkan diri berada di fase ini. Ini adalah suatu kesempatan yang Allah beri untuk menambah pundi-pundi pahala, yakni dengan beramal jariyah lewat tulisan. Masyaallah.
SSCQ Literasi ini sungguh sangat banyak memberikan dampak positif bagi diriku. Banyak hal tentang literasi menulis yang dulunya aku awam, menjadi hal yang kulakukan setiap harinya. Aku pun mencoba menulis dengan berbagai genre. Alhamdulillah, perlahan semua mulai menunjukkan hasil yang tidak mengecewakan. Sudah beberapa genre mulai aku torehkan, walaupun masih perlu ada banyak perbaikan. Tak ada kata putus asa untuk menulis, karena niat yang baik akan menemukan jalannya. Menulis akan menjadi jalanku mendulang pahala untuk bekal kehidupan kelak di akhirat. Amin.
Selain materi menulis, kelas literasi SSCQ juga menyajikan berbagai materi yang sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Banyak hikmah yang aku dapatkan dari sini. Bagaimana kemudian aku bisa meredesain cara berpikir, bersikap, dan memutuskan sesuatu. Belajar tentang prioritas amal dan bijaksana dalam memandang suatu hal. Masyaallah, begitu indah skenario Allah dalam kehidupanku. Benarlah firman Allah dalam QS. Al Kautsar, bahwa sesungguhnya Allah telah memberikan nikmat yang banyak bagi manusia. Maka sudah selayaknya kita perbanyak syukur dan ibadah kepada Allah. Meningkatkan ketaatan kita kepada Allah Swt., memurnikan pengabdian hanya kepada-Nya.
SSCQ Literasi sungguh memberikan makna yang sangat mendalam bagiku, karena dari sinilah aku mendapat banyak hikmah kehidupan, yang membuatku semakin bijak memandang kehidupan. Aku menjadi punya kesempatan menambah pahala amal jariyah.
Sungguh, keberadaan SSCQ Literasi membuat hidupku menjadi lebih hidup. Ya, terasa menjadi lebih hidup karena lewat SSCQ Literasi ini, aku bagaikan mendapatkan muhasabah diri secara rutin. Di mana dengan kelas ini selalu membuatku tunduk terpekur, mengevaluasi diri, amal apa saja yang sudah aku lakukan. Apakah perbuatanku itu baik atau kah buruk. Apakah perbuatanku ikhlas karena Allah, ataukah hanya menginginkan validasi dari manusia.
Jujur, SSCQ Literasi membuatku semakin melihat diriku lebih dalam lagi. Karena itulah pada kesempatan milad literasi SSCQ kali ini, aku ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga pada Bunda Lilik dan Tim SSCQ Literasi, atas segala ilmu yang sangat bermanfaat. Semoga Allah Swt. selalu memberikan keberkahan-Nya dan terus menjadikan SSCQ Literasi sebagai wasilah bagi para anggotanya untuk menambah amal ibadah.
Semoga dengan semua pengalaman yang kudapatkan dari kelas SSCQ Literasi ini, dapat membuat diriku menjadi lebih bermanfaat di tengah umat. Juga wasilah bagiku dalam memperbanyak amal saleh.
Selamat Milad SSCQ Literasi, semoga selalu menjadi ikon motivasi membangun ketaatan pada Allah Swt.
Barakallahu fiikum. [Hz]
Sidoarjo, 17 Juni 2025.
Baca juga:

0 Comments: