surat pembaca
Hijrah Belum Usai: Bangkitlah, Wahai Umat Terbaik!
Oleh. Sulis Setiawati, S.Pd
(Aktivis Muslimah)
SSCQMedia.Com—Tatkala kalender Hijriah berganti ke 1447 H, umat Islam kembali dihadapkan pada waktu istimewa: muhasabah di penghujung tahun, dan harapan baru di awal Muharram. Namun, tahun ini umat muslim masih dirundung duka cita.
Khutbah Jumat nasional menyerukan introspeksi diri menjelang tahun baru Islam. Namun, introspeksi bukan sekedar merenung, ia harus menggugah, menyentak, dan membangkitkan!
Miris, kita menyambut tahun baru Islam dengan zikir dan doa, sementara saudara-saudara kita dibantai di Gaza, wanita-wanita kita dinodai di tanah Syam, dan kehormatan umat diinjak-injak oleh musuh-musuh Allah, sementara para pemimpin negeri-negeri muslim diam, bahkan bersekongkol dalam pengkhianatan!
Di mana pertolongan itu sekarang? Mengapa umat ini justru menjadi umat yang lemah, terpecah, dan kehilangan arah? Ternyata, umat ini telah berpaling dari aturan Allah. Kehidupan hari ini dipimpin oleh sistem buatan manusia, bukan syariat-Nya.
Nyatanya, hijrah Rasulullah saw. bukan sekadar perpindahan tempat. Hijrah adalah perjuangan mendirikan peradaban Islam. Dari hijrah itulah lahir sebuah institusi agung, Daulah Islam (Khilafah) yang menaungi umat dan melindungi kehormatannya.
Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun hari ini, perisai itu telah tiada. Dan umat Islam dibiarkan dikuliti, diserang dari segala arah. Tahun baru Islam 1447 H bukanlah perayaan. Ia adalah seruan illahi untuk bangkit. Untuk kembali menjadi umat terbaik. Untuk menerapkan syariat Allah secara kafah. Dan itu hanya bisa diwujudkan dengan tegaknya Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah.
Umat ini butuh pencerahan, butuh disadarkan dari tidur panjangnya. Dan tugas itu ada di pundak para da’i yang jujur dan istikamah, yang menyerukan kebenaran meski dibenci, yang sabar dalam perjuangan meski disakiti. Hijrah belum usai. Perjuangan belum selesai. Tahun baru Islam ini, mari kita jadikan momentum berhijrah: dari kealpaan menuju kesadaran, dari kebisuan menuju perjuangan, dari sistem kufur menuju sistem ilahi.
Bangkitlah wahai umat yang tertidur! Sambut tahun baru Islam dengan tekad: "Hidup mulia dalam naungan syariat, atau mati mulia dalam perjuangan menegakkannya!" Wallahualam bissawab. [ry].
Baca juga:

0 Comments: