Genosida Rakyat Palestina, Islamlah Solusi Tuntas!
Oleh. Rini Ummu Ryan
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Anggota Kongres AS dari Partai Republik Randy Fine dalam wawancaranya dengan Fox News mengusulkan membombardir wilayah Gaza Palestina dengan bom nuklir seperti halnya yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki selama perang dunia kedua.
Pernyataan Randy Fine yang menyerukan "penggunaan bom nuklir di jalur Gaza" mendapat kecaman keras dari kelompok perlawanan Palestina (Hamas). Hamas mengatakan bahwa penggunaan bom nuklir di Gaza Palestina, sebagai hasutan untuk melakukan genosida terhadap warga Gaza. Ia juga menyampaikan bahwa "seruan ekstremis ini adalah kejahatan besar dan memperlihatkan mentalitas fasis rasis yang menguasai pikiran politisi Amerika," ungkapnya dalam pernyataan pada Jumat, 23/5/2025 yang dilansir dari Anadolu.
Hamas menilai pernyataan politikus AS Randy Fine sebagai pelanggaran hukum Humaniter Internasional dan Konvensi Jenewa dan seruan Fine tersebut merupakan upaya menghasut publik untuk mengunakan senjata pemusnah massal terhadap lebih dari 2 juta warga sipil Palestina di jalur Gaza (beritasatu.com, 23/5/2025).
Pernyataan Randy Fine itu bukan hanya memicu kecaman keras dari Hamas, tetapi juga memicu kecaman dan kemarahan dunia dari berbagai kalangan. Pernyataan penggunaan bom nuklir dalam peperangan merupakan sebuah kemunduran dan juga sebuah pelanggaran serius terhadap kesepakatan hukum internasional.
Penggunaan nuklir di Jalur Gaza bukan hanya akan memakan banyak korban jiwa, tetapi juga akan menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan tidak ternilai jumlah kerugiannya. Pernyataan ini menunjukkan kebencian dan ketidakpeduliannya terhadap penderitaan warga sipil Gaza, dan hal itu merupakan pelanggaran hak azasi manusia yang serius. Pernyataan Fine ini adalah sebuah penghinaan dan pelecehan terhadap umat Islam dan warga Palestina. Seruan penggunaan bom nuklir di Jalur Gaza merupakan tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tidak dapat diterima.
Namun, mirisnya genosida yang terjadi di Gaza Palestina serta pernyataan anggota Kongres AS Randy Fine ini, tidak menjadikan para pemimpin negeri muslim bergerak untuk melakukan tindakan nyata dalam membela saudara dan agamanya. Mereka seakan-akan tidak melihat dan tidak mendengar jeritan warga Gaza Palestina yang meminta pertolongan. Para pemimpin negara muslim terutama negara-negara Arab lebih memilih untuk menjaga kekuasaannya daripada membela warga Gaza Palestina dan memperjuangkan hak-hak umat Islam.
Kejahatan dan kerusakan-kerusakan yang dilakukan oleh zionis Isr4el dan sekutunya di Gaza Palestina, menunjukkan bukti nyata betapa buruknya sistem kehidupan yang diterapkan dunia hari ini, yakni sistem sekuler kapitalisme.
Sistem sekuler adalah sistem yang meniadakan agama dalam menjalankan kehidupan dunia, agama hanya ada di tempat peribadatan. Sedangkan kapitalisme, yang dikejar adalah mendapatkan keuntungan semata, maka wajar jika sistem kehidupan hari ini tidak memandang manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah Swt. yang harus dijaga kelestariannya dan dihormati untuk menjaga bumi.
Keadaan ini membuktikan umat Islam butuh sebuah sistem kehidupan yang sahih, yaitu sistem kehidupan Islam, sebab sekuler kapitalisme telah nyata menunjukkan kejahatannya. Mereka dengan sengaja memborbardir pemukiman warga sipil, membunuh anak-anak, bayi-bayi yang tidak berdosa, dan merusak bumi.
Genosida yang terjadi di Gaza Palestina adalah salah satu bukti bahwa sistem kehidupan sekuler kapitalisme tidak layak memimpin dunia dan mengatur kehidupan manusia. Islam, sebagai agama rahmatan lil 'alamin, menawarkan solusi yang berbeda. Dalam Islam, nyawa manusia sangat dihormati, bahkan dalam peperangan sekali pun.
Perang dalam Islam ada aturannya, di antaranya diperintahkan agar senantiasa berperilaku baik, menjaga nyawa penduduk sipil, para lansia, serta menjaga fasilitas umum. Aturan tersebut tentu sangat berbeda dengan yang terjadi saat ini, karena perang dalam Islam bertujuan untuk melindungi dan menjaga kemuliaan manusia. Namun kemuliaan itu hanya akan terwujud apabila Islam diterapkan secara kafah oleh sebuah negara. Yang bisa menerapkan aturan Islam secara kafah hanya negara, bukan jemaah, apalagi individu. Saat aturan Islam diterapkan secara menyeluruh, maka tercipta sistem kehidupan yang adil dan beradab. Nilai-nilai Islam yang luhur dan mulia menjadikan dunia tempat yang lebih baik, di mana manusia dapat hidup dengan tenteram, damai, dan sejahtera.
Oleh karena itu, umat Islam harus bersatu dan berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam di muka bumi. Tentu ini membutuhkan usaha yang kuat dari umat Islam secara bersama-sama. Umat membutuhkan kepemimpinan dalam jemaah dakwah yang akan menjadi pembimbing yang tulus ikhlas dan mengikuti metode dakwah Rasulullah saw. Dan sebaliknya, jemaah dakwah pun membutuhkan umat untuk bergerak dan menyambut seruan berjuang mengembalikan kehidupan Islam di tengah umat. Yakni dengan mewujudkan penerapan syariat Islam secara kafah oleh institusi negara Khilafah Rasyidah. Oleh karena itu, umat Islam harus bersatu dan bergerak bersama untuk mencapai tujuan mulia ini. Waallahualam. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: