Tak Hanya Konferensi, Palestina Butuh Solusi Hakiki
Oleh. Desi Maulia, S.K.M.
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Telah lebih dari satu tahun penduduk Palestina diserang oleh Israel. Bahkan meskipun disepakati gencatan senjata namun Israel tetap melakukan penyerangan kepada Palestina. Amerika bahkan telah mengambil alih wilayah Gaza. Berbagai skenario dibuat untuk mengusir kaum muslimin dari tanah Palestina. Di sisi lain, kita melihat kaum muslimin melakukan berbagai respon atas peristiwa penyerangan dan pengambilalihan Palestina ini. Para tokoh muslim bahkan kepala negara dari berbagai negeri muslim melakukan pengecaman terhadap tindakan penyerangan ini. Bahkan, para ulama yang tergabung dalam International Union of Muslim Scholars (IUMS) menyerukan fatwa jihad atas kondisi Palestina ini.
Selain itu kaum muslimin juga mengadakan konferensi untuk membahas kondisi Palestina tersebut. Beberapa saat yang lalu Koalisi Global Bela Al-Quds dan Palestina juga telah mengadakan Konferensi Al-Ruwad ke-14 di Istanbul, Turki. Dalam konferensi tersebut diangkat sebuah tema tentang Palestina yaitu, "Kemenangan untuk Gaza adalah Tanggung Jawab Umat”. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh pemimpin nasional dan tokoh-tokoh dari berbagai bidang. Mulai dari tokoh dan pemimpin nasional, pemimpin media, budayawan, aktivis sosial, serikat pekerja, akademisi, pemuda, dan sebagainya. Tokoh-tokoh ini berasal dari berbagai lembaga dari 60 negara di seluruh dunia. Selain itu dalam Konferensi Al Ruwaid ke 14 tersebut hadir juga ulama, tokoh pejuang, mantan tahanan, dan tokoh gerakan rakyat Palestina. Beberapa tokoh Palestina yang hadir antara lain Khaled Mashal, Abdul Nasser Isa, dan Usamah Hamdan (Sabili.id, 28/4/2025). Di sisi lain juga terdapat gelombang aksi bela Palestina yang menuntut pengiriman tentara dan Khilafah.
Terkait seruan Khilafah sebagai solusi atas Palestina, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meresponnya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan menerima pembentukan kekhalifahan mana pun di pantai Mediterania. Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa respon pemerintahan Israel tidak akan terbatas pada Yaman saja, tetapi juga akan meluas ke Lebanon dan wilayah lainnya (Arrahmah.id, 23/4/2025).
Tak hanya Netanyahu, tetapi pemimpin Barat juga menyadari bahwa terjadinya krisis di Gaza telah membuka kesadaran umat akan kewajiban dan pentingnya Khilafah dalam melindungi umat Islam. Hal ini bahkan menunjukkan bahwa upaya untuk menghalang-halangi tegaknya Khilafah seolah menjadi sia-sia. Krisis yang terjadi di Gaza justru membuat umat membuka mata lebar terhadap solusi hakiki Gaza yaitu jihad dan Khilafah. Namun di sisi lain hal tersebut menjadi ancaman dan mimpi buruk bagi peradaban Barat.
Ketika musuh-musuh Islam menganggap bahwa Khilafah adalah ancaman, tetapi di sisi lain Khilafah adalah kabar gembira yang diberikan oleh Rasulullah saw. sebagaimana dalam hadis panjang yang diriwayatkan oleh Ahmad yang artinya,
“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) yang zalim, ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang menyengsarakan, ia juga ada dan atas izin Allah akan tetap ada. Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Beliau kemudian diam." (HR Ahmad dan Al-Bazar).
Dari hadis ini menunjukkan bahwa berdirinya Khilafah adalah sebuah keniscayaan. Namun, meski ini sudah menjadi kabar gembira dan kepastian bagi umat Islam, ada kewajiban bagi umat Islam untuk terus menggencarkan dakwah tentangnya. Mengajak masyarakat untuk menyambut tegaknya Khilafah ini dengan sebuah keimanan yang kuat kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya sehingga dapat terwujud kesadaran masyarakat akan pentingnya Khilafah untuk memberikan ketaatan yang sempurna kepada Allah Swt.
Dakwah adalah kewajiban yang Allah Swt. berikan kepada seluruh umat Islam. Yaitu untuk menyebarkan dakwah Islam kepada seluruh umat manusia. Dakwah ini juga telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Oleh karenanya, kita sebagai umat Islam wajib meneladani metode dakwah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam mendakwahkan Islam maka Rasulullah menjalankan dengan metode umat yaitu dengan melakukan penyadaran umat dengan dasar akidah. Dengan demikian akan muncul keinginan kuat dan kesadaran pada umat akan penerapan syariat Islam. Keinginan dan kesadaran ini akan mendorong terjadinya perubahan mendasar pada umat dengan dibaiatnya seorang Khalifah yang akan menjadi pemimpin bagi seluruh umat Islam.
Pemimpin inilah yang akan melindungi kaum muslimin di seluruh dunia termasuk Palestina. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw. yang artinya:
“Sesungguhnya al-Imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Saat ini kaum muslimin di Palestina dan di seluruh dunia membutuhkan kehadiran seorang pemimpin bagi umat. Seorang Khalifah yang akan menjaga darah setiap kaum muslimin. Begitupun dengan kaum muslimin di Palestina. Maka dari itu, mari kita gencarkan dakwah kita demi menyongsong kemuliaan Islam dan kaum muslimin dalam naungan Khilafah Islamiyah.
Wallahualam bissawab. [An]
Baca juga:

0 Comments: