Headlines
Loading...
Sulit Bagi Manusia, Mudah Bagi Allah

Sulit Bagi Manusia, Mudah Bagi Allah

Oleh. Rina Herlina
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Lihatlah, betapa mudah bagi Allah memutarbalikkan keadaan. Delapan belas bulan sudah Israel membantai Palestina, kini Allah tunjukkan pertolongan-Nya. Inilah balasan dari kesabaran penduduk Palestina.

Betapa indah keimanan mereka. Betapa luhur budi mereka. Setiap kehilangan tak menjadikannya lupa untuk tetap memuji Rabb tercinta.

Delapan belas bulan mereka dinista. Dianiaya, dizalimi dan dihina. Harga diri mereka diinjak-injak. Segalanya dirampas, tak ada yang tersisa.

Kini Allah tunjukkan kuasa-Nya. Allah hadirkan peringatan pada penduduk Israel. Allah tak rida hamba-hambanya di Palestina diperlakukan tak manusiawi. Allah murka atas Israel, Allah beri peringatan. Allah hadirkan api untuk membakar sebagian wilayahnya.

Butuh 20 jam lebih, petugas pemadam kebakaran Israel untuk akhirnya berhasil mengendalikan kebakaran besar yang melanda beberapa kawasan di Israel. Kebakaran tersebut telah memaksa evakuasi beberapa kota dan komunitas di dekat Yerusalem (liputan6.com25-4-2025). 

Sungguh betapa mudah bagi Allah memberi balasan kepada kaum yang melampaui batas seperti Israel.

Wahai saudaraku di Palestina. Sungguh indah kesabaranmu. Meski dunia begitu kejam memperlakukan kalian, iman kalian tetap digenggam. Meski kalian dikhianati penguasa negeri-negeri muslim, akhlakmu tetap menawan.

Wahai Rabb, tunjukkan kuasa-Mu kepada para pendusta-Mu. Akhiri penderitaan saudara kami. Jaga mereka, dekap mereka dalam kasih sayang-Mu.

Saudaraku tetaplah tabah. Tetaplah dalam indahnya imanmu. Tunjukkan pada dunia bahwa kalian masih ada, meski dunia tak lagi membela. Tunjukan bahwa kalian memiliki penolong yang luar biasa.

Aku begitu kagum dengan keimanan yang kalian miliki. Aku begitu iri dengan tabah dan sabarnya kalian atas semua yang terjadi. Aku banyak belajar dari akhlak terpuji yang kalian miliki. Aku bangga bersaudarakan kalian di dunia ini. Meski aku tahu kalian begitu kecewa terhadap sikap kami (umat Islam) yang masih banyak di antara mereka tidak memiliki kepedulian.

Tetaplah tabah meski dunia tak lagi ramah. Tetaplah sabar meski dunia hanya sekadar berkoar. Allah bersama kalian. Allah begitu mencintai kalian. Allah ingin memberi pelajaran kepada kami lewat ujian yang menimpa kalian. Allah ingin umat Islam segera bangkit dari keterpurukan.

Allah ingin umat Islam menyadari jika solusi terbaik untuk permasalahan yang terjadi pada Palestina adalah bukan sekadar boikot produk Zionis, bukan sekadar mengutuk dan mengecam kebiadaban Zionis Israel. Lebih dari itu, umat Islam seharusnya bisa membantu perjuangan mereka.

Penguasa negeri muslim sangat mampu untuk menggunakan posisinya dalam membela rakyat Palestina. Para penguasa itu seharusnya bisa mengirimkan bantuan militer ke Palestina. Palestina tidak butuh sekadar bantuan makanan dan minuman tapi butuh senjata untuk mengimbangi kekuatan musuh.

Kondisi yang terjadi di Palestina seharusnya menjadi momentum untuk umat Islam bersatu. Bukan saling mencari dan membenci. Bukan merasa paling benar sendiri dan membenci sesama saudara muslim yang lain.

Sungguh, Rasulullah saw. tidak pernah mengajarkan hal demikian. Rasulullah mengajarkan untuk saling mengasihi dan mendukung dalam kondisi apa pun. Rasulullah tidak pernah mengajarkan kebencian. Rasulullah mengajarkan pentingnya persatuan agar musuh tidak mudah mencari celah untuk bisa memecah belah umat Islam.

Rasullullah semasa hidupnya hanya mengajarkan hal-hal baik. Rasulullah mengajarkan tentang cinta dan ketulusan memberi. Maka, sudah sepatutnya hari ini kita bersatu untuk melawan hegemoni kafir penjajah yang telah lama memporak-porandakan persatuan umat Islam. Lantas jika bukan sekarang, kapan lagi?

Apalagi Rasulullah saw. telah menegaskan lewat sabdanya jika umat Islam adalah bagaikan satu tubuh. Dengan demikian, kita dan Palestina adalah saudara. Saat saudaranya terluka dan butuh bantuan, bukankah sebagai saudara sudah menjadi kewajiban kita untuk menolongnya? Saat saudaranya mengalami penindasan, bukankah itu menjadi tugas kita untuk berdiri di garda terdepan membela kehormatannya? Mereka butuh kita, sampai kapan kita akan diam saja? [ry].

Payakumbuh, 26 April 2025

Baca juga:

0 Comments: