Headlines
Loading...
Semangat Ramadan, Mesti Selalu Dijaga

Semangat Ramadan, Mesti Selalu Dijaga


Oleh. Sri Mulyani
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Ramadan merupakan bulan yang begitu besar memberi pengaruh kepada umat muslim dalam upaya memperbaiki ibadah dan meningkatnya. Ramadan seolah memiliki power tersendiri untuk umat muslim dalam menghabiskan waktu satu bulan untuk mengisinya dengan aktivitas kebaikan secara maksimal. 

Bulan Ramadan sejatinya merupakan bulan latihan, baik secara mental maupun fisik dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. Bulan Ramadan merupakan bulan di mana Allah memberikan banyak keistimewaan kepada umat-Nya. Bulan Ramadan merupakan bentuk kasih Allah Swt. terhadap hamba-Nya.
Bulan Ramadan bulan penuh berkah dan ampunan. Rasulullah SAW. bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala diampuni baginya dosa-dosanya masa lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ramadan kini telah berlalu, setelah satu bulan memberikan  penyejukan hati dan suasana yang penuh dengan keindahan tersendiri. Pertanyaannya, apakah semangat Ramadan masih menyala? Menjalani kehidupan ini sejatinya bukan seperti musiman. Setiap hari, detik, menit, jam, hari, merupakan waktu yang harus dipertanggungjawabkan. 
Semangat untuk menjalani kehidupan ini senantiasa harus selalu ditumbuhkan setiap saat. Semangat untuk beribadah, mengumpulkan pundi-pundi pahala untuk bekal kelak di akhirat.

Lalu usaha apa yang harus aku lakukan? 

Pertama, aku harus mengerti tujuan hidup. Hidup di dunia hanyalah sementara dan semua perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban. Tugas seorang hamba hanya mengabdi kepada Sang Pencipta.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (TQS. Az-Zariyat 51: Ayat 56).

Manusia diciptakan tidak hanya mengikuti angan-angan kosong, harus ada usaha. Pertanyaannya, apakah usaha hanya dilakukan pada bulan Ramadan saja? 
Sementara kita tidak tahu, kapan waktu kita dipaksa meninggalkan dunia ini, kita tidak mengetahui Allah akan meminta nyawa kita kembali.

Kedua, senantiasa menumbuhkan rasa takut dalam diri akan ancaman dan azab Allah Swt. bila kita berbuat dosa. Sebagai hamba yang sudah mempelajari Al-Qur'an, rasa takut itu selalu muncul, apalagi Allah telah banyak mengabarkan dalam ayat-ayat-Nya. Selalu muhasabah agar selalu tersadar jiwa ini.

Ketiga, selalu mengingat dosa.
Menjadi seorang manusia pasti tak luput melakukan sebuah kesalahan (dosa), dosa karena kebodohan atau dosa karena terbujuk rayuan setan.
Sebagai hamba yang sadar bahwa dosa akan membawa kerugian kelak diakhirat, tentu akan memohon ampun dan melakukan taubat.
Dan seorang yang bertaubat, pasti mengupayakan bagaimana Allah akan mengampuni segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Taubat dilakukan dengan meningkatkan ibadah dan melakukan kebaikan lainnya. 

Keempat, mengingat Allah Swt. masih memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Allah Swt. dengan ampunan dan kemurahan-Nya, masih memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan sangat rugi bila menyia-nyiakan waktu begitu saja

Kelima, bersyukur atas hidayah yang Allah berikan. Tidaklah Allah memberikan hidayah kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Bersyukur Allah telah membukakan hidayah dan memberikan cahaya petunjuk untuk kembali kepada-Nya. Nikmat mana lagi yang aku dustakan? Ya Rabb, jagalah hidayah-Mu ini untukku Ya Rabbku, hamba tak sanggup bila hidup tanpa-Mu.

Keenam, pembuktian wujud syukur kepada Allah Swt. Sebagai wujud syukur kepada Allah aku mencari teman dan komunitas-komunitas untuk menjaga keistikamahan untuk selalu dekat kepada-Nya. Bergabung dalam komunitas dan  kegiatan-kegiatan  dakwah. Di antaranya:
terjun ke TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an), komunitas dakwah MITA (Majelis Ibu Taat Allah), masuk dalam komunitas SSCQ (Sahabat Surga Cinta Qur'an), komunitas LN Ukhuwah, dan kegiatan-kegiatan dakwah lainnya.

Semua itu kulakukan agar aku punya teman dan komunitas yang baik. Pertanyaannya, kenapa itu penting untukku?

a. Manusia itu sangat lemah butuh teman yang memberikan dukungan, teman yang saling memberikan semangat, teman yang saling sayang-menyayangi dan saling mengingatkan, teman yang satu misi, satu tujuan dalam meraih Rida-Nya. 
Sebagai fitrah manusia yang tak bisa hidup sendiri dan InsyaAllah mempunyai teman yang saleh di dunia kelak akan menolong kita di akhirat.

b. Mempunyai teman yang saleh, yang selalu mengingatkan kita kepada Allah Swt., akan memberikan energi tersendiri. Di samping motivasi dibangun oleh diri sendiri, tentu motivasi akan lebih kuat bila kita hidup berjamaah dalam komunitas yang baik.

Ketujuh, selalu berdoa kepada Allah Swt.
Karena hanya Allahlah yang bisa meneguhkan hati manusia, selalu berdoa kepada Allah untuk selalu senantiasa memberikan perlindungan dari segala godaan setan yang terkutuk. Selalu berdoa kepada Allah Swt. agar selalu dibimbing sampai ajal menjemput.

Ya Rabb, selamatkan  hamba dan keluarga hamba dan juga seluruh orang mukmin di muka bumi ini, baik laki-laki maupun perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Pertemukan kami kelak di jannah-Mu, Ya Rabb. Pertemukan kami dengan Baginda Nabi Muhammad saw. yang sungguh kami rindukan, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. 

Tolonglah kami, Ya Rabb, tolonglah saudara kami yang saat ini sedang terzalimi, di Palestina, dan juga di manapun mereka berada saat ini, ampuni kami karena ketidakberdayaan kami, ampuni kami, Ya Rabb. 

Ya Allah yang Maha Kuasa atas segalanya, segera wujudkan dan tegakkan Khilafah Islamiyah dimuka bumi ini.
Aamiin Allahumma aamiin. [ry].

Klaten, 16 April 2025

Baca juga:

0 Comments: