Headlines
Loading...
Pengangguran Massal Menghantui Generasi, Islam Solusinya

Pengangguran Massal Menghantui Generasi, Islam Solusinya

Oleh. Ratu Ummu Yahya
(Kontributor SSCQMedia.Com)


SSCQMedia.Com—Masalah pengangguran masih menjadi PR besar bagi semua negara, tidak terkecuali Indonesia. Angka pengangguran makin meningkat membutuhkan solusi tepat dan efektif.

Pengangguran Meningkat

IMF (International Monetary Fund) melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara peringkat satu dengan tingkat pengangguran tertinggi se-ASEAN pada tahun 2024 di antara enam negara Asia Tenggara pada tahun 2024. Peringkat pengangguran Indonesia tersebut merujuk laporan World Economic Outlook April 2024.

IMF mendata tingkat pengangguran (unemployment rate) berdasarkan persentase angkatan kerja atau penduduk berusia 15 tahun ke atas yang sedang mencari pekerjaan, (Kompas.com, 30/04/2025).

Penyebab Pengangguran

Meningkatnya angka pengangguran menunjukan adanya tata kelola yang kurang tepat terkait sistem ekonomi sehingga pengangguran tidak bisa dibendung. Saat penguasa lebih memikirkan keuntungan materi dibandingkan kesejahteraan rakyat, akan lahir kebijakan-kebijakan yang justru menyengsarakan rakyat.

Ketersediaan lapangan pekerjaan yang menurun juga menjadi penyebab. Pengusaha dan pemilik modal mengharapkan bisa melakukan lebih sedikit pengeluaran untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Salah satunya dengan menekan angka tenaga kerja sebagai faktor produksi.
Ini tidak terlepas dari sistem ekonomi kapitalis yang dijalankan oleh negara, tidak terkecuali di Indonesia.

Kapitalisme lahir dari sekularisme, yakni memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini kemudian menyerahkan hak membuat aturan dan kebijakan pada segelintir orang saja yaitu yang memiliki modal. Wajarlah, kebijakan dan aturan yang dilahirkan dari sistem ini sarat akan kepentingan-kepentingan bagi mereka.

Negara hanya bertidak sebagai regulator, bukan sebagai pemeran utama dalam mengurus urusan rakyat. Negara menyerahkan urusan rakyat dan tanggung jawab kepengurusan rakyat kepada korporasi dan oligarki.

Ditambah lagi kondisi ini dengan karakter penguasa yang tidak amanah. Orientasi kebijakan hanya memihak kepentingan oligarki, menunjukkan adanya mata rantai penghubung kepentingan penguasa dan pengusaha. Asas manfaat inilah yang memandulkan peran negara. Walhasil, kepentingan rakyat tidak lagi menjadi orientasi mereka.

Islam sebagai Solusi

Berbeda dengan sekuler-kapitalisme, dalam Islam, pemimpin atau kepala negara memposisikan dirinya sebagai pengurus dan pengatur. Ada dimensi akhirat yang menjadi tolak ukur pemimpin dalam Islam takut berbuat zalim dan tidak adil pada rakyatnya.

 
Sistem Islam memiliki mekanisme yang khas, terkait jaminan kesejahteraan rakyatnya, dimulai dari negara mewajibkan seorang laki-laki sebagai kepala keluarga untuk bekerja. Maka dari sinilah butuh dukungan sistem dari negara dalam menyiapkan generasi dan lapangan kerja yang memadai.

Sistem Islam benar-benar akan mempersiapkan generasi unggulan, caranya sebagai berikut:

Pertama, Departemen Pendidikan menyelenggarakan pendidikan yang berbasis pada akidah Islam sehingga lahirlah generasi yang bersyaksiyah Islam yaitu memiliki kepribadian Islam yang dipadukan dengan keahlian di masing-masing bidang seperti para teknokrat, saintis, pakar yang mampu mengelola SDA dengan baik. Negara akan memastikan setiap rakyatnya mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan gratis.

Kedua, negara akan menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai dengan mendirikan sejumlah industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, SDA yang dimiliki negara akan dikelola sebaik mungkin oleh negara. Sektor-sektor potensial yang dimiliki negara seperti pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan dan sebagainya akan dikelola dengan aturan Islam, dari sini akan banyak sekali terserap tenaga kerja.

Negara juga memastikan dan akan memberikan bantuan modal dan keahlian pada rakyat yang membutuhkan. Bahkan bagi yang lemah tak mampu bekerja negara akan memberikan santunan, mereka pun bisa hidup sejahtera.

Dari semua itu negara akan memastikan layanan publik dengan mudah dan gratis. Apa pun pekerjaannya tidak menghalanginya untuk memenuhi kebutuhan dasar, bahkan hidup layak. Dengan begitu, kualitas SDM akan meningkat sehingga bisa berkontribusi untuk kebaikan umat.

Inilah gambaran yang dilakukan oleh negara Islam untuk mengantarkan masyarakat pada kesejahteraan tanpa terkecuali. Wallahu a’lam bisshowwab. [My]

Baca juga:

0 Comments: