Headlines
Loading...
Islam Menjauhkan Masyarakat dari Inses

Islam Menjauhkan Masyarakat dari Inses

Oleh. Afifah
(Muslimah Brebes)

SSCQmedia.Com—Sungguh meresahkan publik, beberapa waktu lalu, masyarakat dibuat gempar dengan keberadaan sebuah grup di platform media sosial Facebook grup. Isinya begitu menjijikkan secara eksplisit. Grup Facebook dengan nama 'Fantasi Sedarah' tersebut pengikutnya mencapai  40.000.  Konten pembahasannya jelas menormalisasi hubungan sedarah atau inses. Setelah beberapa lama tidak terdeteksi , akhirnya aktivitas grup Facebook fantasi sedarah itu itu pun viral di berbagai platform media sosial.

Dikutip dari beritasatu.com (17/5/2025), Komisi Nasional (Komnas) anti kekerasan terhadap perempuan mendesak kepolisian untuk menindaklanjuti secara menyeluruh kasus grup yang viral dan telah menimbulkan keresahan publik tersebut.

Inilah realitas mengerikan yang menggambarkan hilangnya fungsi keluarga hingga jatuh sampai pada taraf terendah. Kehidupan di dalam keluarga yang seharusnya dilingkupi cinta kasih dan pendidikan sebagai manifestasi gharizah nau (naluri berkasih sayang) berubah menjadi tempat pelampiasan nafsu
berahi. Jika dari keluarga saja sudah salah kaprah dalam penyaluran rasa kasih sayang, lantas di mana lagi rasa cinta kasih murni itu? Realita menjijikkan demikian tidak lagi bisa diselesaikan hanya dengan sanksi hukum, sanksi sosial, edukasi, seminar parenting dan sebagainya.

Realita menjijikkan itu muncul sebagai akibat cara pandang kehidupan saat ini yang memisahkan agama dengan kehidupan (sekuler). Sekularisme melahirkan sistem kehidupan kapitalisme yakni sistem kehidupan yang hanya mengedepankan kepuasan materi semata termasuk kepuasan jasadiah atau fisik.

Dalam sistem kapitalisme hubungan pria dan wanita, merupakan pandangan yang bersifat seksual dan kepentingan semata, bukan dalam rangka melestarikan jenis manusia. Sehingga  mereka dengan sengaja menciptakan fakta-fakta yang terindra dan pikiran-pikiran yang mengandung hasrat seksual di hadapan pria dan wanita dalam rangka membangkitkan naluri seksual, semata-mata untuk mencari kepuasan.
Dan mereka menganggap hal itu berbahaya bila naluri ini tidak dipenuhi dan akan mengakibatkan gangguan akal juga psikis.

Karena itu, dalam masyarakat di sistem kapitalisme banyak bermunculan konten-konten pembangkit syahwat. Baik dalam bentuk tulisan ataupun video. Hal ini diperparah dengan banyaknya aktivitas yang memicu syahwat seperti ikhtilat atau campur baur pria wanita tanpa ada hajat, seperti di tempat-tempat rekreasi, acara reuni, di bioskop, kafe dan masih banyak lagi, yang menjadi lifestyle hari ini. Padahal semua aktivitas itu menjadi penyebab terbentuknya pemikiran dan fantasi kotor dan menjijikkan.

Dalam sistem sekularisme, masyarakat hidup bebas tanpa aturan. Tidak ada lagi batas moral dan etika yang dihormati, bahkan perilaku mereka tidak mencerminkan sebagai manusia akan tetapi seperti binatang. Fenomena "Fantasi Sedarah." Grup Facebook yang menggegerkan publik. salah satu dari sekian banyak kerusakan kerusakan moral akibat dari penerapan sistem ini.

Keluarga yang seharusnya menjadi pelindung dan penjaga dengan penuh kasih sayang murni, menjadi tempat  pelampiasan nafsu orientasi seksualnya yang menjijikkan.

Manusia diciptakan oleh Allah Swt. beserta gharizah atau nalurinya, salah satunya yaitu naluri melestarikan jenis atau keturunan agar manusia memiliki rasa kasih sayang dan cinta kasih. Dan tujuan utama Allah Swt. menciptakan gharizah nau pada manusia adalah untuk melestarikan keturunan.

Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya, "Di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenis dirimu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-rum: 21)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt., menciptakan pasangan-pasangan untuk manusia dari jenis mereka sendiri sehingga mereka dapat merasakan tentram dan memiliki rasa kasih sayang di antara satu sama lain.

Rasa kasih sayang juga dibutuhkan dalam berbagai hubungan seperti halnya hubungan orang tua dan anak, suami dan istri, saudara, maupun kepada sesama. Dengan konsep  Islam, hubungan rasa kasih sayang kepada keluarga akan dibangun secara tepat sesuai perintah Allah Swt. Orang tua akan mencintai anak-anaknya karena paham bahwa anak adalah amanah  untuk dijaga dan dididik agar menjadi orang yang taat kepada Allah Swt. Dan ini yang akan diusahakan oleh orang tua agar anak-anaknya kelak dapat membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sementara itu, seorang anak mencintai dan menyayangi orang tua dan saudara kandung juga karena keimanan mereka kepada Allah Swt.

Dengan memahami konsep rasa kasih sayang dalam Islam, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang dalam keluarga. Dalam sistem Islam, akan terbentuklah lingkungan yang penuh dengan rasa kasih sayang dan kebahagiaan, yang dapat membawa kita kepada rida Allah Swt.

Kehidupan keluarga dan masyarakat yang menjadikan Al-Qur'an sebagai tuntunan untuk menjalankan kehidupan, akan menciptakan hubungan yang berkah lagi baik. Serta tidak mungkin terjadi orientasi seksual yang menyimpang seperti fantasi sedarah atau inses. Karena dia sadar bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam dan merupakan dosa besar.

Keluarga dan masyarakat akan sama-sama memandang perbuatan inses sebagai perbuatan yang menjijikan, hina dan tercela. Namun, pandangan ini hanya akan bersifat personal jika tidak diterapkan dan dijaga oleh negara.  Karena itu syariat memerintahkan negara sebagai institusi pelaksana dan penjaga.

Negara Islam yakni Khilafah akan memastikan sistem pergaulan (nidzam al-ijtimai) berjalan sesuai syariat dari level masyarakat hingga individu. Khilafah juga memastikan tidak akan ada konten, mindset, atau aktivitas yang memicu pelampiasan syahwat dengan cara yang salah. Dengan begitu kerusakan moral seperti inses tidak menyebar, bahkan tidak muncul. Sehingga masyarakat hidup dalam kehidupan yang suci dan cinta kasih yang sesuai hukum syarak.

Wallahu a'lam. [My]

Baca juga:

0 Comments: