Headlines
Loading...
Darurat Palestina, Hancurkan Sekat Nasionalisme

Darurat Palestina, Hancurkan Sekat Nasionalisme

Oleh. Nuryati
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com-Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap menampung ribuan warga Gaza, Palestina, yang menjadi korban kekejaman militer Israel. Prabowo akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka. Sebagai tindak lanjut, Prabowo mengungkapkan Indonesia siap menampung warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, anak- anak yatim piatu, serta mereka yang membutuhkan perawatan darurat akibat di serang Israel.

"Jika pemerintah Palestina dan pihak terkait ingin mengevakuasi mereka ke Indonesia, kami siap kirim pesawat untuk menjemput. Kita perkirakan jumlahnya sekitar 1000 orang untuk gelombang pertama," jelas Prabowo.

Prabowo menegaskan Indonesia tetap memilih tanggung jawab moral dan politik dalam penyelesaian konflik di Gaza, meski RI berada jauh secara geografis dari Palestina. Pasalnya Indonesia merupakan negara dengan muslim terbesar di dunia dan nonblok yang bebas aktif serta diterima oleh pihak yang berseteru.
Untuk mematangkan langkah ini, Prabowo menyatakan akan segera mengirim Menteri Luar Negeri Sugiono untuk berkolaborasi langsung dengan otoritas Palestina dan pihak-pihak terkait di kawasan tersebut.

Prabowo juga kini tengah melakukan kunjungan kerja ke lima negara Timur Tengah meliputi Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania dengan salah satu misi yang dibawa adalah untuk mendorong penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel. Prabowo menilai penyelesaian konflik di Gaza bukanlah perkara mudah dan membutuhkan kerja sama internasional. Namun, dia menekankan bahwa RI berkomitmen untuk mewujudkan penyelesaian konflik tersebut dengan solusi dua negara (www.beritasatu.com, 21/4/2025).

Derita Gaza Palestina

Peperangan di Palestina telah terjadi selama puluhan tahun hingga hari ini. Kita bisa melihat bagaimana Zionis biadab Israel membunuh, membinasakan, membantai, menggenosida semua orang, anak- anak, wanita, laki-laki tua muda tanpa terkecuali. Alih-alih ingin bermigrasi, mereka mencari alasan untuk mencaplok tanah Palestina.

Kedatangan kaum kafir Yahudi Israel tidak lepas dari tangan penjajah Inggris dan Barat Amerika. Mereka membuka kran migrasi secara besar-besaran kaum Yahudi di Tanah Palestina melalui Perjanjian Balfour. Kini Palestina meregang nyawa, berada di ujung tanduk kematian. Telah ribuan orang syahid di dalamnya. Tanpa ada bantuan sedikit pun dari tetangganya kaum muslimin. Bahkan Mesir yang bersebelahan dengannya pun tutup mata.

Ini semua akibat dari nasionalisme. Secara definisi, nasionalisme adalah suatu paham kebangsaan yang menempatkan kesetiaan tertinggi pada negara dan bangsa. Yang mencakup rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air, budaya, dan identitas nasional. Nasionalisme sendiri berkembang pada abad ke 18.

Apa yang terjadi di Palestina ini, menyadarkan kita bahwa umat ini harus bersatu. Sekat- sekat perbedaan yang membelenggu kaum muslimin yang selama ini menjadikan umat ini tercerai-berai harus segera dihilangkan. Bahwasanya tonggak persaudaraan kaum muslimin adalah di atas keimanan kepada Allah Swt. Persaudaraan kaum muslimin (muslim united) tidak dibatasi oleh daerah ataupun sekat-sekat negara bangsa. Akan tetapi, ia adalah persaudaraan di atas iman dan Islam.

Nasionalisme adalah agenda Barat untuk memecah belah kekuatan kaum muslimin. Barat sengaja mengucurkan dana untuk membentuk atau menumbuhkan jiwa-jiwa nasionalisme dalam setiap negara, mulai dari olimpiade antar negara, sepak bola dan olahraga lainnya. Agar setiap orang mendukung negaranya masing-masing, dan agar bertambah kecintaan mereka terhadap negaranya bukan negara lain meskipun beragama sama. Inilah yang patut kita waspadai. Di balik hegemoni olahraga ternyata terselubung agenda Barat.

Dahulu ketika zaman kekhalifahan, umat Islam bersatu menjadi negara yang besar dengan kekuatan fisiknya. Barat pun takut mengetahui bahwa Barat tidak akan mampu menandingi kekuatan fisik/ jihad kaum muslimin, mereka pun memecah belah negara kekhilafahan dan menghancurkannya dan menjadikannya negara sekuler.

Evakuasi adalah Agenda Asing

Agenda Donald Trump selanjutnya adalah mengevakuasi penduduk Palestina ke beberapa negara muslim. Trump beranggapan bahwa Palestina sudah tidak lagi kondusif bagi penduduknya karena kehancuran yang parah. 

Agenda Prabowo untuk mengevakuasi penduduk Gaza adalah bentuk menuruti keinginan majikannya yaitu Amerika Serikat. Hal ini  berarti bahwa secara langsung dia mendukung Israel dan anteknya. Padahal, jelas dulu prabowo menyatakan akan pro Palestina. Tetapi janji tinggalah janji. Amerika tidak henti-hentinya memberikan suport dana dan senjata pada Israel laknatullah 'alaih

Dan negara- negara muslim pun menjadi antek-antek penjajah Amerika Serikat dengan memblokade bantuan dan sikap diamnya terhadap krisis Palestina. Seluruh dunia bungkam, Mesir, Arab Saudi, Qatar, Turki dan lain sebagainya padahal mereka adalah tetangga. Kecaman-kecaman hanyalah retorika saja tanpa ada tindak lanjutnya.

Jihad dan Khilafah adalah Solusi untuk Palestina

Baru-baru ini jihad akhirnya jadi Fatwa Resmi Persatuan Ulama Muslim Internasional, dikeluarkan oleh Internasional Uman of Muslim Scholar (IUMS). Fatwa ini didukung oleh lebih dari selusin ulama yang memiliki reputasi tinggi di kalangan umat Islam. Fatwa tersebut menyerukan kepada semua negara muslim untuk melakukan intervensi militer, ekonomi, dan politik guna menghentikan genosida dan penghancuran total di Gaza. Dalam pernyataan resmi, IUMS menekankan bahwa tindakan Israel terhadap warga Palestina telah melanggar hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan (www.merdeka.com, 13//4/2025 )

Upaya dan seruan ini patut kita acungi jempol. Tapi kita butuh tindak lanjut yang secepatnya. Panggilan jihad harus dipimpin oleh seorang amir, untuk menggerakkan tentara-tentara di semua negeri muslim untuk berkumpul, bersatu, dan berjihad melawan Israel laknatullah alaih. Diperlukan kesadaran setiap kepala negara muslim bahwasanya jihad adalah solusi satu-satunya untuk Palestina bukan solusi dua negara (two state).

Khilafah atau persatuan negara muslim seluruh dunia yang dipimpin oleh seorang khalifah. Jumlah umat muslim yang mencapai dua miliar akan mampu mengalahkan jumlah dua juta orang Israel. 

Semoga semua umat Islam sadar bahwa masalah Palestina adalah masalah kita bersama. Agar tercipta kebangkitan umat di seluruh dunia. Dan Khilafah akan tegak kembali sesuai dengan janji Allah Swt. Sesuai dengan Al-Qur'an surah An-Nur ayat 55:
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi." [An]

Baca juga:

0 Comments: