Tak Hanya Fatwa, Palestina Butuh Tindakan Nyata
Oleh. Hana Salsabila A.R
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Kabar ini bagai angin segar bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Beberapa ulama muslim terkemuka mengeluarkan fatwa menyerukan negara-negara muslim melaksanakan "jihad" melawan Israel, setelah 17 bulan peristiwa perang dan genosida yang berkelanjutan (sejak 7 Oktober 2023 lalu).
Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS), organisasi yang sebelumnya dipimpin oleh Yusuf Al-Qaradawi, Ali Al-Qaradaghi, menyerukan kepada semua negara muslim pada Jumat (4/4), "Untuk segera campur tangan secara militer, ekonomi, dan politik untuk menghentikan genosida dan penghancuran menyeluruh ini, sesuai dengan mandat mereka.". (MediaIndonesia.com, 6/6/2025)
Ini merupakan langkah awal yang baik. Setelah selama ini umat dan para ulama telah ikhtiar maksimal lewat boikot, demo hingga bantuan logistik bagi Palestina. Kini, ulama berani bersuara lebih tegas, yakni dengan menyuarakan jihad. Namun tetap saja, opini hanya akan menjadi opini, jika tanpa realisasi. Pun seperti yang sudah terjadi selama ini, hanya memblokir dan mengecam takkan menyurutkan tekad Israel.
Sekian kali lagi di tegaskan, tidak ada kemerdekaan hakiki bagi penjajahan tanpa ada perlawanan. Solusi atas tindak penjajahan dengan senjata, maka harus dengan senjata pula. Sekedar fatwa saja tidak akan efektif, malah bisa jadi hanya dianggap angin lalu oleh kaum penjajah. Kekuatan militer dan penguasa adalah jawabannya. Namun fakta selama ini? Apakah ada kedua pihak itu yang turun tangan langsung?
Sekat antar negara dan ketakutan tersendiri menjadikan para penguasa negara muslim enggan untuk menolong langsung. Bahkan, bisa jadi mereka takut karena dengan membantu, maka secara tidak langsung mereka bermain-main dengan Israel yang notabene dibekingi oleh Amerika dan negara-negara Barat. Maka dari itu, fatwa ulama saja akan sia-sia jika sang pelaksana fatwa (penguasa) tidak bergerak.
Apa yang diharapkan oleh kita dari negeri muslim saat ini yang notabene masih menjadi antek Barat? Antek akan selalu menuruti tuannya, jika tidak maka dianggap pengkhianat, meski hal itu merupakan kebenaran yang jelas. Padahal, persatuan umat Islam hanya bisa didapat apabila semua muslim di dunia sadar dan bersatu, di bawah kepemimpinan, komando dan peraturan yang sama.
Seluruh umat Islam harus disadarkan atas urgensi tersebut dan itu adalah tugas daripada dakwah yang selama ini digemborkan oleh gerakan (kelompok) Islam yang dengan ikhlas menginginkan kemerdekaan bagi Palestina. Tak hanya bagi Palestina, tapi seluruh umat dan negara didunia. Sesuai dengan konsepnya, Islam yang menjadi "rahmatan lil'alamin" di bawah naungan negara yang bernama, "Khilafah". Perdamaian sejati hanya akan diraih ketika sistem Islam benar-benar diterapkan dan diemban setiap insan dan hati. Wallahu alam. [US]
Baca juga:

0 Comments: