Headlines
Loading...
Seruan Jihad Palestina, Perlu Adanya Khilafah

Seruan Jihad Palestina, Perlu Adanya Khilafah

Oleh. Suci Kumalasari

(Kontributor SSCQMedia.Com, Anggota Komunitas Setajam Pena)


SSCQMedia.Com—Sekretaris Jenderal IUMS (International Union of Muslim Scholars), Ali al-Qaradaghi, menyeru para ulama di dunia untuk mengeluarkan fatwa akan seruan jihad Palestina. Tindakan Israel kepada Palestina telah melanggar HAM dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Seruan jihad ini diharapkan bisa memboikot Israel melalui blokade darat, laut, dan udara karena tindakan Israel yang sangat biadab (merdeka.com, 5/04/2025).

Pernyataannya didukung 14 ulama muslim terkemuka lainnya. Ia juga menyerukan kepada semua negara muslim untuk lebih peduli terhadap Gaza Palestina. Terutama umat muslim yang tinggal di Amerika Serikat untuk terus menekan presiden Donald Trump agar memenuhi janji kampanye bahwa dia akan menghentikan agresi dan membangun perdamaian (International.sindonews.com, 5/04/2025).


Kesegeraan Menolong Palestina

Sejak Oktober 2023 lalu, Israel terus menyerang Gaza hingga di zona amannya. Rumah sakit, sekolah, tempat penampungan, pabrik desalinasi air, serta menutup akses bantuan. Hingga kini menewaskan lebih dari 50.500 jiwa. Kabar gembira akan gencatan senjata hanya omong kosong belaka. Hanya terjadi satu malam. Keesokannya Israel tanpa belas kasihan menyerang dan menewaskan lebih dari 1200 jiwa.

Kebiadaban Israel tentu tidak akan berhasil jika tidak ditolong negara adidaya beserta anteknya. Faktanya Donald Trump yang menjanjikan akan menghentikan perang saat kampanye, sampai saat ini seolah memberikan lampu hijau. Tidak hanya itu, pemimpin Arab Saudi serta negara Islam lainnya hanya diam tidak ikut campur dalam menuntaskan perang untuk menolong Gaza. Bahkan Mesir yang lebih dekat, justru membangun tembok besar sebagai sekatnya.

Seruan boikot produk Israel dan pengiriman bantuan/subsidi pangan dan lainnya hanya sebatas bantuan parsial. Produk yang diboikot hanya merugikan sebagian khalayak bukan Israel beserta anteknya. Amerika yang menjadi penyuplai aset senjata Israel terus memberikan lampu hijau. Padahal, Israel hanyalah negara kecil. Pastinya akan kalah jika tidak dibantu Amerika. Inilah mengapa perang Gaza Palestina dengan Israel yang melibatkan negara adidaya tidak sekadar perang perebutan wilayah. Di balik semua itu adalah perang ideologi antara Islam dengan kapitalisme.

Sesungguhnya fatwa ini membuktikan titik lemah para pemuka agama. Karena mereka hanya sebatas penceramah atau penasihat para pemimpin-pemimpin muslim dunia. Jika hanya berupa fatwa, tentu tidak akan efektif, apalagi fatwa tidak memiliki kekuatan mengikat. Padahal, kekuatan militer (pasukan dan senjatanya) ada di tangan para penguasa yang selama ini hanya menyeru namun tidak mengirimkan pasukan. Walaupun pasukan Hamas sudah menjadi pelindung mereka, hal itu belum cukup. Karena penyuplai bantuan Israel adalah Amerika. Sungguh, bantuan militer sangat dibutuhkan oleh Hamas dari pemimpin-pemimpin muslim lain karena kita adalah saudara satu tubuh.


Perlunya Khilafah

Diamnya semua pemimpin-pemimpin dunia karena rasa nasionalisme serta takutnya kepada Amerika, membuktikan muslim krisis identitas. Sejatinya, umat muslim seharusnya saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi satu sama lain seperti satu tubuh yang utuh. Ibarat jika salah satu tubuh kesakitan atau kesulitan, maka seluruh tubuh akan merasakan dan berusaha membantu. Dalam penafsiran hadis ini sangat bertolak belakang dengan karakteristik umat muslim saat ini. Kini umat dipisahkan akan sekat-sekat nasionalisme. Dibutakan akan kenyamanan dunia dan gemerlap harta. Pemimpin-pemimpin muslim banyak hidup bermewah-mewahan tanpa ada rasa sedih atau penyesalan.

Upaya jihad atas pengiriman pasukan ke Gaza Palestina sesungguhnya perlu adanya komando khusus. Menghadirkan kepemimpinan seperti ini seharusnya menjadi agenda utama umat Islam. Terkhususnya gerakan-gerakan dakwah yang fokus ingin menolong muslim Gaza Palestina. Sesungguhnya akar masalah konflik Palestina tidak sebatas hanya perebutan wilayah namun konflik ideologis. Israel menganggap tanah Palestina adalah tanah suci Yahudi. Padahal sudah lama warga Gaza Palestina tinggal di tanah itu. Sejak penaklukannya oleh Khalifah Umar bin Khattab warga Gaza hidup aman, tenteram, dan penuh kedamaian dengan sesama pemeluk agama lain.

Israel sejatinya adalah penjajah atau maling wilayah. Mengakui Palestina adalah tanah sucinya, padahal mereka hanyalah tamu. Hingga Amerika dan antek-anteknya menyuplai bantuan membuat Israel yang hanya negara kecil, menjadi kuat dan bahkan ditakuti. Sejatinya Amerika dan anteknya takut bahwa Islam akan berjaya kembali. Bahwasanya Khilafah Islam akan tegak sebagaimana kabar gembira dari Allah Swt. dalam Al-Qur'an dan janji Rasulullah saw.

Dari sini umat muslim khususnya perlu membaca sejarah dan banyak mentadaburi Islam. Bahwasanya dalam sejarah kekhalifahan, pemimpin Islamlah yang telah menyelamatkan Palestina dari kaum penjajah Romawi. Melindungi warga Palestina dan menjamin kehidupan para penduduknya. Di kala itu penjajah takut akan kekuatan serta semangat jihad para pasukan Khilafah Islam. Lebih dari 13 abad berjaya, menjadi mercusuar dunia.

Kepemimpinan yang demikian dinamakan Khilafah. Dengan semangat jihad menolong umat dari penjajah tanpa membedakan agama, status atau suku. Jihad adalah perintah Allah dan siapa yang gugur dalam jihad terjamin syahid masuk surga tanpa hisab. Namun Khilafah  hanya bisa tegak atas dukungan mayoritas umat sebagai buah dari proses penyadaran ideologis yang dilakukan oleh gerakan Islam yang tulus dan lurus berjuang semata demi Islam. Karena umat adalah pemilik hakiki kekuasaan. Merekalah yang akan mampu memaksa penguasa untuk melakukan apa yang mereka inginkan atau menyerahkan kepada yang lain jika penguasa tersebut melakukan apa yang berbeda dari apa yang umat inginkan.

Urusan penegakkan Khilafah sejatinya menyangkut hidup matinya umat, tidak hanya untuk problem Palestina. Maka, menjadi kewajiban kita semua untuk terlibat dalam memperjuangkannya. Seruan jihad kepada tentara muslim terus dikumandangkan seiring juga seruan menegakkan Khilafah. Karena solusi terbaik itu semua adalah Khilafah.

Oleh karena itu, sepantasnya umat Islam sadar bahwa kembali pada ajaran Islam kafah adalah wajib. Penerapan Islam kafah adalah anjuran dari Al-Qur'an dan As-Sunah. Sebagaimana Rasulullah saw. ajarkan, bahwa Islam adalah agama terbaik. Islam bukan sekadar agama ritual, namun di dalamnya mengatur urusan manusia dengan Allah (hablu minallah), manusia dengan sesama manusia (hablu minannas), dan manusia dengan dirinya sendiri (hablu minannafsi). Anjuran penegakan Khilafah adalah bagian terpenting ajaran Islam kafah. Khilafah yang melindungi agama dan menjamin kehidupan pemeluknya. Khilafah adalah ajaran Islam. Yang benci Khilafah adalah para penjajah serta umat yang belum belajar bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: