Headlines
Loading...

Oleh. Imas Sunengsih 
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Biasanya, lantunan Al-Qur'an selalu menyapa setiap hari di bulan Ramadan. Baik pagi, siang, magrib atau di sepertiga malam. Lantunan Al-Qur'an selalu menyapa dengan penuh kasih sayang, mensuanakan hati untuk selalu ingat pada ketaatan, dan alam pun ikut merasakan kehadirannya. Namun, hari ini semua itu telah pergi, kini diriku selalu berharap untuk berjumpa dan kembali terus disapa setiap hari. Tak ada kata yang bisa diucapkan selain selalu rindu di setiap menjalankan hari-hari. Ya Rabb, izinkan diri ini untuk bertemu kembali, aamiin.

Aku berusaha untuk menjaga setiap nasihat dalam ketaatan, selalu menciptakan suasana seperti saat engkau hadir, dan selalu menjaga dalam setiap sujudku. Rindu terkadang tak terbendung, hanya bisa mencurahkan keluh kesah hati kepada Rabb-ku. Kuatkan selalu dalam ketaatan dan keistikamahan, jangan pernah galau dengan apapun yang terjadi di dunia ini. Ingatkan bahwa dunia ini hanya sementara, tidak lama lagi akan segera ditinggalkan.

Duhai Rabb, jika dipertemukan kembali aku akan sangat bersyukur. Ingin rasanya sepanjang hari bersamanya, tapi tidak mungkin, karena waktu akan terus berputar, silih berganti hari. Namun, yang akan selalu dikenang adalah suasana penuh kasih sayang dan keberkahan yang selalu diberikan di sepanjang satu bulan penuh. Masyallah tabarakallah.

Ramadan bulan mulia penuh berkah, kini sudah di akhir bulan Syawal tetapi semangat Ramadan masih tetap terjaga, semoga selalu istikamah di bulan selanjutnya. Ada beberapa tips yang bisa terus dikerjakan untuk terus semangat dalam beribadah, di antaranya adalah:
1. Istikamah Qiyamullail 
2. Salat Rawatib 
3. Salat Dhuha 
4. Shaum Sunah
5. Tilawah Al-Qur'an 
6. Tadabur Al-Qur'an 
7. Membaca buku 
8. Kajian rutin.

Keistikamahan itu perlu untuk diusahakan dengan maksimal dan optimal, juga terus meminta kepada Sang Maha Pengasih dan Penyayang untuk terus diberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran.

Terus berusaha untuk mengupgrade diri menjadi hamba yang selalu dicintai oleh Allah Swt. dan diridai-Nya. Dan juga terus belajar untuk paham akan berbagai disiplin ilmu. Serta jangan lupa untuk membagikan ilmu tersebut kepada kaum muslim, harapan besar keadaan kaum muslimin segera sadar, bangkit dan berjuang untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan tegaknya Islam kafah dalam institusi Khilafah 'ala minhaji nubuwwah.

Sebagaimana firman Allah Swt. dalam QS. An-Nur Ayat 55:

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسۡتَخۡلِفَـنَّهُمۡ فِى الۡاَرۡضِ كَمَا اسۡتَخۡلَفَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمۡ دِيۡنَهُمُ الَّذِى ارۡتَضٰى لَهُمۡ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ خَوۡفِهِمۡ اَمۡنًا‌ ؕ يَعۡبُدُوۡنَنِىۡ لَا يُشۡرِكُوۡنَ بِىۡ شَيۡــًٔــا‌ ؕ وَمَنۡ كَفَرَ بَعۡدَ ذٰ لِكَ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Tetapi, barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Tafsir dari ayat tersebut adalah bahwasannya Allah menjanjikan hidayah bagi mereka yang taat kepada-Nya dan Rasul-Nya. Melalui ayat ini Allah menegaskan janji lainnya bagi yang beriman dan beramal saleh. Allah telah menjanjikan secara pasti kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan, yaitu semua aktivitas yang bermanfaat sesuai tuntunan agama, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi seperti kuasa raja atas kerajaannya, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan yang mencekam menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Nya dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, baik secara nyata atau tersembunyi. Tetapi, barang siapa tetap kafir setelah janji yang pasti itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik dan keluar dari koridor agama.

Melalui ayat ini Allah menetapkan dua syarat bagi orang-orang yang ingin memperoleh kekuasaan dan rasa aman, yaitu beriman dengan benar dan berbuat kebajikan. Bila kedua syarat itu terpenuhi dalam suatu masyarakat, pasti janji Allah itu akan menjadi nyata.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: