Oleh. Resti Ummu Faeyza
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Pernyataan kontroversial Syekh As Sudais yang menyebutkan bahwa sebaiknya masyarakat umum tidak berbicara tentang krisis Gaza, telah menarik perhatian umat. Padahal saat ini mayoritas umat Islam sedang sibuk mencari jalan keluar untuk menghentikan genosida di Palestina. Tentu saja pernyataan tersebut sangat membuat kecewa hati kaum muslimin. Apalagi dengan posisi beliau sebagai imam besar Masjidilharam.
Sosok Sheikh As Sudais bukan baru kali ini menyampaikan hal kontroversial terkait Gaza. Sebelumnya, imam besar Masjidilharam dan Masjid Nabawi itu sempat melarang pengibaran bendera Palestina di Masjidilharam. Menurutnya, aktivitas pengibaran bendera itu merupakan pelanggaran. Sebagai tempat ibadah, Masjidilharam mesti terbebas dari simbol-simbol politik (sindonews.com, 14/4/2025).
Kehidupan sekuler yang dianut masyarakat saat ini memang meniscayakan adanya pemisahan urusan agama dengan urusan dunia (salah satunya urusan politik). Padahal sejak masa nabi, masjid menjadi pusat peradaban. Di masjidlah segala urusan diselesaikan oleh para ulama dan kaum muslimin. Karena sejatinya dalam sistem kehidupan islam, tidak boleh adanya pemisahan agama dengan urusan kehidupan manusia.
Apalagi saat ini kondisi umat Islam di salah satu bagian bumi (yaitu Palestina) sedang mengalami masa-masa kritis. Masjid sebagai pusat peradaban semestinya menjadi tempat berdiskusi dan mencari jalan keluar bagi para ulama dan penguasa muslim untuk mengusir para penjajah di tanah Palestina. Tetapi hari ini, fungsi masjid justru dibatasi, masjid hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Sehingga berkumpulnya ratusan, ribuan bahkan jutaan kaum muslimin di Masjidilharam hari ini tidak akan mampu merekatkan persatuan kaum muslimin.
Tentu saja ini sangat menyedihkan. Kaum muslimin sudah merindukan kepemimpinan yang satu. Kepemimpinan yang mampu menerapkan seluruh syariat Allah di atas muka bumi. Menghapuskan pemisahan aturan agama dari kehidupan. Begitu pula dengan rakyat Palestina yang saat ini sudah merindukan kemerdekaan yang hakiki.
Oleh karena itu, persatuan umat dimulai dari tempat paling dekat dengan umat itu sendiri. Kaum muslimin harus mengembalikan lagi fungsi sosial setiap masjid. Karena peradaban yang kokoh lahir dari kehidupan kaum muslimin dari sebuah masjid. Sebagaimana dahulu nabi menjadikan masjid sebagai tempat berkumpul untuk menyelesaikan segala permasalahan umatnya dalam semua aspek kehidupan. Wallahu'alam bishshawwab. [My]
Baca juga:

0 Comments: