Challenge Ramadan Terakhir
Manfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Oleh. Messy Ikhsan
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Ramadan adalah bulan mulia yang kedatangannya dinanti oleh orang-orang beriman agar bisa optimal dan semangat berlomba-lomba melakukan amal kebaikan. Tapi tidak semua orang menyukai kehadirannya, ada yang menganggap Ramadan hanya sebagai beban yang membuat dirinya tersiksa harus menahan banyak hal hingga ia sengaja dengan sadar meninggalkan puasa. Dengan sadar juga meninggalkan ibadah-ibadah lainnya yang padahal keutamaannya sangat luar biasa di bulan Ramadan.
Rasulullah bersabda:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang jujur lagi membawa berita yang benar,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani dalam Al Kabir dan sanadnya tidak mengapa. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1084 mengatakan bahwa hadis ini shohih ligoirihi –yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya
Di luar sana ada yang semangat menyambut Ramadan tapi karena kondisi sakit membuat mereka terbatas dalam menyemarakkan bulan mulia ini. Sedangkan kita yang sudah Allah berikan kesehatan yang prima dan waktu lapang yang banyak malah mengabaikan bulan Ramadan. Padahal kesempatan yang sama belum tentu datang dua kali. Tahun depan belum tentu kita bisa berjumpa lagi dengan bulan mulia ini, bukan karena Ramadan tak datang lagi, tapi karena kita yang sudah meninggalkan dunia nan fana ini. Tak ada jaminan satu menit kedepan kita akan hidup. Tak ada yang tahu kapan akhir kehidupan ini. Maka, jangan pernah sia-sia kesempatan yang sudah Allah berikan.
Alah berfirman:
فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dan infakkanlah sebagian (Rezeki) dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kalian. Lantas dia pun Berkata (dengan Menyesali) : "Ya Tuhanku, Sekiranya Engkau Berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku pun dapat bersedekah dan termasuk orang-orang yang shalih" (QS. Al-Munafiqun ayat 10)
Lihatlah orang-orang yang sudah meninggal dunia, berharap bisa hidup kembali agar mampu memperbanyak melakukan ibadah dan amal kebaikan. Berharap bisa kembali merasakan kenikmatan Ramadan dengan segala kegiatan yang berfaedah. Sedangkan kita yang sudah Allah berikan kesempatan untuk hidup malah menyia-nyiakan Ramadan. Astaghfirullah, tidak takutkah diri jika termasuk golongan yang merugi? Yang menyia-nyiakan keutamaan Ramadan yang sudah Allah berikan. Padahal kesempatan yang sama tak datang dua kali tapi malah diabaikan begitu saja.
Jika ini adalah Ramadan terakhirku, maka aku ingin memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Aku ingin memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan keluarga dan teman-teman, dan memperbaiki diriku. Memastikan semua waktu yang terlewati berisi kebaikan dan bermanfaat di tengah umat. Aku ingin terus dekat dan taat pada Allah. Sebab aku tak tahu kapan waktu ajal itu datang menjemputku. Yang pasti ketika ia datang, aku sudah berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin karena aku tak ingin termasuk golongan yang merugi. Aku berusaha melayakkan diri menjadi orang beriman walau tantangannya sangat berat.
Aku ingin meminta maaf kepada orang-orang yang pernah aku sakiti baik secara lisan dan perbuatan. Aku menyadari hanya manusia biasa yang tidak terlepas dari kesalahan dan dosa. Aku ingin memperbaiki hubungan dengan mereka dan berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama. Aku ingin memperkuat imanku dan memperbanyak amalku. Aku ingin menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat. Walau berat, tapi aku yakin Allah akan membantuku dalam melewati segala tantangan yang ada. Ya Allah, bantu aku untuk tetap berada di jalan taat ini.
Jika ini adalah Ramadan terakhirku, maka aku ingin meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang tenang dan damai. Aku ingin meninggalkan kenangan yang baik bagi keluarga dan teman-temanku. Aku tak ingin meninggalkan kenangan yang buruk. Aku akan memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Aku akan memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan orang lain, dan memperbaiki diriku untuk terus menjadi versi terbaik.
Jangan pernah menunda-nunda untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan orang lain. Jangan pernah menunda-nunda untuk memperbanyak ibadah dan memperkuat iman. Jangan abaikan kemuliaan Ramadan yang datang karena kesempatan yang sama belum tentu datang dua kali. Anggap ini sebagai Ramadan terakhir kita, agar kita bisa maksimal dalam ibadah pada-Nya.
Karena kita tidak tahu kapan kita akan meninggal, maka kita harus memanfaatkan waktu yang ada sebaik mungkin. Kita harus memperbanyak ibadah, memperkuat hubungan dengan orang lain, dan memperbaiki diri kita. Dengan demikian, kita dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang tenang dan damai. Kita dapat meninggalkan warisan yang baik bagi keluarga dan teman-teman kita. [MA]
Baca juga:

0 Comments: