Headlines
Loading...
Krisis Anak Yatim di Gaza, Masihkah Ada Harapan?

Krisis Anak Yatim di Gaza, Masihkah Ada Harapan?

Oleh. Linda Mayaratna, S.Pd.
(Kontributor SSCQMedia.Com, Guru)

SSCQMedia.Com—Serangan terhadap warga Palestina terus dilakukan oleh Israel secara bertubi-tubi meskipun gencatan senjata telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Israel tidak lagi mengindahkan gencatan senjata yang dilakukan karena tujuan mereka adalah ingin memusnahkan penduduk Palestina. Jumlah korban tewas akibat genosida oleh Israel di jalur Gaza mencapai 50.523 orang dengan 114.776 orang mengalami luka-luka sejak 7 Oktober 2023 yang lalu.

Biro pusat statistik Palestina menyatakan, Gaza mengalami krisis anak yatim terbesar dalam sejarah modern dengan mereka kehilangan orang tua karena serangan Israel. Tercatat ada sekitar 39.000 anak yatim akibat genosida di jalur Gaza (erakini.id, 15/04/2025).

Pengadilan kriminal internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. Namun demikian, itu semua hanya sekadar pernyataan yang tidak pernah ada wujudnya. Buktinya sampai dengan hari ini Israel terus melancarkan serangannya untuk membunuh penduduk Gaza.

Dunia internasional juga tahu kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sudah di luar batas kemanusiaan. Berbagai aksi bela Palestina dilakukan di berbagai negara. Namun,  hal itu sama sekali tidak menghentikan apa yang menjadi target Israel yaitu memusnahkan penduduk Palestina dan mengambil wilayahnya.

Dengan demikian tidak ada solusi terhadap masalah Palestina kecuali dengan bersatunya seluruh kaum muslimin untuk mengangkat senjata dan memerangi Israel untuk membebaskan penduduk Palestina. Israel semakin brutal dan berani menyerang Palestina dikarenakan penguasa negeri-negeri muslim berdiam diri membiarkan saudara-saudara mereka dibantai. Padahal mereka memiliki kekuasaan untuk mengerahkan tentara dan juga senjata yang dimiliki untuk menghancurkan Israel.

 
Itu semua terjadi karena saat ini negeri-negeri kaum muslimin tersekat-sekat oleh batas semu yang disebut nasionalisme, sehingga banyak yang menganggap masalah Palestina adalah masalah warga Palestina dan bukan menjadi masalah dari kaum muslimin.

Oleh karena, itu harus ada upaya dan juga perjuangan untuk menyadarkan kaum muslimin akan pentingnya persatuan dalam satu kepemimpinan yaitu Khilafah Islamiyah. Khilafah berfungsi sebagai rain dan junnah/perisai yang akan senantiasa melindungi seluruh rakyatnya termasuk Palestina. Terbukti, Khilafah selama belasan abad menjadi benteng pelindung yang aman, memberi support system bagi tumbuh kembangnya generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa. Persoalan anak-anak Gaza akan selesai ketika masalah Palestina dapat terselesaikan dengan tuntas. Dan solusi tuntas akan terwujud dengan adanya jihad dan Khilafah. [An]

Baca juga:

0 Comments: