Headlines
Loading...

Oleh. Erna Aprianti
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Setelah gencatan senjata resmi disetujui bulan Januari 2025 lalu, lagi-lagi Israel ingkar atas perjanjian tersebut. Kali ini serangan dilakukan di bulan Ramadan, di mana umat muslim sedang melakukan ibadah puasa. Serangan Israel yang dilakukan terhadap masyarakat Palestina menewaskan hampir 1000 juta jiwa. Israel menyatakan bahwa serangan tersebut baru langkah awal, artinya masih ada tindakan besar yang akan dilakukan oleh Israel. 

Tindakan Israel yang dilakukan pada bulan suci Ramadan adalah perbuatan yang sangat keji. Ini mencerminkan sifat asli penduduk Israel yang memang sudah dari dulu sering melanggar perjanjian. Jika genosida tersebut terus berlanjut, maka akan semakin banyak rakyat sipil Palestina yang akan menjadi korban. Tentu saja hal ini menunjukkan bahwa ketidakadilan tersebut terjadi tanpa adanya upaya nyata untuk menghentikan konflik. 

Meskipun masyarakat dunia sudah menyuarakan kebebasan Palestina dengan menggelar aksi di berbagai negara, sayangnya aksi tersebut belum bisa menekan Israel untuk menghentikan serangan dan mengembalikan hak yang telah dimiliki rakyat Palestina. 
Hal ini disebabkan karena penguasa negeri-negeri di dunia terutama negeri-negeri Arab membiarkan kebiadaban Israel. 

Terpecah belahnya umat muslim membuat Islam tidak mempunyai lagi perisai untuk melindungi umat Islam. Solusi untuk Palestina adalah dengan jihad. Hal itu tidak akan terwujud jika umat muslim tidak bersatu kembali dalam satu kepemimpinan, yaitu Khilafah Islamiyah.

 Seharusnya dengan adanya peristiwa ini memberi kesadaran kepada umat muslim, bahwa adanya sebuah negara atau Khilafah itu sangat penting, yaitu untuk melindungi umat dari kezaliman seperti apa yang kita lihat pada saat ini terhadap rakyat Palestina. [An]

Baca juga:

Related Articles

0 Comments: