Headlines
Loading...
Surat untuk Lilik Sobicha:Teman Kecil

Surat untuk Lilik Sobicha:Teman Kecil

Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)

SSCQMedia.Com—Memiliki teman sedari kecil hingga kini membawa cerita tersendiri dalam hidup. Walau kami disibukkan dengan kesibukan keluarga masing-masing, tetapi silaturahmi itu terjaga dengan sangat baik. Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa menjaga kebersamaan kami hingga nanti. 

Lilik, itu nama sahabat kecilku. Sebuah nama yang sama dengan sang muasis SSCQ, semoga pertanda berjodoh ya. Sedari kecil kami selalu bersama, bermain, dan bersekolah di tempat yang sama. Mulai dari jenjang SD sampai ke jenjang SMA. Bedanya jurusan yang kami ambil tidaklah sama, tetapi semua itu tidak membuat kami kehilangan kontak. Kepiawaiannya dalam berbahasa Inggris, menjadikan dirinya masuk ke jurusan bahasa. Sangat cocok dengan ilmu yang dikuasainya.

Teringat sekali ketika SD aku sering bermain di rumahnya. Alhamdulilah ibunya sangat baik padaku. Tak jarang aku ikut makan di rumahnya. Apalagi pengalaman berburu buah-buahan di rumahnya selalu terkenang. Kami cocok dan tidak pernah bertengkar.

Usia terus bertambah sehingga menjadikan kami menjadi sosok yang lebih dewasa. Ketika di jenjang SMA masing-masing mulai menata hidup. Bersiap diri setelah ini mau ngapain.

Tibalah hari kelulusan, hari yang dinanti oleh siswa-siswa di saat itu. Bahagianya kami bisa lulus dengan hasil yang tidak mengecewakan. Seragamku saat itu penuh dengan coretan teman-teman sebagai tanda kami telah lulus. Itu hari yang istimewa, merasa diri sudah dewasa.

Berjalannya waktu aku tetap tinggal di Papua, sementara temanku, Lilik, ke Makassar. Sempat hilang kontak hingga akhirnya Lilik pulang kembali ke kota Manokwari. Kami sering pergi bersama, salah satunya menyusuri pesisir pantai. Pantai di Manokwari itu sangat indah dan bagus. Tak jarang ketika di hari Minggu kami sering berkunjung ke sana.

Lilik ini terkenal di kalangan teman-temanku sebagai pembalap. Maklum, dia punya style motor yang oke, dan kalau membawanya juga tidak pernah pelan. Laki banget deh. Kalau diajak balapan, dia tambah suka.

Hingga tiba waktunya kami berpisah kembali, aku pindah ke kota kelahiranku Bandung, sementara temanku Lilik pindah ke kota Jakarta. Kami melanglang buana mengadu nasib akan hidup.

Tapi itulah jodoh ya, setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya kami dipertemukan kembali di kota Surabaya. Entah ceritanya bagaimana hingga kami bisa bertemu kembali, memoriku agak lupa, tetapi yang jelas Surabaya menjadi tempat kami bertemu kembali.

Teringat di siang itu, kami berkunjung ke rumahnya di daerah Rungkut. Masyaallah kami berpelukan sebagai tanda rindu kami. Obrolan pun seolah tak ada kata habis, karena memang sudah lama kami tidak bertemu.

Postur tubuh tidak berubah, cara bicara pun tidak berubah. Tetap Lilik yang dulu, yang ceplas-ceplos ketika sedang berbicara. 

Alhamdulillah Allah masih mengizinkan kita untuk bertemu kembali. Silaturahmi itu tetap terjaga hingga kini. Tidak terasa anak-anak sudah tumbuh menjadi gadis-gadis remaja, dan menjadi para pemuda yang sudah cukup dewasa. Semoga kita bisa menjadikan anak-anak salih salihah ya, Lik.

Sekarang sudah menetap di Jember ya? Semoga itu menjadi tempat terbaik bagi Lilik. Di mana pun kita berada, walau terpisah jarak dan waktu semoga persahabatan ini kekal adanya.

Nah, pada kesempatan kali ini, sebagai teman kecil, aku ingin mengajak Lilik untuk berada di sebuah komunitas SSCQ. SSCQ ini adalah sebuah komunitas yang memiliki program one day one juz plus terjemah. Di komunitas ini di setiap harinya kita diajak berselancar untuk menyelami pesan cinta yang Allah sampaikan. Jadi tidak berhenti di tilawah saja, tetapi kita membaca terjemah dan disiapkan dengan kelas-kelas pembelajaran berbagai ilmu. Dikenalkan dengan dunia literasi, baik literasi membaca maupun literasi menulis.

Jadi memang di komunitas ini kita di upgrade agar bisa menjadi orang-orang yang lebih baik lagi sebagai bekal dakwah. Pokoknya bertabur ilmu dan bertabur hadiah.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Baqarah: 218)

Ayat ini menerangkan balasan bagi orang-orang yang kuat imannya menghadapi segala cobaan dan ujian. Berhijrah di jalan Allah dengan mengharapkan rahmat Allah dan ampunan-Nya, sehingga kelak kita akan memperoleh kemenangan dan kebahagiaan serta menjadi hamba-hamba yang senatiasa taat pada-Nya.

Yuk ah, Lik, gabung di komunitas SSCQ, dijamin bikin ketagihan dan bikin betah. Ditunggu yah sahabat masa kecilku, Lilik Sobicha. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: