Oleh. Neni Arini
(Kontributor SSCQMedia.Com)
SSCQMedia.Com—Lama tak berkabar dengannya. Padahal biasanya ada saja waktu untuk sekadar bertanya kabar, maklumlah masing-masing diri sudah berkutat dengan kesibukannya.
Bu Wid, apa kabar? Semoga sehat selalu yah. Lama kita tak curcol, tapi apa pun itu, aku tak akan mungkin lupa akan persahabatan yang lama kita ciptakan. Walau kini kita terpisah oleh jarak dan waktu, tetapi doa selalu dekat untuk besti salihahku yang kini sudah berada di tempat kelahirannya, yaitu Medan.
Jadi teringat perkenalan kita pertama kali, bertemu di saat menjadi wali murid di sekolah Khoiru Ummah. Karena berada di jenjang yang sama sehingga mengharuskan kita ketemu di setiap harinya.
Dari obrolan setiap hari itu, aku mulai mengenal dirimu. Walau tak mudah mengorek jati diri dan keluarganya, tetapi hati merasa yakin bahwa beliau adalah orang baik, sehingga memiliki keberanian untuk mengajak beliau belajar mengkaji ilmu Islam. Kebetulan saat itu aku sedang ingin belajar Islam, dan sedang mencari teman sebagi partner mengajiku. Alhamdulilah gayung pun bersambut, Bu Wid menerima pinanganku untuk belajar mengkaji Islam secara bersama-sama.
Kebersamaan dalam belajar, menjadikan diri kita sosok yang saling melengkapi, menguatkan, sama-sama kokoh berdiri di jalan dakwah. Semoga keberadaan Bu Wid di sana pun semakin menguatkan untuk selalu istikamah di jalan dakwah.
Jadi kangen suasana berangkat kursus, naik motor berdua di tengah lelahnya kita selepas mengajar. Tetapi kita tetap semangat untuk melakukannya. Begitu banyak kenangan yang kita ciptakan, apalagi di saat mencicipi masakan ala Bu Wid selepas kita kursus. Otak-otak bandeng yang rasanya endul banget, sampai bisa mematahkan ketidaksukaanku terhadap masakan tersebut. Atas racikan yang luar biasa sampai jadi suka bahkan bikin nagih. Sambal terasi dan sambal kecap ala Bu Wid, waduh yang selalu buat khilaf kalau timbangan sudah menuju ke kanan saking nikmatnya. Belum lagi rujak manis yang kacangnya sangat kental, hem ... kan jadi pengin.
Semua masakan bisa diracik dengan rasa yang sangat pas, bahkan seblak yang dulunya aku tidak suka, berkat racikannya jadi suka. Ah kok jadi kangen suasana makan bareng lagi ya.
Bu Wid, aku tahu di sana pun Bu Wid memiliki kesibukan yang tidak sedikit, tetapi karena cintaku padamu yang begitu besar, aku ingin menambah kesibukan Bu Wid dengan mengajak bergabung di komunitas SSCQ. Sebuah komunitas luar biasa yang mengajak kita untuk dekat dengan Al-Qur'an. Dengan program unggulan one day one juz plus terjemah menjadikan kita senantiasa diajak berselancar dalam menyelami pesan cinta yang Allah sampaikan.
"Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Mas’ud)
Dengan senantiasa membaca Al-Qur’an kita akan memiliki hati yang senantiasa bersyukur, karena terus dibimbing Allah melalui Al-Qur’an-Nya. Akan meminimalisasi syirik dan iri kepada yang lain, karena sehari-hari hati dan lisan kita diisi oleh Al-Qur’an.
Dengan kita membaca Al-Qur’an kita mendapatkan umur yang berkah, bertambahnya kebaikan setelah kita berbuat kebaikan. Sehingga kebaikan tidak pernah putus. Dan juga ketika kita dekat dengan Al-Qur’an hidup kita senantiasa dihiasi oleh Al-Qur’an dan berusaha untuk mengamalkannya, sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Sehingga ketika kelak dipanggil oleh Allah Swt., berharap bisa dalam keadaan husnul khatimah, keadaan lisan sedang menyebut nama Allah, berzikir membaca kalimat-kalimat Allah, dan membaca Al-Qur’an.
Ayo, Bu Wid. Ikut bergabung bersama komunitas SSCQ. Kita akan banyak mendapatkan ilmu-ilmu luar biasa dari para guru yang ahli di bidangnya. Insyaallah bertabur ilmu, bertabur hadiah. Bisa menjadi pilihan komunitas dalam rangka upgrade diri sebagai bekal dakwah. Ditunggu yah, Maksay Sri Wiwid. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: