Optimalisasi Ramadan

SSCQMedia.Com—Hai, Sahabat muslimah. Bagaimana nih, puasanya? Tak terasa, ya, sudah tepat satu pekan kita berpuasa. Pada puasa, kan? Pastinya, dong. Insyaallah kamu pasti sudah paham kalau melakukan puasa di bulan Ramadan itu, hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah. Puasa di bulan Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang dilakukan agar manusia senantiasa bertakwa dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. 

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).

Sahabat muslimah, pernah tidak sih, kamu menyesal saat Ramadan sudah di akhir-akhir dan kamu merasa tidak maksimal dalam  beribadah? 

Hmm ..., agar tidak ada lagi penyesalan di akhir Ramadan nanti, yuk, lakukan ini. Pertama, berburu pahala di bulan Ramadan. Eh, ada yang bertanya nih, mengapa kita memakai istilah "berburu", bukan yang lain? Jawabannya adalah karena di bulan ini umat Islam berlomba-lomba melakukan kebaikan, seperti berpuasa, bersedekah, dan salat tarawih. Amalan-amalan tersebut, diyakini akan dilipatgandakan pahalanya. 

Maka, tentu tidak ada yang ingin melewatkan Ramadan begitu saja di setiap momennya, karena pahala ibadah pada bulan ini berlipat ganda. Jadi, jangan biarkan Ramadan berlalu begitu saja, ya. Mumpung Ramadan masih ada belasan hari lagi, yuk, kita optimalkan!

Kedua, lakukan berbagai macam ibadah sunah seperti salat sunah tahajud, witir,  tilawah Al-Qur’an, hingga bersedekah. Agar terarah dan semangat, kamu bisa membuat juga target-target tertentu untuk diri sendiri di sebuah buku perencanaan (planner).

Ketiga, bersedekah. Sedekah bisa berupa apa saja lho. Bisa berupa materi atau nonmateri. Sedekah dalam bentuk nonmateri misalnya, menolong orang lain dan tersenyum di hadapan saudara kita.

Bersedekah dengan materi, misalnya dengan cara memberi makan untuk berbuka puasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192).

Keempat, menuntut ilmu dan berbagi ilmu. Meski sedang berhalangan melaksanakan ibadah ritual, tetapi mempelajari ilmu agama saat Ramadan, tidak boleh berhenti. Bahkan, menuntut ilmu pada bulan ini jangan sampai kendur, dengan alasan apa pun. Selain berburu ilmu, jangan lupa untuk berbagi ilmu yang bermanfaat ke teman-teman yang lain. 

Dari Abu Hurairah, beliau berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Muslim no.2674).

Kelima, tetap peduli pada kondisi Palestina. Terus ikuti berita-berita tentang saudara satu akidah kita di sana, melalui sumber terpercaya. 

Sahabat muslimah, kesibukan kita dalam menjalani ibudah puasa, jangan sampai membuat kita lupa dan mengabaikan kondisi saudara muslim di Palestina, terutama Gaza. Karena entitas Zionis masih menjajah Palestina dan melakukan genosida di Gaza. Mereka dengan penuh percaya diri melakukannya, karena ada dukungan penuh dari AS. 

Bisa kita bayangkan, bagaimana nasib penduduk Gaza setelah Presiden AS, Trump, mengambil alih Gaza, mengusir penduduknya dan meluluhlantakkan Gaza.

Sungguh, hanya Daulah Khilafah yang menerapkan syariat Islam saja, yang mampu membebaskan warga Palestina dari kezaliman Zionis. 

Untuk itu, di bulan Ramadan ini, seharusnya kita juga melakukan penyadaran di tengah-tengah masyarakat bahwa masalah Palestina hanya bisa tuntas dengan tegaknya Khilafah dan jihad.